Site icon nuga.co

Ramai, “Out”nya Marquez di Phillip Island

Kontroversi “out”nya “rookie” MotoGP, Marc Marquez, di Sirkuit Phillip Island, Minggu siang waktu Australia, belum usai walau pun “tim principal” Repsol Honda sudah mengakui “semuanya” kesalahan mereka sebagai yang paling bertanggung jawab atas jalannya insiden yang menimpa sang “rider”.

“Diusirnya” Marquez oleh “race direction” dari lintasan ketika lap ke-14, di seri MotoGP Australia, benar-benar merupakan mimpi buruk karena jalannya menunju juara terseok dan harus menempuh persaingan terjal kembali dengan Jorge Lorenzo.

Pembalap Repsol Honda ini mengakui bahwa ini kesalahan pada timnya. Bukan pada dirinya. Karena tim mengabaikan hitungan yang telah ditetapkan “race direction” dalam regulasi khusus pada balapan di Phillip Island, di mana para pembalap harus memasuki pit dan mengganti motor mereka dengan tunggangan cadangan yang terpasang ban baru pada lap 10.

Tak hanya itu, balapan sendiri hanya berlangsung dengan 19 laps dari yang biasanya 27 laps pada sirkuit tersebut. Aturan-aturan tersebut memang tak lepas dari kondisi lintasan yang baru usai di aspal dan akan memakan ban.

Sialnya, regulasi tersebut malah menjadi bumerang bagi tim Marc Marquez. Pembalap berusia 20 tahun tersebut, sebenarnya bisa memperlebar peluangnya untuk meraih gelar juara dunia di musim pertamanya ini.

Akan tetapi, Marquez malah tak masuk pit stop dan melanjutkan balapan ke lap 11. Di akhir lap 11, pembalap Spanyol itu baru masuk Pit Stop dan Race Direction langsung mengibarkan bendera hitam untuk dirinya.

“Rencana kami tidak benar, meskipun kita bisa melakukan lap itu. Kami pikir kami bisa masuk ke pit di akhir lap 11. Masalahnya bukan pada papan pit, itu baik-baik saja. Sekarang kita perlu melupakannya dan hanya berkonsentrasi di Motegi,” ujar Marquez di situs MotoGP.

Dalam hal ini, tidak ada pembalap yang diijinkan untuk membalap lebih dari 10 lap, demi keamanan penggunaan ban. “Artinya, dalam keadaan tertentu pembalap harus mengganti motor pada akhir lap 9 atau 10,” demikian bunyi peraturan itu.

Beberapa pembalap mulai masuk ke dalam pit stop. Dani Pedrosa masuk pada lap kesembilan untuk mengganti motor, sebaliknya Jorge Lorenzo ke pit stop di lap ke-10. Ternyata, Marquez memutuskan untuk menggeber motor satu lap lagi.

Tidak lama kemudian, Marquez yang sempat menempati urutan kedua ketika ‘bendera hitam’ dikibarkan yang kemudian membuatnya harus menelan kecewa sehingga tidak dapat melanjutkan balapan. Honda mengakui ini merupakan kesalahan yang dibuat tim bukan Marquez.

“Tim membuat sebuah kesalahan, kami memahami Marquez mampu menyelesaikan 10 lap dan masuk ke dalam pitstop sebelum lap 11. Tapi intruksi di papan pit sedikit terlambat satu lap,” demikian pernyataan Honda, diberitakan Crash.

Hal tersebut juga diamini oleh kepala Principal Repsol Honda, Livio Suppo. “Itu adalah salah tafsir dari tim. Kami menunjukkan kembali ke line up di akhir pit,” katanya kepada Telecinco

Jorge Lorenzo berhasil keluar sebagai pemenang pada seri MotoGP Australia, Minggu. Pembalap Yamaha ini menilai bahwa ada sisi keberuntungan padanya hingga bisa memenangkan seri ke-16 ini.

Dalam balapan yang berlangsung di Phillip Island, Lorenzo yang berhasil start dari posisi pertama terus dijaga ketat oleh Marc Marquez dari Honda. Hingga akhirnya, regulasi pit stop pada seri kali ini membuat Marquez bernasib sial.

“Kami sudah sangat beruntung. Tanpa kesalahan dari Marc, saya pikir dia akan menjadi pertama atau kedua. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan Marc hari ini. Apakah itu diskualifikasi karena kesalahan dia atau tim, atau apakah dia tidak bisa melihat papan pit stop,” ujar Lorenzo di situs MotoGP.

Kemenangan ini semakin memperketat perebutan gelar juara antara Lorenzo dan Marquez pada laga ini terkena diskualifikasi. Marquez memang masih berada di posisi teratas klasemen sementara dengan 298 poin, akan tetapi kini hanya selisih 18 poin dengan Lorenzo yang berada di posisi kedua dan balapan menyisakan dua seri lagi.

“Sekarang peluang juara telah berubah begitu banyak. Sebelum balapan kami tidak punya kesempatan, kesempatan hanya 2% atau 3% dan sekarang 20% atau 30%. Tapi Marc sangat kompetitif di setiap seri, jadi kita perlu untuk pergi sekeras mungkin di Motegi dan Valencia,” paparnya.

Sementara itu, Marquez yang berpeluang menjadi juara di musim perdananya mengatakan bahwa segala kemungkinan masih bisa terjadi. Dirinya berjanji akan selalu berjuang untuk meraih kemenangan.

“Saya mengatakan pada Kamis lalu bahwa kejuaraan ini sangat panjang. Hari ini terjadi seperti ini dan mungkin di Motegi akan ada sesuatu yang lain. Saya tahu saya sudah benar, saya merasa begitu baik di motor dan berjuang untuk podium atau kemenangan hari ini,” ujar jawara Moto2 musim lalu ini.

Exit mobile version