Site icon nuga.co

Rossi Mulai Curiga Terhadap Vinales

Valentino Rossi mulai mencurigai Maverick Vinales sebagai “lawannya” ketimbang tandemnya di Movistar Yamaha,  menjelang berlangsung musim balapan di akhir Maret ini.

Sebelumnya Rossi yakin Maverick Vinales akan menjadi rekan setim yang lebih baik daripada Jorge Lorenzo.

“Vinales bisa menunjukkan watak sesungguhnya saat musim balapan sudah berjalan,” kata Rossi

Dalam wawancara dengan Corriere della Sera, Rossi sempat pula  membicarakan tingkah  dua rivalnya asal Spanyol di MotoGP: Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.

The Doctor menganggap Marquez lebih berbahaya daripada Lorenzo.

“Lorenzo, untuk lebih baik atau buruk, lebih transparan daripada Marquez. Lorenzo sedikit lebih palsu daripada Marquez,” ujar Rossi.

Ketika ditanya apakah Vinales akan sama seperti Lorenzo?

Rossi yakin mantan pebalap Suzuki itu bisa menjadi rekan setim yang lebih baik.

Namun begitu, Rossi khawatir Vinales akan menunjukkan watak aslinya di tengah musim dan menjadi musuh.

“Vinales terlihat lebih seimbang daripada Lorenzo. Tapi, kita harus melihat bagaimana dia mengendalikan tensi, apakah dia akan berubah di bawah tekanan,” ucap Rossi.

“Mungkin di atas trek saya tidak akan melihat Vinales, karena dia sangat cepat saat menjalani tes. Tapi, orang-orang akan menunjukkan watak aslinya di bawah tekanan. Setiap orang bisa menjadi pria sejati di atas sepeda motor,” sambungnya.

MotoGP musim ini akan dimulai di Sirkuit Losail, Qatar, 26 Maret mendatang.

Sebelumnya akan dilakukan tes di sirkuit yang sama dua pekan sebelumnya

Sementara itu Jorge Lorenzo memilih untuk tidak membalas ucapan Valentino Rossi yang kembali mengungkit perburuan gelar juara dunia MotoGP di  dua musim  silam.

Rossi yang terakhir kali jadi juara dunia pada delapan tahun lalu  berpeluang besar meraih titel juara dunia kesepuluh pada musim balap itu

Ketika itu ia masih memimpin hingga seri terakhir sebelum akhirnya Lorenzo sukses keluar sebagai juara dunia.

Rossi secara terus terang merasa dicurangi oleh kerjasama Lorenzo-Marc Marquez pada musim balap itu dan hal itu kembali diungkit Rossi dalam persiapan menuju musim balap musim ini.

“Sebuah kekecewaan besar bagi saya. Ada hal memalukan yang tak seharusnya terjadi di dunia MotoGP, diperlihatkan pada musim dua tahun lalu.”

“Saya telah bertarung melawan rival-rival tangguh, mulai dari Max Biaggi hingga Casey Stoner namun tak ada satu pun yang bertingkah seperti Marquez,” ujar Rossi.

Terkait ungkapan Rossi tersebut, Lorenzo memilih untuk tidak menanggapinya karena bagi Lorenzo hal itu hanya akan memperumit keadaan.

“Bagi saya, lebih baik untuk tidak ikut memberikan kesempatan untuk munculnya kontroversi yang tidak perlu,” ucap Lorenzo seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Setelah bertahun-tahun jadi tim satu garasi Rossi, Lorenzo kini bisa berharap situasi yang lebih tenang usai pindah ke Ducati. Lorenzo menyebut Yamaha sejatinya menawarkan perpanjangan kontrak tetapi Lorenzo merasa dirinya butuh tantangan baru dalam kariernya.

“Saya mendapatkan tawaran bagus dari Yamaha yang akan membuat saya tetap jadi pebalap dengan bayaran tertinggi. Namun saya merasa sudah waktunya bagi saya untuk menjalani petualangan baru,” kata pebalap asal Spanyol ini.

Sementara itu, manajer pebalap Suzuki Andrea Iannone, Carlo Pernat, menganggap Valentino Rossi akan meninggalkan ‘lubang’ besar di MotoGP jika memutuskan pensiun.

Namun, Pernat yakin setidaknya ada dua pebalap yang bisa sesukses Rossi di ajang Grand Prix.

Kontrak Rossi bersama Yamaha menyisakan dua musim hingga 2018. Bahkan bukan tidak mungkin Rossi mengakhiri karier lebih awal jika mampu merebut gelar juara dunia MotoGP musim ini.

Dalam wawancara dengan TuttoMotoriWeb, Pernat mengatakan dunia MotoGP akan sangat kehilangan jika Rossi resmi pensiun. Pria yang juga mantan manajer Rossi itu yakin MotoGP akan kesulitan mencari pengganti The Doctor.

“Tinggal tersisa dua tahun, dan Rossi mungkin akan meninggalkan lubang yang sulit diisi. Tidak akan pernah ada Rossi lainnya. Dia seperti Giacomo Agostini, yang muncul satu kali dalam 20 tahun,” ujar Pernat

Pebalap seperti Rossi dan Agostini akan tercatat dalam sejarah. Mungkin akan ada pebalap yang bisa meraih kemenangan lebih banyak daripada Rossi, tapi tidak akan pernah ada pebalap penuh karisma seperti dia,” sambungnya.

Meski menganggap Rossi tidak tergantikan, Pernat tetap menganggap ada sejumlah pebalap yang bisa meraih sukses seperti legenda asal Italia tersebut.

“Menurut saya saat ini kita punya dua pebalap yang akan jadi masa depan MotoGP: Enea Bastianini dan Romano Fenati. Tentunya masih ada pebalap lainnya, tapi saya bertaruh untuk mereka berdua,” ucap Pernat.

Bastianini merupakan runner-up Moto3 musim lalu bersama tim Gresini Honda. Sementara Fenati adalah mantan pebalap VR46 yang dipecat di pertengahan Moto3 musim lalu. Musim ini Fenati memperkuat tim Marinelli Rivacold Snipers.

Exit mobile version