Site icon nuga.co

Vinales akan jadi Musuh Baru Rossi?

Valentino Rossi sejak awal “mengunci”  hubungannya dengan Maverick Vinales di Movistar Yamaha selama dua musim ke depan akan berlangsung secara profesional.

Dengan talenta yang dimiliki Vinales, pebalap muda asal Spanyol itu diprediksi akan menjadi ‘musuh’ baru bagi Rossi di Yamaha.

Sama seperti ketika Jorge Lorenzo merusak dominasi Rossi di awal kariernya bersama Yamaha.

Hubungan Rossi dengan Lorenzo terus memburuk sejak kali pertama menjadi rekan setim di Yamaha pada delapan tahun silam.

Namun, Rossi yakin kondisi hubungannya dengan Vinales akan berbeda.

Berbicara kepada Repubblica.it, Rossi mengatakan tidak akan bisa berteman dengan Vinales karena sama-sama mengincar gelar juara dunia MotoGP.

Namun, The Doctor yakin hubungannya dengan Vinales akan lebih baik ketimbang ketika bersama Lorenzo.

“Saya tidak berpikir kondisinya akan seperti dengan Lorenzo. Tidak akan ada tembok pemisah di paddock kami musim depan,” ujar Rossi.

“Saya dengan Vinales tidak bisa menjadi teman, karena itu tidak mungkin dalam MotoGP. Tapi, kami akan saling menghormati. Dengan Lorenzo, dalam hal performa, rivalitas membuat kami menjadi pebalap yang lebih baik,” sambungnya.

Vinales sudah menunjukkan tanda-tanda meyakinkan di debutnya bersama Movistar Yamaha pada tes resmi.

Pebalap yang masih memiliki kontrak dengan Suzuki hingga Desember  itu menjadi yang tercepat sepanjang dua hari tes.

Sebagai calon rekan satu tim Valentino Rossi tetap mengakui penampilan rekan itu.

Berbicara usai tes resmi, Rossi menganggap Vinales melakoni debut yang hebat. Rossi mengatakan pebalap usia muda itu mampu beradaptasi dengan cepat bersama motor M1 Yamaha.

“Vinales sudah tampil impresif sejak hari pertama, dan bahkan hari kedua ini. Dia mampu melakukan satu menit dua puluh sembilan detik, sebuah catatan waktu yang besar. Saya pikir dia melakukan debut yang hebat,” ujar Rossi seperti dikutip dari Motorsport.com.

Pihak Movistar Yamaha tidak mengizinkan Vinales berbicara kepada media usai menjalani tes, meski pihak Ecstar Suzuki sudah memberikan izin.

Yamaha diyakini tidak ingin dianggap ‘munafik’ setelah tidak mengizinkan Jorge Lorenzo berbicara usai tes bersama Ducati.

Rossi mengatakan Yamaha masih harus bekerja keras memperbaiki performa M1 yang dipersiapkan untuk musim depan.

The Doctor belum puas dengan motor yang akan digunakannya musim depan.

“Perasaan pertama bagus, tapi kami butuh sesuatu berbeda dalam setelan. Kami masih harus bekerja keras, terutama dengan mesin dan sasis. Kami harus mendapatkan keseimbangan yang lebih bagus,” ucap Rossi.

Rossi dan Vinales akan kembali menjalani tes di Sirkuit Sepang, Malaysia, pekan depan. Sementara Repsol Honda dan Ducati akan tes di Sirkuit Jerez, Spanyol.

Rossi  secara jujur mengaku tak terkejut rekan barunya di tim Movistar Yamaha bisa bergerak dengan cepat menggunakan motor M1 dalam sesi uji coba pertama jelang musim baru

“Saya belum sempat berbicara dengannya, tapi ia melakukan tes dengan baik dan bisa mendapatkan catatan waktu yang baik dengan cepat,” kata Rossi, seperti dikutip dari GP One.

“Tidak ada kejutan soal hal ini, sejak awal saya memperkirakan ia akan sangat cepat. Ia, Jorge Lorenzo, dan Andrea Iannone adalah tiga pebalap teratas.”

Rossi mengaku menjalani hari pertama yang produktif, meski ia sempat mengalami kecelakaan ketika tes berjalan separuh waktu. Ia memuji sasis baru M1, tapi kecewa dengan hasil evolusi mesin baru Yamaha.

“Ini adalah evolusi pertama mesin baru, saya sangat penasaran dan sejujurnya, saya berharap lebih,” kata Rossi seperti dikutip dari GP One.

“Saya kira para teknisi dari Jepang pun memiliki pendapat yang sama dengan saya, bahwa masih ada pekerjaan yang harus dituntaskan. Ini tidak fantastis.”

Kekecewaan juga dialami Marc Marquez yang menyebut mesin baru Honda lebih lambat ketimbang motor yang ia gunakan di musim lalu

“Saya tahu bahwa dengan motor lama saya bisa lebih cepat, seperti di GP sebelumnya, tapi kami hanya fokus pada motor baru ini,” katanya.

Terkait musim depan, aa  menyebut dengan motor barunya ia merasa lebih mudah mengendalikan bahan bakar. Tapi, ia mengakui bahwa timnya masih perlu penyesuaian masalah elektronik mesin.

“Ini adalah hal yang paling penting karena semua sistem perencanaan tenaga putaran, pengereman dibuat untuk mesin ini Jadi, sering kali saya merasakan hal-hal tak terduga ketika menungganginya. Kami perlu mengatur kembali semuanya, sekarang mereka (tim mekanik) punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” ungkapnya.

“Karakteristik mesin menurut saya cukup bagus, tapi lebih penting lagi adalah untuk bisa lebih cepat. Hari ini, di momen ini kami tidak bergerak cepat.”

Exit mobile version