Site icon nuga.co

Rossi Yakin Bisa Meraih Podium di Le Mans

Tiga hari menjelang balapan di Le Mans Circuit, MotoGP Perancis, Valentino Rossi mengungkapkan bakal mampu bersaing dengan pebalap lainnya untuk berada di barisan depan.

“Saya  optimistis akan mampu bersaing dengan pebalap lainnya di posisi terdepan,” kata Rossi

MotoGP Perancis akan berlangsung di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Minggu, 20 Mei malam WIB.

Rossi merasa motor tunggangannya cocok dengan karakter sirkuit yang digunakan sebagai ajang lintasan balap motor kelas dunia sejak empat puluh delapan tahun silam.

Meski tahun lalu gagal finis di MotoGP Prancis karena terjatuh di lap terakhir, pengoleksi tujuh gelar balap MotoGP tersebut merasa bisa unjuk gigi dibanding empat balapan awal di musim balap ini.

“Saya senang berada di Prancis karena di atas kertas kami seharusnya cepat di Le Mans, biasanya Yamaha bagus di sini. Situasi saat ini memang rumit untuk diprediksi karena rival-rival kami begitu kuat,” ujar Rossi dikutip dari tuttomotoriweb.

“Kami akan melihat seberapa besar potensi kami. Saya berharap bisa lebih kompetitif dibanding seri-seri sebelumnya,” sambung The Doctor.

Pebalap gaek itu tercatat belum pernah memimpin balapan. Rossi menilai motor YZR-M1 masih mengalami masalah dengan sistem elektronik.

Di Prancis, Rossi berharap dapat bekerja sama dengan tim sehingga bisa mengakhiri lomba dengan hasil positif.

“Saya tidak tahu posisi kami jika dibandingkan dengan motor lain, menarik untuk mengetahuinya. Tentu tim saya dan saya akan melakukan yang terbaik, seperti biasa, untuk membuat persaingan yang bagus di akhir pekan,” terang Rossi.

Dari empat balapan yang sudah berlangsung sejak pertengahan  Maret lalu, Rossi berada di peringkat keenam dan sudah mengumpulkan empat puluh poin atau tertinggal tiga puluh angka dari Marc Marquez yang berada di puncak klasemen.

Dan mudim ini, Rossi baru sekali masuk tiga besar, di MotoGP Qatar.

Setelah tercecer di peringkat kesembilan belas pada MotoGP Argentina, Rossi kembali masuk jajaran lima besar di MotoGP Amerika Serikat dan MotoGP Spanyol.

Sementara itu, mantan bos Repsol Honda, Livio Suppo, mengakui Marc Marquez tak memberikan bantuan pada Valentino Rossi di seri terakhir  lantaran insiden tendangan di MotoGP  Argentina.

Insiden tendangan Marquez ke Rossi setelah kedua pebalap terlibat aksi saling

Sbelum kasus Argentina  Rossi juga pernah  melakukan kesalahan fatal di MotoGP Malaysia,  saat ia menendang Marquez keluar lintasan

Saat itu Rossi mulai menuding Marquez menghalangi dirinya dan membantu Jorge Lorenzo dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP .

“Dalam pandangan saya Rossi melakukan kesalahan, karena di Phillip Island adalah Marquez yang memenangi balapan dengan mengalahkan Lorenzo yang jadi rival utama Rossi saat itu.”

“Sulit dimengerti mengapa Rossi begitu agresif[di konferensi pers,” ucap Suppo seperti dikutip dari Motosan.

Suppo menilai Marquez tetaplah sosok manusia biasa yang punya rasa kesal usai terjatuh di Sepang.

Pada seri terakhir di MotoGP Valencia, Marquez sama sekali tak menunjukkan aksi impresif untuk menyusul Lorenzo yang ada di depan.

Marquez terus menjalani balapan dengan ada di posisi kedua hingga Lorenzo dipastikan jadi juara dunia MotoGP.

“Bila Rossi melakukan hal yang sama pada dirimu di Sepang, akankah kamu membantunya untuk memenangkan gelar juara dunia di Valencia? Mari realistis,” tutur Suppo.

Lain lagi komentar pengamat MotoGP, Carlo Pernat

Secara mengejutkan   mengeluarkan pandangan bahwa Marc Marquez mungkin bakal pindah ke Yamaha untuk balas dendam pada Valentino Rossi.

Pernat mengeluarkan asumsi tersebut setelah dirinya terlibat dalam diskusi dengan Emilio Perez yang juga sudah lama menggeluti dunia balap MotoGP.

Pernat menilai Marquez punya cara yang bagus untuk bisa melakukan balas dendam pada Rossi yang sejauh ini telah sukses membuat Marquez dicap sebagai pebalap yang tak tahu aturan, minim respek, dan tidak sportif.

“Bila kita melihat balas dendamnya karena Valentino menempatkan Marquez dalam sorotan yang buruk, maka Marquez bisa mencoba memenangkan dua gelar juara dunia lagi bersama Honda untuk meraih total sembilan gelar juara dunia.”

“Kemudian ketika Valentino Rossi berhenti, mungkin dia ke Yamaha dan memenangkan gelar kesepuluh. Valentino Rossi akan duduk di kursi melihat gelar ke-10 dari Marc Marquez. Hal ini bakal jadi cara balas dendam menurut pemikiran Emilio Perez,” kata Pernat seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Marquez saat ini sudah memenangkan enam gelar juara dunia, empat gelar diraih di kelas MotoGP. Pada MotoGP 2018, Marquez sedang memimpin klasemen dan jadi favorit terkuat untuk jadi juara.

Marquez juga sudah memperpanjang kontrak bersama Repsol Honda hingga dua musim kedepan, seperti halnya Rossi dengan Yamaha.

Namun setelah musim MotoGP  itu berakhir, kursi kosong Yamaha yang ditinggalkan Rossi akan jadi topik panas, begitu pun halnya dengan masa depan Marquez.

Exit mobile version