Site icon nuga.co

Marquez: “Saya Rela Rossi Juara di 2015”

Memasuki usia tiga puluh tujuh tahun, Valentino Rossi diyakini masih bisa melengkapi juara dunia kesepuluhnya di musim balapan MotoGP 2015 mendatang. Keyakinan itu datang dari dua pebalap top dunia yang berbeda generasi, Max Biaggi dan Marc Marquez.

Baik Biaggi maupun Marquez kepada “crash” menegaskan bahwa performa Rossi masih sangat bagus. Refleknya dan ketajamannya di trek masih memungkinkannya menjuarai musim balapan 2015.

Bahkan Marc Marquez dengan sedikit berseloroh, mengatakan ia hanya rela kalau Rossi yang akan keluar sebagai juara di musim balapan mendatang. “Saya sangat respek dengannya. Ia idola saya. Saya rela kalau dia yang keluar sebagai juara,” kata Marquez.

Sementara itu Max Biaggi, legenda balap MotoGP, juga pernah menjadi rival The Doctor di GP250 dan MotoGP, yakin Rossi masih bisa melakukan hal terbaik untuk memenangkan lomba MotoGP musim depan.

“Vale pasti bisa mengalahkan Marc dan Jorge dalam usia tiga puluh enam tahun. Tak ada kata terlambat. Saya masih bisa menjuarai WSBK saat berusia empat puluh satu tahun. Vale sudah membuktikan performanya masih ada di masa puncak,” ujar Biaggi kepada BBC Sport, Sabtu, 27 Desember 2014

Sedangkan juara MotoGP 2014, Marc Marquez, yang mengagumi sosok Valentino Rossi, mengatakan, bila terpaksa kalah musim depan, ia lebih memilih kalah dari pembalap Movistar Yamaha itu.

The Doctor memang kerap memberikan perlawanan sengit pada Marquez sepanjang musim 2014. Meski begitu, Marquez hanya rela kalah dari Rossi ketimbang Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa.

“Sepertinya tahun depan saya harus mewaspadai rekan setim saya sendiri, Dani. Tapi Vale selalu berbeda. Ia adalah idola saya. Jika ia menang, seluruh dunia tampaknya ikut senang,” ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport, Sabtu.

“Dalam dua tahun terakhir, ia bekerja keras demi meningkatkan performa. Jika saya kalah, lebih baik memang kalah dari Vale! Tapi tentu saja saya tak berharap ia benar-benar mengalahkan saya,” pungkasnya.

Kabar lain dari komunitas MotoGP datang dari otoritas penyelenggaranya, yang membocorkan aturan baru untuk menonton MotoGP lewat siaran televisi. Aturan baru itu berupa keharusan membayar iuran sebelum benar-benar mendapatkan tontonan MotoGP di musim 2015.

Benarkah siaran MotoGP sebentar lagi tidak dapat dinikmati dengan cuma-cuma atau gratis?

Menurut Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti demikian. Bahkan di beberapa negara sudah ada yang memberlakukan sistem berbayar, walau di Indonesia masih gratis.

Dalam enam tahun terakhir, penggemar MotoGP di Jerman mengeluh dengan uang yang harus mereka keluarkan untuk menyaksikan balap motor favorit mereka di Sport 1. Begitu juga dengan musim depan, MotoGP akan diambil alih oleh media Prancis, Euro Sport.

Walau menjanjikan seluruh race akan disiarkan secara langsung, namun semuanya tidak diberikan secara gratis. Hanya beberapa yang akan ditayangkan di TV tak berbayar.

Bahkan di Spanyol dan Italia, MotoGP sudah masuk dalam daftar acara tv berbayar mereka. Walau respon pertama ditandai dengan penurunan jumlah penonton, namun Ciabatti meyakini dengan TV berbayar maka balapan tidak hanya dapat disaksikan melalui layat TV saja.

“Di Italia, reaksi pertama tidak begitu baik karena jumlah penonton sekarang jauh lebih rendah. Di sisi lain, saluran TV berbayar juga menawarkan layanan yang dapat Anda saksikan di tablet dan smartphone. Jadi mereka menawarkan peluang baru,” ucap Ciabatti kepada Speedweek.

Apa yang terjadi di Jerman memang mengundang kritik tajam dari pencinta olahraga ekstrem itu. Namun masih menurut orang yang sama, pada akhirnya semua akan menggunakan TV berbayar.

“Pada akhirnya semua akan terbiasa dengan TV berbayar. Saluran TV biasa akan sedikit menayangkan acara olahraga. Di masa depan, olahraga yang mempunyai nilai akan dipindahkan ke saluran khusus berbayar. Namun, kami tidak dapat melakukan sesuatu untuk mencegahnya,” sambung Ciabatti.

Exit mobile version