Site icon nuga.co

Memilih Momen Bagus Rossi untuk Pensiun

Persaingan MotoGP  yang semakinketat menempatkan pebalap Yamaha Valentino Rossi dalam posisi yang sulit.

Rossi,  seharusnya sudah memilih untuk pensiun.

Memang, Rossi  diyakini akan mengambil momentum bangkit setelah belum juga meraih podium pertama di MotoGP musim ini. Ya, prestasi tertinggi The Doctor sejauh ini hanya dua kali meraih podium kedua masing-masing di Argentina dan Amerika Serikat.

Namun demikian, ambisi Rossi meraih podium  sepertinya tak akan mudah terwujud.

Dan rumor Valentino Rossi pensiun dari MotoGP sudah muncul dalam beberapa musim terakhir. Tapi, The Doctor kini punya momen yang tepat untuk meninggalkan dunia MotoGP sebagai pebalap.

“Rossi sudah terlalu tua”.

Pernyataan itu selalu muncul setiap pebalap gaek itu gagal bersaing dalam meraih kemenangan di setiap seri balapan MotoGP.

Pernyataan itu kembali santer diungkapkan setelah Rossi terus terpuruk memasuki paruh musim lalu

Rossi tidak pernah naik podium sejak finis kedua di MotoGP Amerika Serikat, gagal finis tiga kali beruntun di Italia, Catalunya, dan Belanda, serta mengakhiri paruh musim dengan finis kedelapan di MotoGP Jerman.

Rossi menutup paruh musim MotoGP musim ini dengan torehan delapan puluh poin dan berada di posisi enam klasemen sementara. Itu adalah catatan terburuk Rossi memasuki paruh musim.

Bahkan mengalahkan torehan terburuknya selama ini pada musim 2012 saat mengoleksi 82 poin bersama Ducati.

Segala rumor pensiun yang muncul sebelumnya terus dibalas Rossi dengan performa apik di atas trek. Namun, Rossi saat ini tidak mampu membalas semua kritik setelah terus tampil buruk bersama Yamaha.

Menariknya Rossi tetap yakin masih bersaing dan lebih menyoroti Yamaha yang tidak mampu membuat sepeda motor M1 lebih kompetitif.

Rossi kini berada di persimpangan jalan untuk menentukan masa depan. Terlebih setelah Direktur Tim Yamaha MotoGP Lin Jarvis mengeluarkan pernyataan terkait rencana masa depan tim asal Jepang itu. Jarvis dengan tegas mengatakan Rossi sudah tidak bagian dari masa depan Yamaha.

“Sekarang Rossi berada di fase hidup yang berbeda, fase yang berbeda dalam kariernya. Dengan rasa hormat, Rossi tidak lagi menjadi masa depan keikutsertaan kami di MotoGP,” ujar Jarvis dikutip dari Motorsport.

“Rossi masih bisa bersama kami satu, dua atau tiga tahun lalu. Kita lihat akan berapa lama di akan kompetitif. Kami tidak bilang dia tidak penting. Rossi penting. Tapi, peran dan fungsi Rossi akan berbeda. Saya berharap dia bisa menjadi duta besar dan rekan kerja kami seiring dia semakin tua,” sambung Jarvis.

Pernyataan Jarvis bisa diterima. Pasalnya, Rossi saat ini bukanlah Rossi di era pertama memperkuat Yamaha  Sejak kembali ke Yamaha  Rossi hanya pernah satu kali benar-benar mampu bersaing menjadi juara dunia, yakni pada 2015 setelah secara kontroversial kalah dari Jorge Lorenzo.

Rossi masih punya kontrak satu tahun dengan Yamaha hingga akhir musim depan. Namun, saat ini adalah momen yang tepat bagi The Doctor untuk menentukan waktu pensiun. Anggap saja MotoGP musim depan sebagai musim perpisahan Rossi. Dan jika mampu merebut gelar juara dunia, maka itu akan jadi musim penutup yang indah bagi Rossi.

Jika melihat performa Rossi sejak musim lalu, Yamaha pantas tidak berharap banyak kepada juara dunia Grand Prix sembilan kali tersebut. Rossi terlihat selalu membuang kesempatan untuk meraih kemenangan, tidak mampu keluar tekanan melawan pebalap-pebalap muda dan tidak berani mengambil risiko.

Kini ketika Maverick Vinales dan Fabio Quartararo mampu tampil cepat bersama sepeda motor M1, Rossi justru mengalami kesulitan. Sebuah tanda-tanda Yamaha harus melupakan Rossi untuk bisa mengakhiri paceklik gelar juara dunia.

Keyakinan Yamaha untuk mengakhiri era dan merelakan kepergian Rossi juga cukup beralasan. Hal itu dikarenakan Yamaha sudah menemukan pengganti Rossi yang sepadan dalam diri Quartararo.

Meski mengakhiri paruh musim lalu berada di bawah Rossi pada klasemen sementara, Quartararo menunjukkan dirinya pantas tampil bersama tim pabrikan Yamaha menggantikan Rossi setelah sukses merebut pole tiga kali dan naik podium dua kali.

Tidak dipungkiri lagi Rossi adalah salah satu atlet terhebat dalam sejarah olahraga, bukan hanya di ajang MotoGP. Tapi, layaknya cerita-cerita atlet hebat yang lain, semua akan berakhir.

Kini giliran cerita hebat Rossi yang akan segera berakhir. Meski begitu cerita hebat Rossi akan terus terpatri di setiap ingatan pecinta MotoGP

Exit mobile version