Site icon nuga.co

Rossi Nilai Suzuki Lebih Bagus dari Yamaha

Pebalap senior Valentino Rossi menilai Suzuki lebih bagus dari Yamaha usai balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi,

Di MotoGP Jepang Rossi gagal naik podium setelah finis di posisi keempat lantaran kalah bersaing dengan Marc Marquez, Cal Crutchlow, dan Alex Rins.

MotoGP Jepang merupakan podium ketiga Rins setelah Argentina dan Belanda. Karena itu juga Rossi mengakui kehebatan Suzuki dibanding Yamaha di musim ini.

“Suzuki melakukan langkah yang sangat baik dibandingkan dengan tahun lalu, karena mereka bekerja dengan cara yang tepat. Lebih baik dari kami,” ujar Rossi dikutip dari Motorsport.

“Mereka kuat. Jika  Iannone tidak jatuh, dia akan berada di depan. Mereka berjuang untuk podium, mereka lebih kuat, Rossi menambahkan.

Pada balapan akhir pekan lalu Rossi harus memulai start dari posisi kesembilan, sementara Rins dari posisi kedelapan dan Iannone di posisi kelima.

Sayangnya, Iannone harus terjatuh di tikungan kesepuluh lap kelima belas. Rins yang start dari posisi kedelapan pun melesat ke tiga besar karena terbantu dengan terjatuhnya Iannone serta Andrea Dovizioso.

“Saya pikir kami bekerja dengan baik, kami membuat langkah lain [dalam pemanasan] dan saya merasa lebih baik dengan motor itu. Saya cukup optimistis untuk memperjuangkan podium,” kata Rossi.

“Sayangnya kedua pebalap Suzuki dan juga] Crutchlow lebih cepat dari saya. Saya mencoba untuk tidak menyerah dan tidak membuat kesalahan, mencoba sampai dengan kecepakan yang bagus,” Rossi menuturkan.

Meski hasil di MotoGP Jepang sama dengan di balapan sebelumnya, MotoGP Thailand, tetapi Rossi menilai hasi di Jepang lebih bagus ketimbang di Thailand

Sementara itu, pebalap Repsol Honda Marc Marquez tidak mempedulikan catatan rekor titel juara dunia termasuk milik Valentino Rossi yang tercatat sebagai pebalap dengan jumlah gelar MotoGP terbanyak kedua setelah Giacomo Agostini.

Jarak Marquez dengan Rossi dan Agostini dalam jumlah gelar juara dunia MotoGP kian mendekat setelah pebalap asal Spanyol itu memastikan gelar tahun ini dengan kemenangan di MotoGP Jepang.

Marquez kini sudah mengumpulkan lima gelar, menyamai catatan Mick Doohan, dan terpaut dua gelar dari Rossi serta tiga gelar dari Agostini.

“Saya sejujurnya tidak pernah memikirkan rekor. Tiap musim selalu berbeda, tapi saya masih memiliki kontrak dua tahun lagi dengan Honda dan dalam dua tahun ini saya akan berusaha berjuang untuk meraih gelar juara,” kata Marquez dilansir dari Speedweek.

“Saya juga tahu akan mendapat tekanan, seperti pebalap-pebalap papan atas lainnya. Semua pebalap top ingin menang dan menjadi juara dunia. Jika Anda berada di peringkat kedua, itu adalah musim yang bagus, tapi tujuan tidak tercapai.”

“Sepanjang saya berada di sini, saya mencoba meningkatkan jumlah gelar juara,” sambung pebalap yang kali pertama tampil di lintasan MotoGP

Marquez juga menekankan hasil yang diraih selama ini tidak didapat dengan cuma-cuma. Kerja sama dengan tim Honda dikatakan menjadi kunci dalam keberhasilan menguasai podium MotoGP dalam lima tahun belakangan.

“Selain kerja sama yang baik, saya berupaya untuk terus konsisten selama satu musim dan itu lah kunci untuk meraih sukses,” jelasnya.

Sebelumnya, mantan juara dunia, Michael Doohan,meyakini Marc Marquez akan melampaui catatan kemenangan pebalap veteran Valentino Rossi di MotoGP.

Sejak tampil di ajang MotoGP pada lima tahun silam, Marquez tampil prima dan hampir selalu menjadi kampiun dalam setiap musim.

Dari lima musim yang telah diselesaikan, hanya pada musim tiga tahun lalu Marquez gagal menjadi juara.

Pebalap tim Repsol Honda itu total sudah tampil sebagai juara seri sebanyak empat puluh dua kali atau yang terbanyak keempat sepanjang sejarah.

Dengan usia yang masih muda, Marquez berpeluang melampaui catatan kemenangan Rossi yang mencapaidelapan pulouh sembilan kali atau yang terbanyak di ajang balap motor kelas primer itu.

Doohan yang merupakan penguasa MotoGP  menilai Marquez memiliki modal untuk meneruskan kejayaan hingga bertahun-tahun ke depan sebelum pensiun.

“Ini sesuatu yang luar biasa, khususnya karena dia memiliki talenta hebat. Dia memiliiki konsistensi ketika meraih kemenangan, menempati pole position dan meraih gelar juara. Saya rasa dia tidak akan berhenti setelah meraih gelar kelima,” kata Doohan dikutip dari Autosport.

“Marc masih muda, jika dia ingin mengikuti jejak Rossi, yang kini berusia tiga puluh sembilan tahun, jalannya masih panjang. Dalam hidup Anda tidak pernah tahu, tapi dia bisa membalap dan meraih kemenangan hingga  sepuluh tahun,” sambung mantan pebalap yang mengoleksi lima puluh empat gelar juara seri tersebut.

Marquez musim ini berpeluang meraih gelar kelima karena berada di puncak klasemen

Khusus pada musim ini Marquez sudah membukukan tujuh gelar juara seri. Catatan tersebut merupakan yang terbaik kedua setelah pencapaiannya sejak empat tahun lalu ketika membukukan tiga belas gelar juara seri.

Pebalap terdekat yang kemungkinan disalip Marquez dalam perolehan gelar juara seri adalah rekan satu timnya musim depan Jorge Lorenzo yang hingga kini sudah mengumpulkan empat puluh tujuh kemenangan atau hanya unggul lima seri dari Marquez

Exit mobile version