Site icon nuga.co

Pilih Yang Sehat, Olahraga Pagi atau Sore

Olahraga seperti kita tahu adalah salah satu kunci dari mendapatkan tubuh yang sehat sekaligus memiliki berat badan yang ideal.

Jika ada orang yang menyebutkan bahwa olahraga di pagi hari akan membantu kita membakar kalori lebih banyak sehingga bisa membuat kita menurunkan berat badan dengan lebih baik, anggapan ini ternyata kurang tepat.

Perbedaan waktu melakukan olahraga tidak akan menentukan seberapa banyak pembakaran kalori dalam tubuh. Yang lebih menentukan justru bagaimana konsistensi kita dalam melakukan olahraga.

Yang menarik adalah, mereka yang melakukan olahraga pagi memiliki kecenderungan untuk lebih konsisten jika dibandingkan dengan yang melakukan olahraga di waktu lain layaknya sore atau malam hari.

Hal ini disebabkan kondisi tubuh yang cenderung lebih segar di pagi hari dan belum adanya aktifitas lainnya yang melelahkan.

Sementara itu, pelaku olahraga di waktu lain bisa saja memiliki tubuh yang sudah lelah karena energinya sudah banyak terkuras untuk aktifitas lain.

Lantas, apakah ada trik agar kita bisa konsisten melakukan olahraga jika hanya memiliki waktu untuk melakukannya selain di pagi hari?

Disaranka kita untuk tidak memaksakan diri andai tubuh merasa lelah.

Jika memang tubuh sudah meminta waktu beristirahat, maka berikan waktu untuk beristirahat terlebih dahulu.

Jika dipaksakan, bisa jadi hal ini justru berimbas buruk bagi kesehatan. Saat badan sudah lebih enakan, barulah kita bisa melakukan olahraga.

Olahraga di pagi hari memang bisa memberikan keuntungan berupa adanya kehangatan sinar matahari pagi yang kaya akan vitamin D dan udara yang masih segar sehingga bisa berpengaruh positif bagi fisik dan psikis.

Namun, olahraga di sore atau malam hari juga bisa membantu kita tidur dengan lebih nyenyak.

Karena berbagai kesibukan di hari kerja, semakin banyak orang yang hanya baru bisa melakukan olahraga di akhir pekan.

Hanya saja, jika kita melihat rekomendasi pakar kesehatan untuk berolahraga beberapa kali dalam sepekan, maka berolahraga di akhir pekan sepertinya tidak akan cukup untuk memenuhi rekomendasi tersebut.

Apakah dengan melakukannya di akhir pekan bisa membuat tubuh kita menjadi lebih sehat?

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan selama delapan belas bulan di Institute of Stress Medicine dan University of Gothenburg yang ada di Swedia, terdapat enam puluh sembilan pria dan wanita yang diketahui mengalami depresi ringan, stress akut, gangguan kecemasan, dan juga tubuh yang terasa lelah yang dilibatkan.

Berbagai kondisi kesehatan mental ini disebabkan oleh malasnya mereka melakukan olahraga.

Para partisipan ini pun kemudian diminta untuk mengikuti kuliah tentang olahraga dan ditawarkan untuk menjalani latihan fisik.

Setelah beberapa pekan, mereka dibiarkan untuk melakukan program latihan ini sendiri. Para peneliti pun kemudian selalu mengecek kondisi kesehatan mereka setelahenam bulan, dua belas bulan, dan delapan belas bulan.

Hasilnya adalah, dua puluh satu partisipan berolahraga secara rutin tiga  kali dalam sepekan, dua puluh dua  partisipan berolahraga sekali dalam sepekan, dan sisanya kembali malas melakukan olahraga.

Setelah dicek kondisi kesehatan mentalnya, diketahui bahwa mereka yang hanya berolahraga sekali dalam sepekan ternyata sudah mampu menurunkan depresi hingga lima puluh persen.

Hal ini berarti, meskipun hanya dilakukan sekali dalam sepekan, ada manfaat dari melakukan olahraga ini.

Berolahraga akan membuat tubuh memproduksi hormon endorfin yang bisa menjadi obat penenang pada berbagai rasa sakit dan stress.

Tak hanya itu, hormon ini juga akan membuat sistem kekebalan tubuh lebih kuat dan semakin menghambat proses penuaan.

Paparan sinar matahari saat melakukan olahraga juga akan membuat pikiran lebih tenang dan emosi yang lebih stabil.

Exit mobile version