Site icon nuga.co

Stoner Salahkan Rossi Gagalnya Yamaha

Juara dunia MotoGP dua kali asal Australia, yang kini telah pensiun dan pernah menjadi  rival utama  Valentino Rossi, Casey Stoner, menyalahkan The Doctor dan Maverick Vinales menyusul terpuruknya tim Movistar Yamaha di musim lalu

Di awal musim Yamaha sempat memulai dengan impresif.

Vinales meraih dua kemenangan dalam tiga seri awal dan sempat unggul dua puluh enam poin di puncak klasemen. Sementara Rossi meraih tiga podium beruntun di awal musim.

Yamaha kemudian terpuruk di GP Spanyol.

Setelah paruh musim Vinales serta Rossi tertinggal jauh dari Marc Marquez dan Andrea Dovizioso dari Ducati.

Vinales kemudian mengakhiri musim di posisi tiga, sedangkan Rossi terpuruk di posisi lima.

Sepanjang musim Rossi dan Vinales selalu mengeluhkan cengkeraman ban belakang sepeda motor M1-nya

Baik Rossi dan Vinales menganggap sasis motor M1  tidak cocok dengan gaya membalap mereka.

Dalam wawancara dengan Autosport, Stoner menganggap Rossi dan Vinales tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada Yamaha.

Stoner mengatakan Rossi dan Vinales juga bersalah atas kegagalan Yamaha musim lalu.

“Vinales memulai penuh percaya diri di awal musim setelah tampil bagus di pramusim. Tapi, sangat mudah kehilangan kepercayaan diri ketika Anda mengalami satu atau dua kecelakaan. Vinales masih muda dan tidak punya banyak pengalaman di MotoGP,” ujar Stoner.

“Menurut saya, ya kesalahan juga ada dengan pebalap [Rossi dan Vinales]. Akan selalu ada pro-kontra. Tapi, ketika Anda sempat tampil bagus dan kemudian sulit menembus posisi sepuluh besar, maka itu lebih dari sekadar karena paket motor,” sambungnya.

Keyakinan Stoner kalau Rossi dan Vinales pantas disalahkan adalah karena dua pebalap Tech3, Johann Zarco dan Jonas Folger, tidak mengalami masalah menggunakan sasis M1 .

“Rossi dan Vinales bisa membuat alasan terkait sepeda motor, saya pikir kondisinya sama sepanjang musim. Ketika pebalap Tech3 menggunakan sasis yang sama, mereka tidak mengalami masalah yang sama,” ucap Stoner.

Sementara itu, menghadapi balapan muism ini, mantan pebalap MotoGP, Loris Capirossi meyakini Valentino Rossi bisa optimistis menghadapi musim ini seiring tes resmi yang telah dilakukan di Sirkuit Sepang, Malaysia awal pekan ini.

Rossi mengaku cukup puas dengan performa motor Yamaha dalam rangkaian tiga hari tes.

Meski tak jadi yang tercepat, Rossi yakin ritme kecepatan miliknya tak berbeda jauh dengan Jorge Lorenzo yang mencatat waktu terbaik dalam tes tersebut.

“Yamaha telah kembali menunjukkan bahwa mereka bisa tampil kompetitif. Kita bisa kembali melihat Valentino Rossi tersenyum lebar dan tentunya hal ini sangat penting.”

“Rossi memulai musim ini dengan sangat cepat namun saya pun melihat ada kemajuan yang didapat semua tim. Ducati jauh lebih baik dan KTM pun juga menorehkan kemajuan, begitu pula Honda,” kata Capirossi kepada Sky Sports.

Capirossi yakin Yamaha telah menemukan sesuatu yang membuat mereka bisa tampil lebih kompetitif dibandingkan musim lalu.

“Yamaha membuat perubahan yang sangat penting dalam mesin mereka dan kini mereka terlihat lebih cepat. Saya rasa pertarungan gelar juara dunia musim ini akan sangat menyenangkan,” ujar Capirossi.

Selain memuji Yamaha, Capirossi juga memberikan apresiasi pada Jorge Lorenzo.

“Jorge Lorenzo terlihat lebih kompetitif pada paruh kedua musim lalu. Ia juga menjalani start di tes resmi ini dengan baik.”

“Saya melihat dia lebih santai dan mengemudikan motor dengan lebih baik. Saat ini dia akan berusaha membuat Ducati berjalan sesuai keinginannya,” tutur Capirossi.

Rossi sendiri, usai tes di Sepan, mengungkapkan kekhawatirannya  dan tanda tanya tentang balapan musim ini.

Dalam uji coba motor baru YZR-M1 selama tiga hari di Sirkuit Internasional Sepang,  pebalap Movistar Yamaha itu gagal menjaga performa terbaik.

Pada tes hari kedua Maverick Vinales dan Rossi berada di urutan pertama dan kedua. Namun, posisi mereka melorot drastis pada tes hari ketiga atau tes pamungkas

The Doctor di urutan kedelapan, sedangkan Vinales berada pada posisi yang sangat jauh, yakni urutan ke-delapan belas

Rossi lantas mengatakan yang dialaminya itu seperti pengalaman pada November dua tahun silam, tepatnya pada tes di Valencia. Posisinya melorot drastis setelah performanya impresif pada tes hari pertama dan kedua saat itu.

“Kami sedikit cemas, kami harus memahami penyebabnya karena pada tes di Valencia  itu juga pernah terjadi pada hari terakhir,” ujar Rossi dikutip dari Crash.

“Di Valencia, saya dan Maverick merasa nyaman dengan motor dan ban. Hari berikutnya, motor yang sama, ban sama, temperatur yang sama pula, tapi kami kehilangan kecepatan dan kami tidak mengerti.”

Seperti diketahui, tim Movistar Yamaha melakukan sejumlah uji coba seperti tes elektronik, ban, dan sasis pada tes di Sirkuit Sepang.

“Hari ini masalah kembali terjadi dan sedikit sama [seperti di Valencia] sehingga kami harus mengerti penyebabnya.”

“Kami mengalami sedikit kesulitan pada pagi hari dengan cengkeraman ban. Agak sulit mengendarai motor dengan keterbatasan itu,” kata Rossi.

Exit mobile version