Site icon nuga.co

“Old Rossi” Ingin Juara di Austin Circuit

Kembalinya impresifitas The Old Rossi,” begitu Valentino Rossi kini disapa, pada balapan pembuka MotoGP musim 2015 di Losail Circuit, Qatar, Senin dinihari WIB, 30 April 2015, lalu, sulit untuk tidak desertai decak kagum.

Sebagai seorang pebalap yang memasuki usia “sepuh,” Rossi menampilkan atraksi spekta dengan aksi saling salipnya dengan “dua” pebalap Ducati, Andrea Dovozioso, Andrea Iannone dan rekan satu timnya, Jorge Lorenzo

Team Principal Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, memuji The Doctor setinggi langit.

“Rossi sangat berhasrat untuk kembali menjadi juara dunia setelah dipecundangi Jorge Lorenzo, Casey Stoner, dan si “bocah ajaib” Marc Marquez dalam lima tahun terakhir,” kata Jarvis kepada crash, Senin, 06 April 2015.

Namun, menilik performa pembalap veteran yang telah tujuh kali juara dunia itu di sirkuit Losail, rasanya hal tersebut bukanlah mustahil.

Jarvis pun meyakini kalau “Old Rossi” telah kembali.

Menurutnya, performa Rossi di Qatar persis seperti saat pembalap Italia itu masih muda dan lapar kemenangan di setiap balapannya.

Rossi yang start dari posisi delapan mengalami start buruk dan sempat tercecer ke posisi sepuluh.
Namun, setelah itu The Doctor tampil menggila dan sukses mengejar rider lain hingga akhirnya meraih kemenangan.

Menurut Jarvis, hal inilah yang membuatnya teringat masa-masa jaya Rossi dulu.

“Yang kami lihat di Qatar adalah Vale yang klasik. Dulu dia sering sekali buruk di sesi latihan, sering tertinggal, namun pada akhirnya mampu finis terdepan saat balapan. Dia tampil begitu sensasional, padahal sudah berusia tiga puluh enam tahun.”

“ Kalau saja “Old Rossi” benar-benar telah kembali dan dia bisa konsisten menjaga performanya, saya yakin tidak ada yang bisa menandinginya,” ucap Jarvis seperti dilansir dari Crash

Jarvis pun meyakini kalau motivasi Rossi begitu besar musim ini dan tak kalah dari rider-rider muda.

“Untuk pertama kalinya dalam lima tahun, baru kali ini Vale tampil seperti sedang menjalani debutnya.
Dia kembali ambisius! Sempat ada di posisi sepuluh, namun bisa juara. Saya speechless, dia begitu menakjubkan,” tutupnya.

Apakah Rossi bisa melanjutkan momentumnya itu di Austin, 13 April 2015 nanti?

MotoGP Austin justru menjadi momok bagi Rossi.

Dalam dua kali gelarannya, pebalap “gaek” itu selalu menuai hasil buruk dengan hanya finis keenam di 2013 dan kedelapan di 2014.

“Kami pernah kesulitan di sini,” aku Rossi sebagaimana dilansir Crash.

“Meskipun kami selalu mencoba melakukan yang terbaik tapi sejauh ini kami tidak bisa menemukan kombinasi yang pas supaya melaju dengan cepat. ”

“Dua lintasan lurus nan panjang adalah kelemahan bagi kami,” tambah Rossi.

Balapan MotoGP Austin baru akan digelar pada Senin dinihari WIB, 13April mendatang.

Walau dibayangi rekor buruk, Rossi optimistis mampu meraih hasil bagus di Circuit of the Americas.

“Treknya sangat modern dan aku sangat menyukai beberapa tikungannya. Aku rasa kami bisa tampil lebih baik di tahun ini, terutama karena motornya bagus dan kami telah membuat beberapa peningkatan penting,” lanjut peraih sembilan titel juara dunia itu.

“Aku ingin berada di podium di balapan nanti, meskipun itu tidak akan mudah.”

Tentang siapa yang paling dominan dalam seri-seri balapan nanti, Rossi mengatakan, Yamaha, Ducati, dan Honda.
Ia memprediksikan ketiga tim bisa bergantian jadi pemenang.

Ia mengungkapkan duel Yamaha dengan Ducati di balapan pembuka itu bisa lebih seru lagi andai Marc Marquez tidak membuat kesalahan di awal balapan dan membuatnya sempat terlempar ke posisi urutan belakang. Namun setelah mundur jauh ke belakang sang juara dunia masih bisa finis di posisi lima.

“Pertama-tama, lintasan ini selalu bagus untuk Yamaha, terutama saat kami menjalani balapan yang bagus. Jadi ini cuma satu lintasan. Motor kami tidak banyak berubah dibanding tahun lalu, terlihat mengalami kemajuan dalam pengereman dan girboks yang berbeda membuat kami bisa berhenti dengan lebih baik.”

“ Kami selalu punya traksi yang bagus, dan ketahanan, itu sangat presisi. Yang spesial adalah saya tidak berharap saya lebih cepat dibanding tahun lalu, itu sesuatu yang bagus,” ungkap Rossi mengomentari kemenangannya di Qatar.

Soal persaingan di balapan-balapan berikutnya, pebalap 36 tahun itu memprediksikan kompetisi yang sangat sengit. Masing-masing motor akan punya keunggulan berbeda di setiap sirkuit, dan itu akan membuat tidak ada tim atau pebalap yang akan sangat dominan.

“Tapi di level ini, antara Honda, Ducati dan Yamaha, akan berganti di setiap pekan di lintasan yang berbeda, karena setiap motor punya kelemahan dan kekuatan masing-masing.”

“Jadi untuk terus berada di posisi terdepan dalam kejuaraan ini Anda harus terus berkonsentrasi, memahami bagaimana cara untuk menang, tapi terutama tetap meraih poin di pekan yang sulit dan di lintasan yang tak menguntungkan,” lanjutnya di MCN.

sumber : crash, mcn dan autosport

Exit mobile version