Site icon nuga.co

Marquez Remehkan Rossi dan Duo Ducati

Marc Marquez menyampingkan Valentino Rossi dan duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci, dari persaingan MotoGP musim ini. Ia menganggap Maverick Vinales dan Fabio Quartararo lebih berbahaya.

Menurut pembalap Repsol Honda tersebut, duo rider Yamaha menunjukkan peforma yang semakin meningkat sejak MotoGP Catalunya.

“Sampai Barcelona itu adalah pacuan juara dunia, kemudian segalanya berbeda. Sekarang saya punya keunggulan dua seri (lebih dari 40 poin) atas Andrea Dovizioso,” kata Marquez mengutip Tuttomotoriweb

“Tentu saja Ducati akan kembali cepat, tapi sekarang pembalap yang harus dikalahkan adalah dari Yamaha, terutama Vinales dan Quartararo. Saya rasa mereka akan menjadi yang tercepat pada paruh kedua musim ini,” imbuh Baby Alien.

Marquez tak berlebihan menganggap Vinales dan Quartararo itu sebagai rival di paruh kedua gelaran MotoGP 2019. Baik Vinales ataupun Quartararo sama-sama menunjukkan penampilan yang luar bisa sejak MotoGP Catalunya.

Quartararo berhasil meraih podium kedua di MotoGP Catalunya dan menempati posisi ketiga pada MotoGP Belanda.

Sementara Maverick Vinales berhasil tiga kali naik podium MotoGP sejauh ini, yaitu Jerez, Assen, dan Sachsenring. Bahkan, Vinales sudah membukukan kemenangan di MotoGP Belanda. Pada balapan di Assen, Vinales berhasil mengungguli Marquez.

Berbeda dengan Vinales dan Quartararo yang sedang on fire, Rossi malah sedang terpuruk. The Doctor hanya finis kedelapan pada MotoGP Jerman di Sachsenring.

Sebelumnya dia malah tiga balapan beruntun gagal finis. Rider kawakan asal Italia baru mengumpulkan delapan puluh poin yang membuatnya hanya bercokol di posisi enam klasemen sementara.

Marc Marquez kukuh di puncak klasemen dengan 185 poin, serta sudah mengantongi lima kemenangan.

Sementara duo Ducati, Dovizioso dan Petrucci, yang jelas-jelas mengejar posisi Marquez juga tidak dianggap sebagai rival di paruh musim kedua yang akan dimulai dari Sirkuit Ceska

Sementara itu Alberto Puig mengakui Valentino Rossi selalu menjadi fenomena di MotoGP.

Tapi, manajer tim Repsol Honda tersebut meyakini Marc Marquez juga akan mencapai posisi serupa.

Bahkan, berpeluang melampaui torehan gelar juara dunia milik The Doctor.

“Rossi adalah Rossi dan masih menjadi Rossi. Dia adalah sebuah fenomena dan akan selalu demikian. Pada usiagaek dia masih bersaing memperebutkan gelar juara dunia MotoGP,” kata Puig seperti dilansir Speedweek

Puig juga tak segan memberikan kredit tinggi untuk pembalap asal Italia tersebut. Meski sudah tak lagi muda, The Doctor masih mengoleksi dua kali podium pada musim ini, yaitu di Argentina dan Amerika Serikat.

“Dia tentu saja menandai zaman. Saya rasa dia akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah motorsport,” imbuh Puig.

“Marc Marquez akan melakukannya juga, tetapi mungkin dia akan melampaui Rossi dalam perolehan gelar juara dunia. Kami akan menunggu dan melihat,” imbuh Puig soal peluang Marquez di MotoGP.

Rossi sudah mengoleksi dua ratus tiga puluh empat podium sepanjang lebih dari dua dekade kariernya di balap motor grand prix. The Doctor total membukukan seratus lima belas kemenangan, sebanyak delapan puluh sembilan di antaranya di kelas premier.

Adapun koleksi gelar juara dunianya sembilan, namun yang terakhir diraihnya pada sepuluh tahun lalu. Saat itu dia baru berusia tiga puluh tahun.

Marquez, yang baru berusia dua puluh enam tahun, sudah mengantongi tujuh gelar juara dunia.

Sementara itu, Rossi tak ingin terlibat dalam perbandingan dengan Marquez tersebut.

“Sangat menarik bagi saya bertarung melawan Marquez pada usia yang sama. Sayangnya, saya lebih tua daripada dirinya. Bukankah lebih baik berkonsentrasi pada realitas?” ujar Rossi.

Sementara itu, Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, melontarkan sindiran pedas untuk Honda. Dia percaya  Honda tak akan sesukses sekarang jika tidak memiliki pembalap hebat seperti Marc Marquez.

Statistik membuktikan Marquez benar-benar mendominasi sejak promosi ke kelas MotoGP pada 2013. Pembalap berjuluk Baby Alien tersebut mengoleksi lima gelar juara dunia MotoGP dalam enam musim terakhir.

Satu-satunya musim yang tak dimenangi Marquez adalah MotoGP empat musim silam. Saat itu titel juara dunia direbut Jorge Lorenzo yang memperkuat Yamaha. Marquez hanya finis di posisi ketiga, di belakang pembalap andalan Yamaha, Valentino Rossi.

“Saya hanya berbicara tentang fakta tak terbantahkan. Mayoritas kemenangan dan gelar juara dunia yang dimenangi Honda adalah hasil kerja Marquez sejak debutnya di MotoGP ,” kata Ciabatti, seperti dilansir Tuttomoriweb

“Dengan respek yang saya miliki untuk mereka, saya bisa bilang tanpa Marc Marquez mereka akan memenangi titel lebih sedikit, meskipun mereka punya pembalap fantastis seperti Dani Pedrosa dan Cal Crutchlow pada tahun-tahun ini,” imbuh Ciabatti.

Komentar Ciabatti itu tampaknya jadi balasan atas sindiran yang dilontarkan manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig, belum lama ini. Puig menyindir Ducati hanya berhasil memenangkan satu gelar juara dunia MotoGP dengan satu pembalap, yaitu Casey Stoner.

Puig juga menyebut Ducati terlihat berusaha terlalu keras tapi hasilnya tak signifikan.

Sepanjang musim ini, Ducati baru mengantongi dua kemenangan, masing-masing sumbangan dari Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso.

Sebaliknya, Repsol Honda sudah mengoleksi lima kemenangan pada paruh pertama MotoGP. Seluruh kemenangan itu disabet melalui Marc Marquez.

Gelaran MotoGP Jerman, awal  Juli lalu mengakhiri paruh pertama ajang MotoGP . Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez sukses mengukuhkan diri sebagai juara paruh musim.

Marc Marquez berada di puncak klasemen  Dari sembilan kali balapan, Marquez sukses naik podium sebanyak delapan kali, lima di antaranya berhasil menjadi juara.

Pembalap asal Spanyol ini unggul sangat jauh dari pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, yang merupakan pesaing terdekatnya.

Exit mobile version