Site icon nuga.co

“Saya Memang Sudah Tua di MotoGP”

MotoGP Malaysia, yang berlangsung Minggu siang kemarin di Sirkuit Sepang, , menjungkirbalikkan hampir seluruh prediksi pengamat lewat kejutan keluarnya Andrea Dovisiozo dari Ducati sebagai juara dan menempatkan Valentino Rossi serta Jorge Lorenzo di posisi dua dan tiga.

Rossi sendiri, usai balapan langsung memberi kata  puas  sebagai runner-up

“The Doctor” sempat memimpin balapan dan berjibaku ketat dengan Andrea Iannone  dan harus menahan nafsu juara.

Rossi berhasil dilewati Andrea Dovisiozo ketika sisa tinggal lima lap lagi karena masalah pengereman.

“Ketika debit air sudah berkurang, saya merasakan ada masalah di ban depan sebelah kanan. Untuk itu, saya harus mulai pelan dari seharusnya,” kata Rossi usai balapan, dikutip dari tayangan MotoGP.com.

Keputusan Rossi untuk memelankan laju motornya harus diambil, demi meraih 20 poin sebagai pengisi juara kedua.

Pada balapan ini, Rossi menggunakan ban basah medium untuk depan dan belakang. Keputusan yang sama juga diambil Iannone dan Dovizioso.

Sedangkan Marc Marquez mengambil langkah risiko, menggunakan piringan cakram menggunakan bahan serat karbon, berbeda dengan baja seperti biasanya.

Keputusan spekulasi ini membuat pemilik gelar Juara Dunia MotoGP musim ini itu  terjatuh.

Meskipun, semangat baby alien tidak luntur, karena ia langsung mendirikan motornya dan kembali ke lintasan balap.

Akhirnya, ia tetap berhasil menyelesaikan balap dengan posisi

Rossi sendiri, usai balapan dengan naad sendu i mengakui bahwa memang sudah cukup berumur sebagai seorang pebalap.

Namun pebalap Movistar Yamaha itu enggan menggunakan faktor usia sebagai alasan untuk menampilkan performa yang buruk.

Ketika ditanyai soal faktor usia yang berpengaruh pada penampilannya sehingga tak pernah menang sejak GP Katalonia, dan kemudian di Malaysia disalip Dovizioso, Rossi berkelakar.

“Hahaha, ya saya memang sudah tua, karena saya sudah membalap… sejak 18 tahun lalu… dan sekarang saya masih di sini,” kata Rossi.

“Tentu saja ya saya sudah tua. Tapi ya saya tak pernah menyerah.”

Di usia tiga puluh tujuh tahun, Rossi tetap sukar dihentikan dan tetap menjadi salah satu kandidat terkuat dalam persaingan gelar juara dunia MotoGP, termasuk di musim ini.

Meski akan menyelesaikan musim di peringkat dua klasemen, Rossi sempat bertarung dengan Marc Marquez hingga 15 seri balapan.

Direktur Yamaha, Lin Jarvis, bahkan sempat mengatakan bahwa Rossi tidak akan berhenti balapan ketika kontraknya dengan Yamaha habis pada 2018 nanti.

Rossi pun menanggapi hal itu dengan tawa.

“Saya tak tahu, lihat saja,” kata Rossi

Selain faktor usia, Rossi juga mengungkapkan bahwa dirinya terlalu sering membuat kesalahan pada MotoGP musim ini sehingga gagal dalam persaingan merebut gelar juara dunia.

Namun, setelah mengamankan status runner-up, Rossi tetap merasa puas dengan pencapaiannya.

“Saya puas dengan musim ini, banyak sekali podium dan kecepatan yang bagus. Tapi saya membuat terlalu banyak kesalahan untuk memperebutkan kejuaraan,” kata Rossi, seperti dikutip dari Crash.

Di musim ini, Rossi memang sering kali gagal balapan bahkan mencapai empat kali.

Sebagai perbandingan, Marc Marquez yang menjadi juara dunia hanya pernah satu kali terjatuh — itupun terjadi setelah ia mengamankan gelar juara dunia.

Di musim lalu, Rossi bahkan sukses menyelesaikan seluruh balapan yang ia ikuti.

Di Sirkuit Sepang, Malaysia, Rossi sempat memimpin balapan setelah menyalip Andrea Iannone di awal-awal balapan.

Tapi kemudian Dovizioso gantian mengambil alih posisi satu sejak putaran keempat belas.

Rossi mengakui dirinya tak mengambil risiko terlalu besar untuk menguntit Dovizioso.

“Saya terlibat pertarungan yang hebat dengan Iannone, tapi saya sangat optimistis ketika menyalip. Ketika lintasan mulai mengering, saya mengalami beberapa masalah dengan ban depan.”

“Saya dua kali mendapatkan masalah dan harus melambat. Sayang sekali, karena kami sangat ingin menang.”

Exit mobile version