Site icon nuga.co

Rossi Kehabisan “Bensin” di MotoGP AS

Valentino Rossi kehabisan “bensin” di tengah kebuasan Marc Marquez dalam menaklukkan Sirkuit Austin, Senin dinihari WIB,  dan hanya bisa pasrah menerima posisi keempat di MotoGP Amerika Serikat itu.

Bagi Rossi, jelas ini bukan hasil yang diinginkan.

Pembalap gaek itu awalnya yakin memiliki peluang untuk naik podium. Itu karena ia memiliki konsistensi sepanjang latihan bebas. Hanya pada FP3 ia gagal masuk kategori empat teratas.

Karenanya, finis kelima MotoGP Austin sedikit di luar dugaan bagi The Doctor. Apalagi, balapan sebelumnya di Argentina, juga berakhir buruk bagi pembalap asal Italia itu. Seperti diketahui, senggolan Marquez membuatnya hanya bisa finis kesembilan belas di Argentina.

“Balapan itu tidak terlalu buruk. Tapi itu sedikit lebih buruk dari yang diperkirakan. Saya pikir bisa mencapai kecepatan  karena pada Jumat dan Sabtu saya berada di dekat angka itu. Dan saya yakin bisa berjuang untuk podium. Itulah tujuan awal saya,” ujar Rossi, dikutip Speedweek.

Marc Marquez sendiri kembali untuk keempat kalinya menjadi juara di Austin

Untuk kebuasannya itu, Marquez langsung menuai pujian dari pengamat MotoGP Carlo Pernat.

Ia menyatakan cara pebalap Repsol Honda itu memenangi MotoGP Amerika Serikat  amat spektakuler

Di mata Pernat, Marquez sukses membungkam lawan-lawannya setelah sebagian besar pebalap MotoGP mengecamnya usai insiden di MotoGP Argentina dan juga di kualifikasi MotoGP Amerika Serikat.

Pebalap asal Spanyol itu tidak saja diklaim menabrak pebalap Movistar Yamaha Valentino Rossi di seri kedua MotoGP , tetapi dia juga mengganggu rekan setim Rossi, Maverick Vinales, saat kualifikasi MotoGP Amerika.

Imbasnya, Marquez pun dihukum turun tiga grid saat start di MotoGP Amerika Serikat.

Hanya saja, masalah-masalah itu nyatanya tidak membuat mental Marquez menurun.

Pebalap  itu justru makin termotivasi dan bisa menang mudah di MotoGP Amerika Serikat sekalipun start dari posisi keempat.

“Ada pepatah lama yang terdengar seperti ‘jangan mencakar beruang ketika dia gelisah’, dan itu jelas terlihat terjadi pada Marc,” ujar Pernat seperti dikutip dari GPOne.

“Dengan tiga perempat paddock  melawan dia, Marquez menjadi buas. Dia seratus persen termotivasi dan menunjukkan kepada semuanya bagaimana melakukan itu, membuktikan bahwa dia yang terkuat. Angkat topi untuknya,” Pernat menambahkan.

Sementara, Pernat mengaku kurang terkesan dengan cara Valentino Rossi membalap di MotoGP Amerika Serikat.

Rossi yang memulai balapan dari posisi kelima hanya mampu finis di urutan keempat.

Pernat pun menyebut pebalap berjuluk The Doctor itu seperti kurang termotivasi di seri ketiga MotoGP  tersebut.

“Saya pikir dia kehabisan tenaga setelah stres dan pertempuran. Saya tidak mengatakan itu adalah salah satu balapan terburuknya, tetapi dia dibayar oleh Marquez dan Vinales,” ucap Pernat.

“Rossi balapan dengan cara yang berlawanan dibandingkan dengan Marc, dan ingin mungkin menjadi perhatian,” Pernat menuturkan.

Sementara itu, tim pabrikan Yamaha dengan sportif mengakui kehebatan pebalap Repsol Honda Marc Marquez yang memenangi balapan MotoGP Amerika Serikat

Marquez menang mudah di seri ketiga itu

Marquez unggul jauh atas para pesaingnnya di MotoGP Amerika Serikat. Maverick Vinales yang berada di posisi kedua

Dan Andrea Iannone yang menempati posisi ketiga, juga berada di belakang Marquez

“Sulit bertempur di sini  dengan Marquez. Ini kenyataan. Marquez telah memenangi enam balapan terakhir, enam kali di posisi terdepan,” ujar Direktur Yamaha, Lin Jarvis seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Kendati demikian, Jarvis senang salah satu pebalapnya Maverick Vinales naik podium dalam balapan tersebut. Itu merupakan podium pertama Vinales di MotoGP.

“Kami melakukan pekerjaan besar dengan baik pada akhir pekan ini. Saya senang Maverick menemukan perasaan dengan motornya, dia sangat bahagia setelah balapan”

“Dia sedikit kehilangan perasaan dengan ban depannya, tapi itu tipikal masalah setiap pebalap di sini,” Jarvis menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Jarvis juga menegaskan timnya tidak sedang mencari ahli elektronik baru.

Baru-baru ini, pebalap senior Valentino Rossi sempat mengeluhkan masalah dalam perangkat elektronik Yamaha.

Karena persoalan itu, motor YZR-M1 yang ditunggangi Rossi dianggap tidak bisa bersaing dengan motor-motor lainnya.

The Doctor pun disebut-sebut meminta Yamaha mencari ahli elektronik baru agar YZR-M1 bisa kompetitif dengan lawan-lawannya di MotoGP musim ini.

“Kami sedang mengerjakan elektronik, kami membuat beberapa perubahan akhir pekan ini, yang sedikit membantu, karena kami tetap dibelakang para pesaing,” ucap Jarvis.

“Kami bekerja, pada saat ini kami tidak mencari ahli baru. Kami memiliki pakar di dalam perusahaan, tetapi kami harus bekerja keras guna mencapai level yang kompetitif dengan lainnya,” Jarvis menambahkan

Exit mobile version