Site icon nuga.co

Rosberg Gagalkan Hamilton Juara di GP Brasil

Nico Rosberg menjungkalkan ambisi Lewis Hamilton, rekan satu timnya di Mercedes, untuk meraih juara Formula One di GP Brasil, setelah memenangkan lomba secara dramatis, Senin dinihari WIB, 10 November 2014, dan menjadikan GP Abu Dhabi sebagai pertarungan terakhir kedua pebalap itu.

Nico Rosberg, usai memenangkan lomba, dengan menjegal perolehan angka maksimal Hamilton, menyebut lomba di Autodromo Jose Carlos Pace, Sao Paulo, GP Brasil, sebagai akhir pekan paling indah dalam hidupnya. Hal itu dikarenakan ia sukses menjaga peluang untuk jadi juara dunia Formula 1 musim ini.

Rosberg dengan sedikit bercanda menyatakan, ia mengharapkan sedikit “bantuan” dari pebalap-pebalap Williams di seri pamungkas di Abu Dhabi.

Kemenangan Rosberg tersebut memangkas jaraknya dengan Hamilton di klasemen pebalap. Rosberg kini berada di posisi kedua tertinggal tujuh belas poin dari Hamilton yang memimpin klasemen.

Secara matematis, Rosberg masih memiliki peluang untuk menyalip Hamilton dan jadi juara dunia. Tapi, ada sejumlah syarat yang harus terpenuhi agar dia bisa melakukannya.

Dengan adanya aturan poin dobel di GP Abu Dhabi, Rosberg tak hanya harus memenangi seri tersebut. Penyebabnya, kalau Hamilton finis kedua, yang jadi juara dunia tetap Hamilton.

Skenario juara paling sederhana untuk Rosberg adalah memenangi GP Abu Dhabi dan Hamilton maksimal finis ketiga. Artinya, harus ada pebalap lain yang finis di depan Hamilton.

Melihat ketangguhan Hamilton dan mobil Mercedes pada musim ini, dalam kondisi normal tak banyak pebalap yang bisa mengalahkannya. Menurut Rosberg, yang punya peluang untuk melakukannya adalah pebalap-pebalap Williams, Felipe Massa dan Valtteri Bottas.

“Menyedihkan, tapi memang benar! Tapi sekarang saya butuh sedikit bantuan dari orang lain karena Lewis tak boleh finis kedua di Abu Dhabi — agar peluang saya tetap terjaga adalah dia tidak finis lebih baik dari posisi ketiga,” ujar Rosberg di situs resmi Formula 1.

“Mungkin Williams, yang tak bisa Anda lewati di lintasan lurus,” katanya.

“Percayalah, saya lebih memilih jadi yang dikejar daripada yang mengejar. Tapi, inilah faktanya dan Abu Dhabi akan sangat menegangkan — dan sangat seru untuk fans. Saya harus menang — paling tidak itulah rencananya!” kata pebalap berkebangsaan Jerman ini.

“Saya harus memotivasi Felipe Massa agar dia bisa sangat rileks dan kemudian tampil luar biasa di Abu Dhabi. Jadi, dia bisa finis kedua dan saya memenangi balapan,” ujar Rosberg saat ditanya apa yang akan dia lakukan mulai sekarang sampai GP Abu Dhabi.

Pada race yang diselenggarakan di sirkuit Autodromo Internacional Nelson Piquet, Brasil, Senin dini hari WIB, Rosberg sukses menjadi pembalap tercepat. Ia berhasil unggul dari rekan satu timnya, Lewis Hamilton, yang berada di posisi kedua serta pembalap tim Williams, Felipe Massa yang menempati urutan ketiga.

Melihat hal tersebut, membuat perasaan Rosberg pada akhir pekan ini sangat senang, mengingat kemenangan di GP Brasil membuat peluangnya menjadi kampiun Formula1 musim ini terbuka lebar. Ia juga memuji atmosfer yang ditunjukkan oleh para penonton pada saat race tersebut.

“Saya merasa sangat senang pada hari ini, dan bisa dikatakan akhir pekan ini adalah yang paling indah seumur hidup saya. Kemenangan i GP Brasil ini merupakan hal yang sudah saya nantikan sejak beberapa waktu terakhir, dan hari ini saya mendapatkanya,” ungkap Rosberg, seperti dilansir Crash, Senin 10 November 2014.

“Saya juga menyukai atmosfer di sini. Sangat memberikan kesan yang positif, penonton telah melakukan sebuah tindakan yang sangat luar biasa. Dan itu, membantu saya untuk dapat mengeluarkan seluruh kemampuan saya pada balapan hari ini,” sambung pembalap berusia 29 tahun itu.

Mengalahkan Hamilton adalah pekerjaan tidak mudah bagi Rosberg. Ia harus bertarung dengan sangat impresif untuk bisa mengalahkan Lewis Hamilton dan meraih kemenangan krusial dalam F1 GP Brasil 2014.

Memulai balapan dari pole position, Rosberg seakan bakal meraih kemenangan dengan mudah saat Hamilton justru menunjukkan performa yang loyo. Namun, The Boss – julukan Hamilton –terus memangkas gap, dan dua pembalap Mercedes itu tak pernah selisih lebih dari satu detik hingga putaran terakhir.

Walaupun Hamilton terus meningkatkan kecepatannya dan terus menunjukkan sinyal bangkit, tapi Rosberg bermain sempurna dan sama sekali tidak melakukan kesalahan. Gap sangat tipis terjadi saat menyentuh garis finis.

Exit mobile version