Site icon nuga.co

MotoGP Dipastikan Bakal Sepi Tanpa Rossi

Lomba balapan MotoGP akan sepi bila Valentino Rossi “pergi?”

Ya, menurut CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta.

Ia mengakui bahwa Valentino Rossi adalah magnet besar di dunia MotoGP dan MotoGP punya risiko kehilangan sejumlah penggemar saat Rossi pensiun.

Rossi saat ini sudah gaek itu  dan makin dekat dengan batas akhir kariernya.

Ezpeleta sadar bahwa Rossi selalu jadi magnet besar di dunia MotoGP.

“Tak diragukan lagi bahwa Valentino Rossi jadi daya tarik bagi banyak penggemar baru MotoGP.”

“Kami tak bisa menghindari fakta itu dan mungkin saja beberapa diantara mereka akan berhenti mengikuti MotoGP saat Rossi pensiun,” ucap Ezpeleta pada Motorsport seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Tetapi Ezpeleta yakin bahwa tak semua penggemar Rossi akan meninggalkan dunia MotoGP selepas sang idola pensiun.

“Namun saya yakin ada juga yang akan terus bertahan karena mereka paham persaingan di MotoGP tetap seru.”

“Saya pun berpikir Valentino Rossi juga akan tetap ada di dunia MotoGP dengan cara lainnya. Jadi saya yakin para penggemar akan terus melihatnya,” tutur Ezpeleta.

Ezpeleta optimistis MotoGP bisa melewati fase berat sepeninggal Rossi karena mereka punya pengalaman terhadap hal tersebut.

“Dengan Marc Marquez dan Jorge Lorenzo yang tak memiliki karisma seperti Valentino Rossi, MotoGP tetap harus berjalan dan tumbuh.”

“Dalam sejarah, MotoGP memiliki pengalaman yang serupa, yaitu ketika Mick Doohan pensiun kemudian pertanyaan serupa muncul. Pertanyaan itu kemudian terjawab oleh kemunculan Valentino Rossi,” kata Ezpeleta

Ezpeleta juga  menyatakan Valentino Rossi begitu mencintai dunia MotoGP dan hal itu bisa dilihat dari besarnya tekad The Doctor untuk kembali ke lintasan MotoGP usai mengalami patah kaki.

Rossi patah kaki jelang balapan GP San Marino dan diprediksi harus beristirahat selama tiga puluh hingga empat puluh hari.

The Doctor diyakini baru bisa kembali di seri MotoGP Jepang, namun kemudian Rossi membuat kejutan dengan tampil di GP Aragon.

Rossi tak sekadar tampil karena ia mampu bersaing di baris depan sebelum akhirnya harus puas duduk di posisi kelima.

“Kembalinya Rossi di Aragon menunjukkan bahwa ia masih memiliki tekad besar untuk bisa terus berlomba di dunia ini.”

“Seorang pebalap yang mengalami patah kaki namun dua puluh hari kemudian bisa kembali ke MotoGP jelas menunjukkan bahwa dia benar-benar menyenangi apa yang dia lakukan dan ia selalu menginginkan hal itu,” tutur Ezpeleta kepada Motorsport.

Rossi saat ini mulai terlempar dari persaingan perburuan titel juara dunia musim ini.

Meski secara matematis ia masih punya peluang jadi juara dunia, namun selisih poin yang besar membuat langkahnya jadi berat.

Sementara itu, Johann Zarco tanpa ragu mengungkapkan ambisinya untuk bisa membela tim besar dan ia ingin meraih kursi di Yamaha sepeninggal Valentino Rossi.

Rossi saat ini sudah  tua dan makin mendekati pengujung kariernya.

Ketiadaan Rossi di Yamaha nantinya bakal membuka kesempatan bagi pebalap lainnya untuk menunggangi salah satu tim favorit juara tersebut.

“Tentu saja ambisi saya adalah duduk di tim resmi Yamaha. Karena bila seorang pebalap ingin bersaing dalam perburuan juara, maka ia butuh motor yang bagus.”

“Bila saya bisa terus bekerja sama dengan Yamaha maka tentunya hal itu akan menyenangkan,” tutur Zarco seperti dikutip dari situs resmi MotoGP.

Zarco tanpa sungkan menyatakan bahwa ia juga ingin jadi pengganti Rossi di Yamaha.

“Bila itu terjadi, maka hal itu akan menyenangkan. Namun Rossi sendiri telah menyatakan bahwa ia akan terus bertahan saat ia merasa masih tampil cepat.”

Saya tentu harus jadi yang terbaik untuk bisa memenangkan kursi yang ditinggalkan Valentino Rossi nantinya.

Hal itu bakal jadi tujuan hebat dan mimpi semua pebalap,” kata Zarco.

Bersama tim Yamaha Tech 3, Zarco jadi salah satu pebalap kuda hitam musim ini.

Pebalap asal Perancis ini duduk di posisi keenam dengan nilai seratus tujuh belas poin, membuat dirinya sebagai pebalap tim satelit terbaik musim ini

 

Exit mobile version