Site icon nuga.co

Rossi Masih Tetap Ingin Kejar Juara MotoGP

Valentino Rossi mendapat dukungan dari seorang kawan lama bernama Alessi Salucci menjelang balapan di MotoGP San Marino.

Salucci yang mengenal Rossi sejak kecil menilai pebalap yang memiliki ciri khas nomor 46 itu adalah sosok yang amat memahami motor, khususnya Yamaha yang sudah ditunggangi sejak empat belas tahun silam.

“Dia mengetahui situasi hingga ke detail terkecil. Siapa yang berada di belakangnya, siapa yang ada di depannya, siapa yang membalap dengan ban lunak atau keras. Valentino adalah seorang jenius terhadap hal-hal detail,” kata Salucci dilansir Tuttomotoriweb.

“Saya memiliki momen yang sangat emosianal ketika Valentino pertama kali menguji motor Yamaha YZR M1. Saat kami menang untuk kali pertama di Welkom pada 2004, kami mendapat tekanan dan ekspektasi berlebih,” sambungnya.

Dalam perjalanan karier Rossi, Yamaha menjadi tim paling lama yang pernah dibela.

Setelah menyudahi kerja sama dengan Honda pada lima belas tahun lalu, Rossi menjadi andalan tim berlambang garpu tala.

Sempat bergabung ke Ducati, pemilik sembilan gelar juara dunia balap motor itu kembali ke Yamaha  hingga kini.

Kembali ke Yamaha adalah sesuatu yang indah. Tidak mudah jika dilihat secara atletik. Jika Anda kembali mengendarai motor yang kuat setelah mengendarai motor dengan level dibawahnya, maka Anda membutuhkan adaptasi lagi.”

“ Di samping Anda tidak terbiasa bersaing di papan atas. Tapi saya tidak ragu dia akan kembali meraih kemenangan,” ucap Salucci.

Rossi memang belum pernah menjadi juara dunia sejak kembali membela Yamaha sejak lima musim lalu

Namun dalam lima tahun terakhir, pebalap veteran itu tiga kali menempati peringkat kedua di klasemen akhir pebalap.

Menjelang balapan di San Marino, Rossi juga masih terpaku di peringkat kedua di bawah Marc Marquez.

Selain itu Rossi berada dalam ancaman dua pebalap Ducati, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso yang tampil cukup baik pada dua seri balap MotoGP terakhir.

Valentino Rossi terus menganalisis latihan dan performa untuk menyudahi puasa gelar juara seri MotoGP yang berlangsung sejak Juni tahun lalu.

Setelah MotoGP Belanda tahun lalu, Rossi tidak pernah lagi menjadi pemenang dalam balapan seri MotoGP yang memengaruhi peluang menjadi juara dunia MotoGP.

Pebalap veteran itu kembali mengemukakan ambisi bangkit menjelang MotoGP San Marino yang akan berlangsung Minggu).

“Kami mencoba banyak hal dan bekerja secara spesifik untuk MotoGP San Marino. Ini akan menjadi balapan yang penting dan saya ingin tampil kompetitif,” kata Rossi dikutip dari Speedweek.

“Kami telah menganalisis latihan dan setiap musim untuk menyempurnakannya. Saya melakukan dengan lebih baik dan merasa lebih baik ketimbang tahun lalu,” tambah pebalap Yamaha itu.

Pemilik tujuh gelar MotoGP itu tidak ikut balapan pada MotoGP San Marino tahun lalu lantaran mengalami kecelakaan yang memaksanya beristirahat.

Rossi baru kembali membalap pada MotoGP Aragon dengan kondisi kaki yang belum sepenuhnya pulih.

“Pada sebelas tahun lalu saya mengalami patah kaki sebelum balapan di Misano. Saya kembali secara cepat dan kembali berkendara di Aragon, tetapi saya tidak dalam kondisi seratus  persen. Itulah mengapa saya menderita pada akhir musim lalu,” terang Rossi.

“Sejak akhir musim lalu, kami telah bekerja dengan arah yang berbeda. Juga mengenai kaki untuk memecahkan masalah. Saya merasa lebih baik tahun ini,” sambungnya.

Rossi merupakan salah satu dari lima pebalap yang pernah meraih gelar juara di MotoGP San Marino

Sementara itu,  legenda balap motor Giacomo Agostini menilai penampilan Valentino Rossi tidak cukup meyakinkan untuk mengalahkan Marc Marquez dalam MotoGP .

Dari sebelas balapan yang telah dilalui, tanpa menyertakan seri di MotoGP Inggris yang batal lantaran hujan deras, Marquez tercatat menjadi pembalap paling sukses tahun ini.

Marquez berpeluang menambah gelar juara dunia MotoGP menjadi lima pada akhir musim ini.

Rossi yang berada di peringkat kedua terpaut 59 poin dan belum mampu menjadi juara seri sejak MotoGP Belanda  lalu.

“Marc memiliki keuntungan musim ini dan tidak akan mudah untuk meraih poin. Marquez membuktikan dirinya adalah yang terbaik,” ujar Agostini dikutip Tuttomotoriweb.

Sementara Marquez sudah meraih lima juara seri pada musim ini yang disaingi oleh dua pebalap Ducati, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso.

Ketika ditanya mengenai peluang Rossi menjadi juara dunia tahun ini, pria yang kini berusia tujuh puluh enam tahun itu lantas menjawab, “Dia tetap berada di sana, sebagai guru yang hebat dan masih sangat termotivasi. Tapi sejujurnya sulit baginya mengalahkan Marc Marquez dan meraih gelar kesepuluh.”

Agostini menyebut Rossi memiliki peluang meraih gelar juara lagi seandainya Yamaha melakukan perubahan besar untuk mengalahakan Honda.

“Saya tidak dapat membayangkan kehilangan rekor. Tentunya banyak hal dapat terjadi di olahraga ini, tapi saya menolak untuk memikirkannya. Marquez sungguh spektakuler, dia selalu berusaha untuk menang, dia tidak berhitung, saya suka itu dari Marquez,” kata Agostini.

Exit mobile version