Site icon nuga.co

Rossi Tuntut MotoGP Ubah Aturan

Valentino Rossi menuntut adanya perubahan aturan di MotoGP menyangkut persaingan antar pembalap untuk menghindari “permainan” di trek yang bisa merugikan pembalap lainnya.

Sebelum tuntutan perbaikan peraturan ini Valentino Rossi menuding Marc Marquez menghalanginya untuk menjadi juara, setelah terjadi insiden tendangan di GP Malaysia, yang berujung pada hukuman The Doctor di balapan pamungkas.

“Kita semua perlu memeriksa hal-hal dengan pikiran dingin, Saya berpikir itu perubahan regulasi adalah saat yang tepat,” kata Rossi, Kamis, 26 November 2015, kepada “crash”

Menurut Rossi, hukum baru MotoGP seharusnya mengatur agar pembalap yang tak lagi memiliki kesempatan dalam perburuan gelar juara dunia, tidak diperbolehkan mengganggu atau mempersulit rider lain yang masih mempunyai peluang.

Selama ini hal tersebut tidak diatur dengan jelas dan tegas.

Pada balapan pamungkas di GP Valencia, Marquez menunjukkan gelagat janggal dengan tidak berusaha menyusul Jorge Lorenzo yang memimpin balapan.

Kondisi tersebut membuat banyak kalangan berpendapat bahwa Marquez berpihak pada Lorenzo dalam berburuan gelar juara dunia.

Sementara itu , berita terbaru yang ditulis “marca”, Kamis, 26 November 2015, hubungan antara dua pembalap papan atas MotoGP, Marc Marquez dengan Valentino Rossi makin tak jelas.

Hal itu lantaran hingga saat ini tak ada tanda-tanda dari keduanya untuk memperbaiki hubungan mereka.

Konflik antara The Doctor dan The Baby Assasin bermula saat insiden yang terjadi di Sirkuit Sepang beberapa waktu lalu. Pada saat itu, Marquez menuding Rossi melakukan tindakan tak profesional dengan menendang motornya hingga ia terjatuh.

Situsai semakin diperkeruh setelah Rossi tak mengakui tindakan itu, dan bahkan menuduh pembalap asal Spanyol tersebut memiliki niat untuk membantu Jorge Lorenzo jadi juara dunia MotoGP 2015.

Kondisi tersebut lantas membuat Marquez akhirnya angkat bicara mengenai kejelasan hubungannya dengan Rossi. Pembalap asal Katalonia itu mengatakan bahwa ia tak berharap Rossi meminta maaf atas kejadian yang menimpanya di seri Malaysia.

“Saya sadar bahwa saat ini kami berada dalam situasi yang sulit. Ia baru saja kehilangan gelarnya di Sepang, dan sangat wajar ia marah kepada banyak orang saat itu,” ucap Marquez, seperti dikutip Marca.

“Apakah saya ingin memperbaiki keadaan dengan Vale? Tentu saja. Saya bukanlah orang yang suka memelihara situasi seperti ini. Akan tetapi ini semua tergantung terhadap keinginannya. Jika ia memang ingin menjabat tangan saya, maka saya sangat terbuka untuk menerimanya,” pungkasnya.

Sementara itu, disela-sela masa rehatnya, Rossi disambangi oleh sahabatnya, Lorenzo Costantino Cherubini, Valentino Rossi menggelar konser bertajuk ‘Tur Lorenzo Palazzetti’ di Rimini, Italia.

Dan kedua bertemu di belakang panggung yang luput dari perhatian media.

Pertemuan itu justru ramai menjadi bahan pembicaraan di media Italia setelah Jovanotti – panggilan Lorenzo Constantino – memposting foto kebersamaan mereka melalui jejaring media sosial Twitter, @lorenzojova.

Penyanyi yang terkenal dengan lagu “The Navel of the World” itu menyempatkan diri untuk mengenakan kaus bernomor 46

Menurut Jovanotti, dirinya memakai kaus nomor 46 sebagai cara menghormati temannya sekaligus mengobati kekecewaannya lantaran rider Movistar Yamaha itu gagal merebut gelar juara dunia kesepuluh.

“Saya kedatangan tamu istimewa setelah konser. Saya adalah seorang teman dan penggemar Valentino,” ujar Jovanotti seperti dimuat di Vanityfair.

Jovanotti beranggapan balap MotoGP tahun ini merupakan yang terbesar dari musim sebelumnya. Ketika disinggung mengenai insiden di Malaysia, dia tetap membela sahabatnya.

“Saya menganggap itu olahraga terbesar dari generasi sebelumnya. Kita semua melihat apa yang terjadi, itu cukup jelas apa yang terjadi,” jelasnya.

Exit mobile version