Site icon nuga.co

Sirkuit Silverstone “Chaos,” Rosberg Juara

Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu malam WIB, selain mencatatkan podium puncak kedua bagi Nico Rosberg, dari tim Mercedes, juga menimbulkan “chaos” akibat saling tabrakan antara pebalap bahkan menjadi ajang kecaman yang ditujukan kepada produsen sekaligus pensuplai ban, Pirelli, karena banyak diantara mereka yang menderita pecah ban.

Rosberg sukses jadi yang terbaik pada seri ke-8 Formula One, di Inggris. Di lomba yang banyak mendatangkan insiden itu, pebalap Jerman ini sukses melintas garis finis pertama, mengungguli Mark Webber dan Fernando Alonso.

Bagi Rosberg, ini merupakan kemenangan keduanya setelah di GP Monaco. Yang spesial pada kemenangannya kali ini, Rosberg senang karena mobilnya mampu menyamai kecepatan tim-tim jagoan macam Red Bull Racing dan Ferrari.

“Rasanya fantastis, sangat, sangat spesial. Yang membuat kemenangan ini sangat spesial adalah mobil kami sangat dekat dengan tim-tim kuat. Tim melakukan pekerjaan yang fantastis. Saat ini, kami punya momentum,” ujar Rosberg usai balapan sebagaimana dikutip Crash, Senin 1 Juni 2013.

“Kami terus menunjukkan peningkatan. Kami cepat di kualifikasi dan lebih cepat lagi saat race. Saya pikir, kami sudah punya kecepatan yang sama dengan mereka,” sambungnya.

Dalam kesempatan ini, Rosberg juga menyebut manajemen ban sebagai salah satu kunci suksesnya. Ini merujuk pada keputusan tepat tim dan kepiawaian dirinya dalam menghemat degradasi ban, sehingga tidak mengalami insiden pecah ban seperti yang dialami pembalap lain seperti rekan setimnya Lewis Hamilton.

“Manajemen ban juga sangat membantu kami mendapatkan mobil yang cepat untuk memenangi balapan,” tambahnya.

Kemenangan ini memang tidak membuatnya beranjak dari urutan enam klasemen sementara pembalap. Namun, dengan koleksi 82 poin, atau terpaut 50 poin dari Sebastian Vettel yang gagal finish pada balapan kali ini, Rosberg disebut-sebut punya peluang untuk bertarung memperebutkan gelar juara musim ini.

Saya tak mau membicarakan itu dulu,” jawab putra dari pembalap legendaries Keke Rosberg, merendah.
Sementara itu produsen ban asal Perancis, Pirelli menjadi sasaran utama kritikan menyusul banyaknya insiden pecah ban pada Formula One GP Inggris. Lewis Hamilton, salah satu korban insiden, mengecam habis produsen ban asal Italia tersebut.

Seri kedelapan Formula One di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu malam WIB, berlangsung cukup chaos. Bukan karena banyaknya insiden tabrakan, tapi dipenuhi insiden pecah ban yang dialami sejumlah pembalap.

Lewis Hamilton, Felipe Massa, Sergio Perez dan Jean Eric Vergne merupakan deretan pembalap yang mengalami insiden nahas tersebut. Jika Perez dan Eric Vergne harus retired, Hamilton dan Massa masih mampu melanjutkan lomba dan mengakhiri balapan di posisi empat dan tujuh.

Meski berhasil finish di posisi empat, Hamilton yang notabene pembalap tuan rumah tetap mengecam pihak Pirelli yang dianggap tidak serius dalam menyediakan sehingga berpotensi membahayakan pembalap.

“Keamanan pebalap adalah masalah terbesar. Jadi, insiden ini tidak bisa diterima,” kecam Hamilton sebagaimana dikutip Autosport.

“Kami menguji coba ban agar mereka mengembangkan dan meningkatkan kinerja ban, untuk menghentikan hal itu terjadi. Tapi, setelah tes ban, Pirelli tidak melakukan apa-apa,” sambungnya.

“Seseorang bisa saja menabrak. Saya berpikir di belakang safety car, bagaimana jika seseorang terluka. Itu bisa saja terjadi karena masalah ini,” tegas juara dunia 2008 tersebut.

Keluhan Hamilton diamini Sergio Perez. Pembalap McLaren yang juga jadi korban pecah ban ini menilai, komentar yang dikemukakan Hamilton tepat.

“Ya, ini tidak bisa diterima. Ini berisiko nyawa kami dan kita tak harus menunggu hingga sesuatu yang buruk terjadi kepada kami. Jika hal itu (pecah ban) terjadi pada kecepatan 250km/jam, itu akan jadi kerugian besar. Jadi, Pirelli harus segera menyelesaikan masalah ini,” tutupnya

Exit mobile version