Site icon nuga.co

Rossi Tampil Buruk di Free Practice Mugello

Valentino Rossi yang tampil buruk di latihan bebas pertama dan kedua di Sirkuit Mugello, Jumat malam WIB, 29 Mei 2015 dengan tenang mengatakan kepada “crash” ada beberapa masalah pada YZR M-1 sehingga ia tidak cukup cepat saat pengereman

“Kami akan mengubah ban. Saya awalnya mencoba ban depan dan ban belakang yang keras, karena kita membutuhkan beberapa data. Sayangnya, ban yang digunakan tidak memiliki cukup grip di lintasan Mugello.”

“Kami juga harus meningkatkan turn-in dan kelincahan motor. Urutan keenam di latihan bebas pertama dan keenam di latihan bebas adalah hasil buruk, tapi saya masih punya waktu untuk bisa lebih baik lagi,” tandasnya.

Dalam latihan bebas satu dan dua itu Andrea Davizioso, pebalap Ducati, tampil sebagai yang tercepat.

Latihan bebas tiga dan empat akan berlangsung mala mini, Sabtu, 30 Mei 2015, yang sekaligus dengan babak kualifikasi untuk menentukan “pole position.”

Dalam latihan bebas itu juga, Marc Marquez berupaya tampil impresif. Ia mampu menempati posisi empat di latihan bebas pertama dan di posisi dua saat latihan bebas kedua.

Tentang tidak impresifnya tampilan Rossi, Team Principal Movistar Yamaha, Lin Jarvis, berpendapat ada masalah dengan stelan kondisi ban.

Ia yakin Valentino Rossi bisa meningkatkan kecepatan di latihan bebas berikut.

Tentang peluang Rossi meraih gelar ketujuh juara dunia di MotoGP musim ini, Jarvis mengatakan, The Doctor yang merupakan pebalap paling senior di paddock masih punya taji dalam menghadapi para rider yang lebih muda dan kompetitif.

Menjelang balapan seri Italia yang akan dihelat Minggu 31 Mei 2015, The Doctor tengah memimpin klasemen sementara pembalap.

“Dia unggul rider paling konsisten musim ini. Dia telah meraih lima podium dari lima balapan yang telah digelar musim ini, termasuk dua kemenangan,” kata Jarvis.

“Performa Vale tahun lalu cukup mengagumkan, tapi tahun ini ia sungguh tak terduga. Dia menemukan kembali dirinya yang sebenarnya. Sebelum 2010, segalanya terlihat terlalu mudah baginya. Tapi setelah itu, dia mendapat lawan-lawan yang hebat dan sempat terpuruk. Namun kini dia telah bangkit, malah semakin hebat,” ujar Jarvis, sebagaimana diberitakan Crash, Sabtu, 30 Mei 2015.

Meski lawan-lawan Rossi begitu kuat, Jarvis yakin The Doctor bisa mengatasinya.

“Kini level MotoGP sangat tinggi. Vale harus berhadapan dengan pembalap yang lebih muda dan sangat kuat. Lawan sebanding Vale kini tidak hanya satu, tapi banyak! Namun, dia belum habis. Tentu dia bisa meraih gelar ketujuh juara dunia meski kini sudah tiga puluh enam tahun. Itu tidak perlu diragukan lagi!” pungkasnya.

Sementara itu, Marc Marquez, yang masih belum menemukan kecepatannya, menyerahkan performa motornya RC213V kepada tim teknis Honda sebelum menjalani GP Italia, Minggu 31 Mei 2015.

Marquez harus menang jika ingin memangkas perolehan poinnya dengan pemuncak klasemen sementara, Valentino Rossi.

Yang menjadi masalah adalah, regulasi MotoGP menyebutkan desain mesin tidak boleh diganti saat musim berjalan. Maka dari itu, Marquez dan Honda mengalihkan fokus kepada hal-hal kecil seperti elektronik.

“Kami mencoba untuk memperbaiki mesin. Itu adalah masalah tersulit karena mesin ‘dibekukan’ dan itu terdapat masalah kami. Terlalu agresif saat memasuki dan keluar tikungan. Tapi, kami mencoba untuk memperbaiki itu,” kata Marquez, seperti diberitakan Crash.

“Kami akan memperbaikinya dengan tim mengenai elektronik. Mencoba untuk menyesuaikan masalah-masalah ini dan menghindari terlalu agresif. Tentang sisi teknis, mesin tidak bisa disentuh. Tapi, hal lain saya pikir kami bisa mencari solusinya,” lanjutnya.

Andrea Dovizioso, pebalap Ducati, juga meyakini hasil minor yang diraih tim rival, Repsol Honda, musim ini bukanlah kesalahan pembalapnya Marc Marquez. Menurut Dovi, itu murni akibat permasalahan di Departemen Balap Honda sendiri.

Dovi melihat tak hanya faktor motor Marquez yang bermasalah. Dia juga melihat hal serupa pada rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, serta rider LCR dan Marc VDS yang merupakan tim satelit Honda yakni Cal Crutchlow dan Scott Redding. Para rider ini memang mengendarai motor yang sama dengan Marquez, walaupun versi factory specification.

“Saya rasa orang terlalu berlebihan soal Marc, kita tak boleh meremehkannya. Dia rider muda yang telah membuktikan kualitasnya. Saya pikir Honda tak berada di level yang kita kira musim ini.”

“ Semua pembalap Honda tidak tampil terlalu bagus musim ini, saya tidak tahu kenapa. Dengan segala masalahnya, Marc masih mampu menang di Amerika dan finis kedua di Spanyol. Jadi, dia tetap hebat,” ujar Dovi, mengutip dari Speedweek, Sabtu , 30 Mei 2015.

The Little Dragon – julukan Dovi – juga meyakini bahwa level persaingan yang begitu ketat musim ini sedikit banyaknya membuat Honda kian terlihat buruk.

speedweek, cras dan motogp.com

Exit mobile version