Site icon nuga.co

Marquez: Saya Akan Agresif Disisa Lomba

Usai menyabet gelar juara dunia MotoGP musim ini, pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengisyaratkan akan kembali pada karakter sebagai pebalap yang agresif dalam menyalip lawan di tiga balapan tersisa.

Agresifitas Marquez ini merupakan jawaban bagi penggemarnya karena  tak lagi terbebani oleh tuntutan mengamankan  gelar juara dunia.

Sepanjang balapan musim ini Marquez memang lebih sering mengerem diri .

Ia tak terlalu memaksakan diri menyalip musuh-musuhnya setiap kali mendapatkan celah.

Strategi itu dipilih karena Marquez sadar motornya belum sepenuhnya siap dalam beradaptasi dengan ban baru yang dipasok Michelin dan juga peraturan baru soal sistem elektronik.

Marquez juga belajar dari kesalahan musim lalu ketika ia enam kali gagal menyelesaikan balapan.

Musim ini Marquez belum sama sekali terjatuh, sementara Valentino Rossi telah empat kali DNF  atau dikenal sebagai Did Not Finish dan Jorge Lorenzo dua kali.

“Musim lalu saya belajar hal penting, dan harus membayar mahal pelajaran itu. Saya sadar bahwa saya harus tetap tenang dan baru mendorong ketika saya memiliki kesempatan untuk melakukannya,” kata Marquez, seperti dikutip dari GP One.

Pebalap muda usia asal Katalonia itu sebenarnya sempat bergerak agresif di awal-awal musim ketika ia memimpin klasemen sementara.

Tapi kesalahan di GP Perancis membuatnya menyelesaikan balapan di posisi tiga belas.

Marquez mengatakan hal itu memaksanya berubah.

“Itu adalah momen terburuk di musim ini. Meski demikian, saya tetap tenang,” kata Marquez.

“Setelah tes di Brno, ketika mereka membawa sayap motor yang lebih besar, sejak saat itu lah semuanya menjadi lebih baik.”

Tanpa target apapun hingga akhir musim nanti, sehingga ia tak perlu mempertaruhkan apapun di tiga balapan tersisa, Marquez mengisyaratkan akan kembali ke dirinya yang lama.

“Sekarang, ketika gelar juara dunia telah dimenangi, saya kira Anda akan melihat Marquez yang lama lagi,” katanya seraya tertawa.

Kemenangan Marc Marquez di Motegi sekaligus  merebut gelar juara dunia MotoGP merupakan jawaban dari kesempurnaan  hasil  yang bisa diraih Honda.

Marquez sepertinya belum akan memastikan gelar wawalupun Rossi kecelakaan namun  karena Jorge Lorenzo juga terjatuh  maka sah lah ia menyabet gelar.

Pesta pun seakan dimulai untuk Marquez dan Repsol Honda. Bahkan para jurnalis asal Spanyol yang awalnya tenang di ruang media, ikut sibuk dan mulai bernyanyi “Campeone, campeone, ole, ole ole.”

Setelah Marquez melewati garis finis, pesta sesungguhnya pun dimulai.

Di hadapan sejumlah petinggi bos Honda, termasuk presiden dan CEO Honda Motor Takahiro Hachigo, Marquez memberikan hadiah terindah di Sirkuit Motegi.

Marquez memang sudah pernah memastikan gelar juara dunia MotoGP di Sirkuit Motegi pada 2014. Namun, ketika itu pebalap asal Spanyol tersebut hanya finis di posisi kedua.

Sebelum balapan hari Minggu kemarin, Marquez belum pernah meraih kemenangan kelas MotoGP di Sirkuit Motegi, yang merupakan sirkuit yang dibangun Honda pada 1997.

Motegi bersama Red Bull Ring di Austria, merupakan dua sirkuit dari kalender MotoGP musim ini yang belum pernah dimenangi Marquez.

Sebaliknya bagi Movistar Yamaha, nasib sial justru mereka raih di kandang Honda. Untuk kali pertama dari delapan musim bersama, Rossi dan Lorenzo gagal finis di balapan yang sama.

Marquez sendiri sejak awal mengaku yakin gelar juara dunia musim ini tidak akan diraihnya di Sirkuit Motegi. Itu sebabnya tidak ada perayaan khusus yang dipersiapkannya usai balapan.

Meski tanpa ada perayaan khusus, gelar juara dunia MotoGP 2016 yang diraih Marquez tetap terasa semakin manis, karena di awal musim Honda sepertinya tidak akan mampu merebut gelar juara dunia.

Pasalnya motor RC213V yang ditunggangi Marquez kalah kompetitif dibanding M1 milik Yamaha.

Kini Honda tinggal menjaga dengan baik Marquez, yang merupakan aset terbaik mereka di ajang MotoGP.

Dengan performa Dani Pedrosa yang terus menurun, Marquez merupakan satu-satunya senjata andalan Honda di MotoGP.

Yamaha dipastikan akan semakin kompetitif musim depan, terutama dengan datangnya ‘darah baru’ Maverick Vinales yang notabene rival Marquez sejak di level junior

Exit mobile version