Site icon nuga.co

Rossi Itu Inspirasi Semua Pebalap MotoGP

Siapa yang bisa membantah bahwa Valentino Rossi bukan inspirasi setiap pebalap di MotoGP?

Nah, pertanyaan itu datang dari pebalap Red Bull KTM, Pol Espargaro.

Ia menegaskan Valentino Rossi adalah sosok pebalap yang layak dijadikan contoh oleh seluruh pebalap yang berlaga di ajang MotoGP.

Rossi yang sudah terjun di dunia balap grand prix sejak dua puluh satu tahun lalu kembali jadi salah satu favorit untuk jadi juara MotoGP musim ini.

Meskipun sejak jadi juara dunia di delapan tahun silam Rossi tak lagi berhasil jadi yang terbaik, namun pebalap asal Italia itu selalu sukses bersaing di papan atas.

“Apa yang ditunjukkan oleh Rossi sangat impresif.”

“ Rossi adalah contoh bagi semua pebalap. Di setiap musimnya, MotoGP kedatangan pebalap muda, namun Rossi tetap ada di MotoGP dan ia pun selalu bersaing untuk perburuan gelar juara dunia,” tutur Espargaro seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Espargaro pun yakin dengan sisa kontrak dua musim di Yamaha, maka Rossi bakal benar-benar fokus dan konsentrasi di musim  mendatang.

“Saya yakin Valentino Rossi akan memberikan dua ratus persen komitmen yang ia miliki. Di Yamaha musim ini, mereka kedatangan pebalap muda yang bakal menguji kemampuan Rossi.”

“Maverick Vinales akan jadi tes selanjutnya bagi Rossi,” ujar Espargaro.

Meski menyebut Rossi merupakan pebalap yang layak dijadikan panutan oleh seluruh pebalap MotoGP, Espargaro secara realistis menyebut Vinales bakal lebih kuat dari Rossi bila melihat hasil yang ada di pramusim.

“Saya minta maaf kepada seluruh penggemar Rossi, namun saya rasa Maverick Vinales saat ini lebih difavoritkan meskipun masih banyak hal lain yang bisa jadi pembeda saat musim berjalan.”

“Tak ada yang bisa membantah bahwa Maverick Vinales tampil sangat baik dalam pramusim. Itulah yang dibutuhkan olehnya untuk bersaing dengan Marc Marquez sang juara dunia,” tutu” Espargaro

Manajer pebalap Suzuki Andrea Iannone, Carlo Pernat, menganggap Valentino Rossi akan meninggalkan ‘lubang’ besar di MotoGP jika memutuskan pensiun. Namun, Pernat yakin setidaknya ada dua pebalap yang bisa sesukses Rossi di ajang Grand Prix.

Kontrak Rossi bersama Yamaha menyisakan dua musim lagi

Bahkan bukan tidak mungkin Rossi mengakhiri karier lebih awal jika mampu merebut gelar juara dunia MotoGP musim ini.

Dalam wawancara dengan TuttoMotoriWeb, Pernat mengatakan dunia MotoGP akan sangat kehilangan jika Rossi resmi pensiun.

Pria yang juga mantan manajer Rossi itu yakin MotoGP akan kesulitan mencari pengganti The Doctor.

“Tinggal tersisa dua tahun, dan Rossi mungkin akan meninggalkan lubang yang sulit diisi. Tidak akan pernah ada Rossi lainnya. Dia seperti Giacomo Agostini, yang muncul satu kali dalam 20 tahun,” ujar Pernat.

“Pebalap seperti Rossi dan Agostini akan tercatat dalam sejarah. Mungkin akan ada pebalap yang bisa meraih kemenangan lebih banyak daripada Rossi, tapi tidak akan pernah ada pebalap penuh karisma seperti dia,” sambungnya.

Meski menganggap Rossi tidak tergantikan, Pernat tetap menganggap ada sejumlah pebalap yang bisa meraih sukses seperti legenda asal Italia tersebut.

“Menurut saya saat ini kita punya dua pebalap yang akan jadi masa depan MotoGP: Enea Bastianini dan Romano Fenati. Tentunya masih ada pebalap lainnya, tapi saya bertaruh untuk mereka berdua,” ucap Pernat.

Bastianini merupakan runner-up Moto3 musim lalu bersama tim Gresini Honda. Sementara Fenati adalah mantan pebalap VR46 yang dipecat di pertengahan Moto3 musim lalu.

Musim ini Fenati memperkuat tim Marinelli Rivacold Snipers

Direktur Olahraga Ducati Corse, Paolo Ciabatti, mengakui pihaknya sempat berusaha mendekati Valentino Rossi sebelum mengambil keputusan merekrut Jorge Lorenzo.

Dalam wawancara dengan Speedweek, Ciabatti mengatakan setidaknya ada empat pebalap yang masuk radar Ducati. Selain Lorenzo, tim asal Italia itu juga mempertimbangkan Rossi, Marc Marquez, dan Casey Stoner.

Kami membutuhkan pebalap top untuk merebut gelar juara dunia. Tahun ini kami meyakini hanya Stoner, Marquez, Rossi, dan Lorenzo yang bisa melakukannya,” ujar Ciabatti.

Ducati, dikatakan Ciabatti, mengalami dilema ketika harus mengambil keputusan pada Januari tahun lalu.

Ciabatti mengatakan Ducati hanya tinggal punya dua opsi pebalap ketika itu, yakni Lorenzo dan Marquez.

Di titik itu Ducati mulai menyadari Rossi akan dipertahankan Yamaha, hingga akhirnya The Doctor perpanjang kontrak pada Mare

“Stoner memutuskan tidak ingin membalap lagi, dan Rossi memutuskan bertahan di Yamaha, di mana dia jadi pebalap legenda di tim itu. Jadi, kami mengambil kesempatan untuk merekrut Lorenzo,” ucap Ciabatti.

Ciabatti yakin keputusan Ducati merekrut Lorenzo bukan sebuah kesalahan, meski dalam beberapa tes resmi terakhir juara dunia MotoGP tiga kali mengalami kesulitan.

Ciabatti yakin Lorenzo akan lebih sukses ketimbang dua musim Rossi di Ducati

Exit mobile version