Site icon nuga.co

Vettel “Hattrick” di Yeongam

Sebastian Vettel. Mengagumkan. Fantastis!

Di Yeongam, Korea Selatan, Minggu, 06 Oktober 2013 siang WIB, pebalap Red Bull Racing kelahiran Jerman itu membuat sensasi baru. Ia mencetak “hattrick” dengan memenangi tiga lomba Formula One secara berturut-turut. Dan di Yeongam pula ia makin dekat pada predikat “quattrick.” Juara dunia empat kali berturut-turut.

Vettel memang mendominasi lomba di GP Korea ini sejak latihan bebas, kualifikasi hingga balapan sesungguhnya. Dominasinya ini, ia patrikan lewat menyabet predikat juara dengan memenangi lomba balapan jet darat itu.

Vettel mengingatkan banyak orang pada kejayaan pebalap satu negaranya Schumy, yang memenangkan balapan Formula One sebanyak tujuh kali dalam waktu yang berbeda dan tim yang berbeda.

Tapi, menurut “authosport,” Vettel akan bisa melebihi pencapaian Schumy. Bahkan dengan satu tim saja, Red Bull Racing, ia sudah mendekati gelas ke-empatnya. Dan di Grand Prix Korea, Sebastian Vettel memperlihatkan penampilan fantastisnya.

Kemenangan ini jadi yang ketiga alias hattrick untuknya di Yeongam, sekaligus menambah rekor quattrick puncak podium di empat seri terakhir.

Sebelumnya, Vettel juga acap berkuasa di seri Yeongam dua tahun terakhir ini. Vettel juga mengoleksi kemenangan keempatnya berturut-turut, setelah sebelumnya juga berjaya di Singapura, Italia dan Belgia. Ini quattrick kedua Vettel lantaran musim lalu pilot Red Bull ini juga mencetaknya di Singapura, Jepang, Korea dan India pada musim lalu.

Di awal lomba, Vettel yang tampil dari grid pertama alias “pole-position,” sempat digoyahkan Lewis Hamilton di lap pembuka. Namun Vettel tetap mampu mempertahankan keunggulan, bahkan hingga 55 lap dilahapnya.

Vettel pun mencatatkan waktu 1 jam 43 menit 13,701 detik dan menembus bendera finis pertama dan kemudian disusul duo Lotus, Kimi Räikkönen dan Romain Grosjean di tempat kedua dan podium ketiga.

Kimi Raikkonen, pebalap Lotus Racing, yang musim balapan Formula One tahun depan akan bergabung dengan Ferrari tak kalah hebatnya menyudahi balapan di Sirkuit Yeongam. Ia dengan konsisten mengungguli Lewis Hamilton dan menerabas rekan satu tim Romain Grosjean untuk mendapatkan podium yang lebih bagus lagi, posisi dua.

Kimi memang bertekad untuk memberi “hadiah” bagi Lotus sebelum “pulang” ke Ferrari. Ia menjanjikan bahwa dirinya bisa bertengger di posisi dua hingga balapan berakhir dan timnya, Lotus, juga berada di urutan dua untuk klasemen konstruktor.

Dengan menempati posisi dua-tiga Lotus kini meninggalkan Mercedes yang ditunggangi Lewis Hamilton. Hamilton sendiri finis di posisi lima setelah di babat pilot Sauber, Nico Hülkenberg yang dibuntuti Lewis Hamilton. Padahal sebelumnya, Hamilton sempat menguntit Vettel di tempat kedua, tapi kemudian perlahan posisi pembalap Mercedes itu melorot hingga di tempat kelima.

Adapun Fernando Alonso di kokpit Ferrari, harus puas finis keenam dan melihat saingan terdekatnya di klasemen, kian menjauh dari jangkauan poinnya. Nasib nahas sempat mendera dua pembalap, Paul di Resta dan Mark Webber.

Di Resta tergelincir di tikungan tajam pada lap ke-24 hingga keluar lintasan dan membentur tembok pembatas. Sesi balap untuk driver Force India itu pun berakhir. Rosberg juga sempat tertimpa masalah saat hidung mobil dan sayap depannya tiba-tiba mengeluarkan percikan api pada lap ke-29.

Ternyata sayap depannya kendur dan harus masuk pit-stop untuk mengganti hidung mobil dan sayap depan. Yang paling sial adalah Webber sendiri. Saat rekannya menikmati keunggulan dari para rival, Webber harus “ngojek” skuter matik steward sirkuit untuk kembali ke paddock.

Mobil Webber terbakar cukup hebat di bagian buritan pada lap ke-36. Kesialan Webber itu diawali saat Adrian Sutil, tergelincir dan menghantam bagian belakang mobil Webber. Ketika Sutil bisa terus melanjutkan balap hingga lap ke-51, Webber mesti menepi saat itu juga kala merasa ada masalah. Tak berapa lama, api mulai berkobar di bagian belakang mobilnya.

Exit mobile version