Site icon nuga.co

Marquez:“Saya Tak Kan Pergi dari Honda”

Marc Marquez  menegaskan, ia tidak akan pergi dari Repsol Honda dan tidak akan tergoda untuk merasakan petualangan di dunia MotoGP dengan pabrikan baru.

Pernyataan Marquez ini mencuat bersamaan dengan adanya spekulasi yang menyatakan Yamaha telah memberi ciutan bahwa mereka berminat dengannya usai Valentino Rossi pensiun di dua tahun mendatang.

“Saat ini saya hanya fokus dengan Honda. No untuk pindah ke pabrikan lain, terima kasih,” ujar Marquez seperi dikutip dari akun resminya oleh “crash,” Jumat, 30 Desember 2016.

Musim balap tahun mendatang terjadi  sejumlah mutasi pebalap yang ganti pabrikan.

Sebut saja. Jorge Lorenzo akan menunggangi Ducati, Maverick Vinales pergi ke Yamaha, Andrea Iannone bergabung dengan Suzuki, dan sejumlah pebalap lainnya yang juga berganti tunggangan.

Melihat fenomena ini, Marquez mengaku dirinya masih fokus penuh terhadap kontraknya dengan Honda.

“Banyak pebalap yang berganti pabrikan, namun tak banyak yang mengakhiri perjalanan kariernya di dunia balap dengan hanya membela satu pabrikan saja.”

“Dalam hati saya saat ini, saya hanya ingin bertahan di Honda dan percaya terhadap Honda,” ujar Marquez seperti dikutip dari GP One.

Tetapi Marquez sendiri tak sepenuhnya menyatakan janji bakal terus bersama Honda dalam kariernya di dunia balap.

“Dalam lima tahun mendatang, mungkin saya bisa saja memiliki motivasi yang berbeda. Namun yang pasti tidak saat ini,” kata Marquez.

Marquez telah menunjukkan kehebatannya sebagai pebalap sejak usia muda.

Di usia muda Marquez mampu memenangi kelas bawah dan berlanjut jadi juara Moto2 dua tahun berikutnya.

Saat naik ke kelas MotoGP dan bergabung dengan Repsol Honda, Marquez sukses jadi juara dunia di tahun pertamanya  ketika usianya baru dua puluh tahun.

Tahun depan, Marc Marquez bakal menjalani tahun kelimanya di kelas MotoGP.

Meski telah bergelimang gelar, Marquez mengaku tetap memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi.

Marquez telah sukses tiga kali jadi juara dunia MotoGP.

Hal ini membuat Marquez diyakini berpeluang besar memiliki pamor seperti Valentino Rossi di kelas MotoGP.

Meski sukses tampil dominan sejak naik ke kelas MotoGP, Marquez menegaskan bahwa hasratnya untuk jadi juara tidak berkurang sedikit pun.

“Tak sulit bagi saya untuk menemukan motivasi saat tampil di musim depa, karena motivasi saya saat ini sudah terisi penuh.”

“Saya termotivasi dengan sejumlah kepindahan pebalap ke pabrikan baru dan ingin kembali mengalahkan mereka,” tutur Marquez seperti dikutip dari GP One.

Marquez kemudian tanpa ragu menyebut duo Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi sebagai rival terbesar untuk perburuan gelar tahun depan.

“Ancaman terbesar bagi saya adalah Vinales dan Rossi.”

“Sangat dini bila saya mengatakan bahwa Maverick Vinales lebih sulit ditaklukkan dibandingkan Valentino Rossi. Namun yang pasti dia sukses menunjukkan bahwa dia sangat cepat,” ujar Marquez.

Pada musim lalu, Marquez tampil kurang impresif di awal musim. Namun performanya terus konsisten sejak pertengahan musim dan sukses mengunci gelar saat balapan masih menyisakan tiga seri lagi.

Terhadap ambisi Marquez ini, legenda balap motor, Max Biaggi menilai sang pebalap  bakal jadi favorit di atas kertas dalam MotoGP musim depan.

Biaggi meyakini Marquez yang sukses meraih tiga titel juara dunia dalam empat tahun terakhir tetap bakal berada di garis terdepan dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP.

“Favorit juara dunia di atas kertas adalah Marquez,” tutur Biaggi seperti dikutip dari GPOne.

Menurut Biaggi, duo Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales bakal jadi pesaing berat Marquez merebut status yang terbaik.

“Di tempat kedua di bawah Marquez adalah Rossi dan kemudian di tempat ketiga ada Vinales.”

“Namun semuanya masih bisa berubah,” ujar Biaggi meyakini.

Musim depan  memang bakal jadi salah satu musim yang paling menarik di MotoGP. Perpindahan sejumlah pebalap ke tim lain membuat atmosfer persaingan menjadi lebih sulit ditebak.

Tahun depan Jorge Lorenzo akan menunggangi Ducati, Maverick Vinales pindah ke Yamaha, sedangkan Andrea Iannone hijrah ke Suzuki.

Exit mobile version