Site icon nuga.co

Tak Sengaja Rossi Sepak Seorang Wanita

Valentino Rossi secara tak sengaja menyenggol seorang wanita ketika membentang kakinya kala memasuki paddock di tengah area yang sempit karena ramainya penonton.

Kejadian ini sempat menjadi berita “besar’ di sebuah media online dan kemudian, berdasarkan rekaman video, ternyata aksi Rossi ini hanya “sepakan” kecil yang tak menimbulkan bahaya.

Usai melihat video rekaman langsungnya, Rossi tak menunda permintaan  maafnya.

“Saya telah  menyepak seorang penggemar wanita di area paddock Sirkuit Valencia, usai menjalani balapan. Ini merupakan aksi ringan  karena kesulitan untuk melewati area paddock untuk menuju garasi,” ujar Rossi sebagaimana dikutip “crash,” Senin, 14 November 2016.

Kasus ini sempat juga beredar  beredar di dunia maya.

Dan aksi  Rossi pun langsung disambut dengan berbagai kritik

“Saya lihat, video itu hanya menunjukkan bagian terakhir peristiwa yang sebenarnya terjadi. Yang pertama dan terutama, saya meminta maaf pada wanita tersebut.”

“ Saya berharap ia baik-baik saja, tapi saya kira situasi di paddock memang sukar,” kata Rossi, seperti dikutip dari GP One.

“Setiap kali saya perlu pergi ke garasi, orang-orang melompat ke depan motor saya untuk mengambil foto atau coba untuk mengambil topi. Di beberapa balapan terakhir, saya sudah pernah mengungkapkan hal ini.”

Menurut Rossi, wanita yang ia sepak berusaha mengambil swafoto dengannya, dan ia sedikit mengkhawatirkan keselamatan dirinya sendiri. Akhirnya Rossi mengambil tindakan tersebut.

“Sekali lagi, saya telah meminta maaf padanya. Bukan hanya di Valencia, tapi juga di tempat lain, ada demikian banyak orang di Paddock.”

“Memang banyaknya penggemar ini adalah hal yang menyenangkan soal MotoGP, tapi akan bagus jika kami bisa pindah dari satu area paddock ke area lainnya tanpa masalah.”

GP Valencia adalah seri terakhir musim ini.

Rossi menyelesaikan balapan Minggu itu di posisi empat, setelah gagal menyalip Andrea Iannone  di putaran-putaran akhir.

Musim balapan tahun ini  Rossi menyelesaikannya dengan berada di peringkat dua klasemen akhir.

Di balapan penutup ini Rossi gagal  meraih podium.

Pebalap asal Italia itu berada di peringkat keempat, di belakang Andrea Iannone dari Ducati yang meraih posisi ketiga.

Meski demikian, Rossi tetap berada di peringkat kedua klasemen akhir dengan dua ratus empat puluh sembilan poin.

Meski gagal juara, Rossi mengaku hasil musim ini tidak terlalu buruk baginya.

Ia tetap mampu mengalahkan rival sekaligus rekan setim, Jorge Lorenzo, yang finis di posisi ketiga klasemen akhir.

“Musim ini membawa banyak hal positif, berada di peringkat kedua kejuaran (MotoGP), banyak mendapatkan podium, dan start di baris depan,” ungkap Rossi seperti dikutip dari MotoGP.com.

Rossi tetap tak ingin kehilangan asa meski musim ini gagal meraih juara duni MotoGP musim ini.

“Tahun depan saya akan mencoba memenangkan banyak balapan, lebih dari dua, tapi kami selalu kompetitif,” terang Rossi.

Rossi hanya mampu meraih dua kali podium pertama musim ini di Sirkuit Jerez dan Katalonia Spanyol.

“Sayangnya, saya melakukan sejumlah kesalahan dan tidak beruntung dalam hal (kegagalan) mesin di Mugello sehingga berjarak terlalu jauh di belakang dalam ajang ini. Tapi, ini musim yang bagus.”

The Doctor menilai dirinya masih kalah cepat dibandingkan Marc Marquez yang keluar sebagai juara musim ini

Andrea Iannone sendiri  berhasil memberikan kado manis dalam laga terakhirnya bersama Ducati di MotoGP.

Sepanjang perlombaan berlangsung, Iannone menunjukkan bahwa dirinya memiliki kemampuan yang tak kalah dibandingkan Rossi dan juga Marc Marquez. Iannone berkali-kali terlibat dalam duel sengit dengan dua pebalap tersebut.

Meskipun akhirnya Iannone gagal menahan laju Marquez, namun Iannone berhasil mempertahankan posisi ketiga dari ancaman Rossi hingga balapan usai.

Bagi Iannone, posisi ketiga yang didapatnya bukan hanya perjuangan melawan Rossi dan para pebalap lainnya, melainkan juga perjuangan melawan rasa sakit yang masih dialaminya pasca cedera.

“Bagi saya perlombaan ini sangat sulit karena saya merasakan sakit di tengah perlombaan. Ketika saya melihat papan dan mengetahui balapan masih 16 lap lagi, saya berkata bahwa ‘tidak, ini tak mungkin’, karena saya begitu merasakan sakit.”

“Namun saya coba untuk terus fokus dan bertanding dengan baik. Motor saya sangat baik namun saya tak memiliki banyak energi untuk mengerem terlalu agresif di balapan ini,” ucap Iannone seperti dikutip dari Motorsport.

Ketidakmampuan Iannone melakukan teknik pengereman di level terbaik membuatnya sering didahului oleh Rossi dan Marquez sebelum akhirnya ia mampu menyusulnya.

“Di tikungan, Ducati tak memiliki kecepatan seperti yang dimiliki Yamaha. Ketika saya di depan Rossi, saya coba untuk lebih tenang dan mengurangi ritme saya.”

“Saat Valentino Rossi menyusul saya, maka saya memacu motor lebih cepat untuk kembali menyusunya. Saya rasa saya baru saja menjalankan pertarungan yang bagus melawan Rossi,” tutur Iannone.

Musim depan Iannone tak lagi menunggangi Ducati dan akan membalap bersama Suzuki.

“Bagi saya podium ini begitu penting karena saya baru saja kembali dari cedera. Saya berjanji pada Ducati untuk memberikan yang terbaik di sisa musim ini.”

“Terima kasih pada Ducati atas dukungan pada saya selama ini. Saya akan mengingat momen ini dan tahun yang telah kami lalui seumur hidup saya,” ucap Iannone

 

Exit mobile version