Site icon nuga.co

Yamaha Wajib Mendukung Rossi di MotoGP

Direktur Olahraga Aprilia Carlo Pernat menegaskan Yamaha wajib mendukung Valentino Rossi dengan motor yang berkualitas karena The Doctor menunjukkan skill miliknya tidak kalah dengan Andrea Dovizioso dan Marc Marquez.

Rossi finis di posisi kelima MotoGP Qatar setelah ia start dari posisi keempat belas.

Penampilan Rossi mengundang pujian meskipun fokus utama balapan tetap ada pada duel Andrea Dovizioso lawan Marc Marquez.

“Valentino Rossi menunjukkan bahwa dia adalah sosok yang kompetitif. Dia start di posisi ketiga belas3 dan finis di posisi kelima. Valentino Rossi masih bisa bersaing namun Yamaha harus bekerja keras.”

“Kita semua berharap bahwa Yamaha melakukan hal itu dengan cepat karena Valentino Rossi telah memberikan bukti,” kata Pernat seperti dikutip dari Primocanale.

Terkait persaingan Honda dan Ducati, Pernat memberikan pujian pada Dovizioso dan Marquez.

“Dovizioso sangat fenomenal melihat caranya memenangkan lomba seperti yang ia lakukan di tempat yang sama setahun lalu. Marquez berusaha keras hingga tikungan terakhir namun Dovizioso mampu mempertahankan motor dengan baik dan unggul lewat akselerasinya,” ucap Pernat.

Meski Dovizioso berhasil memenangkan seri pertama lewat kecepatan di trek lurus, Pernat mengingatkan bahwa Ducati tak lagi dominan dalam trek lurus.

“Dalam hal kecepatan, Ducati tak lagi memiliki keunggulan seperti halnya tahun lalu. Hal itu terlihat di sprint terakhir ketika Marquez bisa bersaing dan hampir melewati Ducati.”

“Pabrikan Jepang [Honda] bekerja keras dalam hal kekuatan,” tutur Pernat.

Sementara itu, Rossi menyebut ada  masalah utama  yang dia alami di motornya saat bertarung di MotoGP Qatar, Pada balapan tersebut Pembalap Monster Energy Yamaha ini start dari posisi keempat belas

Perlahan dia menyalip satu demi satu rivalnya hingga finis di posisi kelima. Problem ban belakang yang biasa menghantui Yamaha tak muncul di MotoGP Qatar.

Menurut Valentino Rossi, ada dua hal yang masih terasa sangat mengganggu saat melaju di Sirkuit Losail. Pertama, kecepatan maksimal motornya, serta akselerasi saat keluar dari tikungan.

“Bagi kami ini sangat sulit karena tahun ini gak di kecepatan tertinggi sangat besar. Tapi, masalahnya bukan hanya kecepatan tertinggi, tapi juga akselerasi saat keluar dari tikungan,” kata Rossi, seperti dilansir Motorsport.

“Sepertinya motor lain seperti Honda, Ducati, juga Suzuki bisa memiliki lebih banyak grip, lebih bertenaga, jadi di akselerasi kami kalah. Itu juga yang menjadi alasan kecepatan maksimum kami jauh  Masalahnya itu, saat keluar dari tikungan,” imbuh Valentino Rossi.

Rossi mengatakan Yamaha kini bukan hanya punya pekerjaan rumah mengejar Honda dan Ducati yang lebih unggul. Pabrikan asal Iwata tersebut juga harus berbenah karena Suzuki berkembang pesat sepanjang musim dingin.

“Masalahnya kami di belakang Ducati, Honda, tim satelit Honda (Cal Crutchlow), dan Suzuki (Alex Rins). Tahun ini Suzuki kuat. Cal juga sangat kuat tahun lalu, tapi saya bisa mengalahkannya. Jadi kurang-lebih Cal levelnya sama,” urai Rossi.

Rossi menyebut peningkatan besar telah ditunjukkan pesaing mereka, Suzuki. “Jadi menurut saya kami harus bekerja,” tegas pembalap Italia tersebut.

Pada MotoGP Qatar, podium utama berhasil direbut Andrea Dovizioso (Ducati), diikuti Marc Marquez (Repsol Honda) di posisi kedua. Cal Crutchlow dan Alex Rins finis di posisi ketiga dan keempat.

Rosso menyebut menyebut kinerja motornya masih mirip dengan musim lalu.

Rossi mengalami masalah pada sesi latihan bebas dan kualifikasi MotoGP Qatar, sehingga terpaksa start di urutan buncut. Namun, The Doctor lagi-lagi membuktinya dirinya pantas dijuluki “Sunday Man”, dengan tampil meyakinkan saat balapan.

Setelah dua puluh dua lap, dia hanya terpaut tipis dari pembalap terdepan.

“Kami mengubah setelah motor setelah Sabtu. Kami membuat beberapa penyesuaian yang ternyata bekerja dengan baik. Saya senang karena ini balapan bagus. Saya nyaman di motor Yamaha ini,” kata Rossi setelah balapan, seperti dilansir Speedweek.

“Hasil ini tak terlalu buruk. Yang tak menyenangkan hanya satu, kami kurang-lebih sama seperti musim lalu,” imbuh Rossi soal hasil MotoGP Qatar.

Pembalap asal Italia itu juga meminta Yamaha tak terlalu berpuas diri dengan hasil yang diraihnya di MotoGP Qatar. Kinerjanya tak bisa dijadikan tolok ukur karena Yamaha biasanya memang kuat di Losail.

“Saya finis kelima dengan gap tipis dari sang juara, itu bagus. Tapi, kami harus menyadari selalu kuat di trek ini. Jadi, kami harus terus berbenah dan tetap bekerja. Kami pasti akan menghadapi masalah lebih besar pada balapan-balapan berikutnya,” urai Rossi.

“Tapi saat ini nikmati hasil tersebut. Saya berusaha naik podium, tapi ternyata saya tak cukup kuat,” imbuh Valentino Rossi.

Balapan MotoGP Qatar 2019 dimenangi pembalap Ducati, Andrea Dovizioso. Dia berhasil memenangi persaingan sengit melawan juara dunia MotoGP 2018, Marc Marquez.

Rossi sendiri  finis di posisi kelima. Saat balapan, dia berhasil menyalip sembilan pembalap.

Kendati berhasil mendapatkan sebelas poin di MotoGP Qatar, Rossi terlihat kesal ketika dirinya finis di belakang tim satelit. Ya, yang dimaksud Rossi adalah rider LCR Honda, Cal Crutchlow, yang berhasil naik podium ketiga.

Rossi juga finis di belakang pembalap Suzuki, Alex Rins, yang berada di urutan keempat. Pembalap Italia itu juga kalah cepat dari sang pemenang, Andrea Dovizioso dan Marc Marquez, finis di posisi kedua.

“Oke, ini balapan yang bagus. Namun masalahnya, saya finis di belakang tim non pabrikan. Saya juga finis di belakang Suzuki!” kata Rossi, seperti dikutip dari Crash.

Exit mobile version