Site icon nuga.co

Rossi Kalah Nekat dengan Marc Marquez

Valentino Rossi ternyata kalah nekat dibanding Marc Marquez di ajang MotoGP

Hal itu diungkapkan mantan pebalap MotoGP Scott Redding

Ia menyebut Valentino Rossi tak senekat Marc Marquez untuk meraih gelar juara.

Redding yang pensiun dari MotoGP pada akhir musim lalu mengatakan bukan hanya kecakapan, tapi keberanian pebalap yang saat ini tak kalah menentukan.

“Mereka [para pebalap] ingin sukses, namun ketika itu sudah masuk dalam duel dan Anda harus membalap menembus tembok [nekat], tak banyak pebalap yang mau menembus tembok.”

“Salah satu yang seperti itu adalah Marquez. Dia bersedia menabrak tembok demi menang. Valentino [Rossi], saya tak bisa membayangkannya dia mau,” terang Redding dalam wawancara eksklusif dengan Crash.

Meski demikian, Redding mengatakan Rossi punya kualitas dan jauh lebih bijaksana dibandingkan Marquez.

“Itu perbedaan mendasarnya. Dia jauh lebih bijaksana dan jauh lebih tua. Namun, ada perbedaan dalam hal skala di antara itu,” terang Redding.

Selain itu, Redding menyoroti faktor lain yang juga amat menentukan Marquez maupun Rossi bisa menjadi juara MotoGP dalam kariernya. Salah satunya karena mereka tengah atau berada di tim yang tepat.

“Lihat saja Valentino [Rossi]. Ceritanya sama, dia selalu pernah berada di tempat yang tepat. Dia pernah ke Ducati, kemudian mengalami kesulitan dan berhenti.”

“Ia kembali ke Yamaha, sedikit lebih mudah, membuat hasil [bagus] dan bertahan. Akan sangat menarik jika ada perubahan,” terang Valentino.

Untuk musim nanti sulit untuk memprediksi siapa yang akan menjadi juara dunia MotoGP

Ya, tapi, tidak bisa dipungkiri pebalap Repsol Honda Marc Marquez tetap pantas difavoritkan menjadi juara.

Merebut lima gelar juara dunia MotoGP dalam enam musim terakhir, termasuk tiga musim terakhir beruntun, Marquez jelas pantas difavoritkan mempertahankan gelar juara dunia di MotoGP nani.

Jika melihat penampilan Marquez dalam tiga musim terakhir, mungkin tinggal masalah berapa kemenangan yang akan diraih The Baby Alien di MotoGP 2019. Berapa jarak poin kemenangan Marquez dengan rival terdekatnya?

Dalam tiga musim terakhir, Marquez hanya mendapat persaingan ketat pada musim dua tahun lalu ketika Andrea Dovizioso memaksa gelar juara dunia ditentukan di seri terakhir.

Sementara pada musim berikutnya, Marquez sudah menentukan gelar juara dunia di MotoGP Jepang, atau saat musim menyisakan tiga seri.

Marquez terbilang beruntung memperkuat Honda, tim yang selalu mampu memberikan para pebalapnya sepeda motor yang kompetitif setiap musimnya.

Musim ini Honda fokus meningkatkan kecepatan dengan mendesain ulang fairing depan. Honda berambisi mampu mengimbangi kecepatan Desmosedici Ducati.

Dengan Yamaha belum juga menyelesaikan masalah sepeda motor M1, sulit untuk menjagokan Valentino Rossi dan Maverick Vinales menjadi juara dunia musim ini.

Kondisi itu berkaca dari pernyataan Rossi dan Vinales usai menjalani dua tes pramusim di Valencia dan Jerez.

Usai menyelesaikan tes di Sirkuit Jerez, akhir November 2018, Rossi mengatakan Yamaha tidak mampu membuat banyak perubahan dalam mesin M1

Masalah utama yang dirasakan Rossi adalah mesin M1 tidak cocok dengan ban Michelin dan membuat ban cepat aus.

Yamaha punya dua tes lagi, di Sepang  untuk membuat sepeda motor M1 sesuai keinginan Rossi dan Vinales. Jika tidak, jangan harap Yamaha bisa bersaing dengan Honda dan Ducati dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP nanti.

Peluang terbaik Yamaha adalah menambah jumlah kemenangan musim ini. Musim lalu Yamaha terpuruk dan hanya meraih satu kemenangan melalui Vinales di MotoGP Australia.

Sulit juga bagi Dovizioso untuk difavoritkan menjadi juara dunia di MotoGP

Pebalap asal Italia itu seperti tidak memiliki DNA juara dalam dirinya. Faktor keberuntungan juga tidak pernah dimiliki Dovizioso.

Jika para pebalap Yamaha dan Ducati sulit bersaing, maka pebalap yang berpeluang besar menjadi rival utama Marquez adalah rekan setimnya di Repsol Honda, Jorge Lorenzo.

Statistik berbicara, Lorenzo satu-satunya pebalap yang mampu menjadi juara dunia MotoGP sejak Marquez promosi pada enam tahun lalu

Satu-satunya handicap bagi Lorenzo adalah juara dunia MotoGP tiga kali itu harus kembali beradaptasi dengan sepeda motor baru, dalam hal ini RC213V milik Honda.

Hal yang sedikit meringankan bagi Lorenzo adalah, perubahan dari Ducati ke Honda kemungkinan besar akan lebih mudah daripada saat dia pindah dari menggunakan M1 ke Desmosedici.

Desmosedici Ducati diklaim sebagai sepeda motor yang paling sulit ditunggangi, dan M1 dengan RC213V dianggap tidak terlalu liar.

Beruntung juga bagi Lorenzo, Honda tidak lambat seperti Ducati dalam merespons keinginan pebalap berjuluk X-Fuera itu.

Terbukti Honda langsung mengikuti keinginan Lorenzo dalam hal bentuk tangki motor saat tes pramusim akhir tahun lalu, sesuatu yang dilakukan Ducati setelah musim pertama Lorenzo.

Selain persaingan gelar juara dunia, menarik untuk memprediksi pebalap yang akan merebut gelar rookie terbaik musim ini

Setidaknya ada empat pebalap debutan di MotoGP: Francesco ‘Pecco’ Bagnaia, Joan Mir, Miguel Oliveira, dan Fabio Quartararo.

Melihat rekor keempat pebalap dan tim yang akan mereka perkuat musim depan, jelas Bagnaia dan Mir yang berpeluang besar merebut gelar predikat rookie terbaik di MotoGP ini

Exit mobile version