Site icon nuga.co

Rossi Sang Pebalap “Seumur Hidup”

Valentino Rossi mendapat  status baru sebagai pebalap MotoGO seumur hidup bersamaan dengan belum adanya pernyataan resminya dari sang “doctor” tentang kapan ia akan pensiun .

“Dia tampaknya masih menikmati pekerjaannya sebagai pembalap di ajang balap MotoGP bersama tim Movistar Yamaha. Bahkan, saking cintanya ia mengaku tidak ingin terburu-buru meletakkan jabatannya sebagai joki kesayangan tim Garpu Tala,” tulis “crash” dalam edisi khususnya menjelan  berputarnya balapan tahun ini..

Usia Rossi memang sudah tak muda lagi, namun ia tidak terlihat mengalami penurunan performa.

Itu terlihat ketika juara dunia sembilan kali mampu mengunci posisinya sebagai runner up di klasemen MotoGP dalam tiga musim terakhir.

Jika mengukur prestasi tersebut tentu banyak pecinta balap motor berharap Rossi bisa menggenapi trofi juara dunia kesepuluh di musim ini.

Namun takdir masih belum berpihak kepadanya lantaran Marc Marquez lebih dulu menasbihkan namanya sebagai pemenang di MotoGP Jepang.

Ketika ditanya mengenai penampilannya di musim ini, Rossi berkata, “Ini telah menjadi musim yang positif. Tempat kedua di Kejuaraan balap motor adalah hasil yang baik. Walaupun memiliki sedikit nasib buruk dan membuat beberapa kesalahan, tapi secara keseluruhan itu merupakan hasil yang baik.”

Rossi masih  memiliki kontrak dengan Yamaha untuk dua musim mendatang.

Lantas, apa yang akan dilakukan Rossi setelah kontraknya berakhir pada Desember 2018 mendatang?

Saat menghadiri acara peluncuran motor Yamaha T-Max terbaru dalam pameran otomotif EICMA di Milan, Italia, baru-baru ini, dia berkata dirinya ingin menjalani tugasnya sebagai pembalap MotoGP seumur hidup.

“Saya ingin menjalankan karier sebagai pembalap seumur hidup. Tapi saya sadar bahwa itu tidak mungkin.”

“ Pada saat ini, saya masih menyisakan dua tahun kontrak dengan Yamaha. Dan saat ini saya merasa nyaman baik dengan tim maupun motor. Di luar itu, kita akan melihat apa yang terjadi,” tutur Rossi.

Keberadaan Rossi di ajang balap kuda besi masih memiliki pengaruh yang besar.

Bahkan salah satu televisi di Eropa sempat membeberkan bahwa mereka kecipratan rezeki selama menyiarkan balapan kelas utama itu.

Yang lebih mencengangkan lagi adalah pemilik nomor 46 hanya mencatatkan kecelakaan paling sedikit ketimbang pembalap lain di musim ini. Itu satu lagi bukti kepiawaian Rossi ngebut di lintasan sirkuit.

Usia Valentino Rossi memang sudah tua

Namun, kualitasnya masih mampu untuk mempecudangi pembalap-pembalap yang jauh lebih muda darinya. Itu yang membuat kapan Rossi akan pensiun tak bisa diprediksi.

Yamaha masih yakin dengan kapabilitas Rossi untuk membawa Yamaha bersaing di papan atas. Hal itu juga sudah dibuktikan Rossi dalam beberapa musim terakhir.

Meski belum mampu meraih gelar juara dunia kesepuluhnya, The Doctor masih konsisten menjadi kandidat juara dalam tiga musim terakhir.

Tak heran jika sahabat Rossi, Alessio ‘Uccio’ Salucci tak yakin Rossi bakal pensiun saat di akhir musim depan.

“Ia sudah tua dan harus berhenti dalam dua tahun ke depan. Namun, tak ada yang tahu dengan Valentino. Ini bergantung apakah masih cepat atau tidak,”  kata Uccio seperti dikutip Speedweek.

“Namun, jika Rossi tampil seperti di musim lalu, mengapa ia harus berhenti? Jika ia pensiun sekarang, ada dua puluh dua pembalap di belakangnya, yang seharusnya juga pensiun,” Uccio menambahkan.

Selain masih memiliki modal untuk bersaing, ia juga sudah menghabiskan sebagian besar hidupnya di lintasan.

Kehadiran Rossi juga sangat dibutuhkan bagi ajang MotoGP itu sendiri. Tak bisa dipungkiri, Rossi adalah alasan mengapa MotoGP menjadi olahraga balap yang jauh lebih disukai ketimbang Formula 1.

Valentino Rossi masih memiliki gairah dan ia terlihat masih sangat muda.

Ia juga pembalap yang dikenal cepat saat bermanuver dan sulit untuk mengikutinya karena motor YZR M1 sangat cepat dan keren,” timpal Jorge Lorenzo, mantan rekan setim Rossi di Yamaha.

Berstatus sebagai pembalap legendaris, tak heran jika Valentino Rossi selalu dijadikan sebagai kandidat juara

Hal itu juga berlaku untuk musim ini meski nantinya The Doctor akan berusia tiga puluh delapan tahun.

Maklum,

Rossi memang masih bertekad meraih gelar juara dunia kesepuluh di semua kelas. Dalam tiga musim terakhir, Rossi gagal meraihnya meski sudah begitu dekat.

Sialnya, Rossi hanya bisa menyandang status runner-up dalam tiga musim tersebut.

Bagi pembalap muda seperti Maverick Vinales, keberadaan Rossi sebagai rekan setim jelas menjadi sebuah tekanan. Namun, menurut bos Suzuki Davide Brivio, nama besar Rossi juga bisa menjadi sebuah keuntungan bagi Vinales.

“Ia memiliki pemikiran seorang juara. Ia ingin memenangkan gelar. Sepintas mungkin ia terlihat malu-malu dan tak banyak bicara, tapi ia tahu apa yang ia inginkan. Ia sangat cerdas. Saya yakin ia akan baik-baik saja, tak peduli siapa yang ada di sampingnya,” kata Brivio seperti dikutip

Berbagai pendapat mengenai duet Rossi dan Vinales sudah ramai sejak sebelum pergantian tahun.

Banyak yang berpendapat Rossi bakal jauh lebih dominan ketimbang Vinales. Tapi, tak sedikit pihak yang yakin Vinales bisa melebihi kecepatan Rossi di musim depan.

Penilaian itu didasarkan pada fakta di mana Vinales tampil brilian saat bersama Suzuki Ecstar di MotoGP lalu

Meski dibekali motor yang levelnya di bawah Yamaha dan Honda, terbukti Vinales mampu mengamankan peringkat keempat klasemen pembalap.

Vinales juga sudah membuktikan potensinya kala melakoni tes perdana bersama Yamaha di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia,

Dalam tes selama dua hari tersebut, Vinales konsisten menempati posisi terdepan.

“Itu bagus bisa memiliki pembalap cepat seperti Valentino sebagai rekan karena tak akan bisa bersantai. Selalu memiliki tujuan jelas dalam pikiran. Dalam hal ini Anda bisa banyak belajar. Anda hanya akan memiliki satu pikiran, yakni menang,” tegas Brivio.

 

Exit mobile version