Site icon nuga.co

Marquez Pesimis Tes di Philip Island

Marc Marquez, pebalap Repsol Honda, pesimis bisa menjadi yang tercepat pada tes uji kecepatan pra musim terakhir di Philip Island, Australia, 15 Februari mendatang.

Pebalap asal Spanyol itu mengatakan, dirinya hanya akan menjanjikan kemajuan secara bertahap pada tes berikutnya.

“Saya bekerja pada dua motor yang sangat berbeda dan kami mulai ada kemajuan secara bertahap,” kata Marquez seperti dikutip dari Autosport.

“Hanya dengan satu motor kami hampir berada pada batasan dan dengan motor yang lainnya masih ada potensi dan ruang kemajuan.”

Marquez memang merasa ada batasan hanya dengan satu motor.

Marquez, harus memahami adaptasi sistem elektronik dengan mesin baru Honda di tes pra musim keduanya

Masalah sama kembali terjadi karena mulai musim ini Honda mengganti tipe mesin. Kendati demikian, Marquez menganggap tes pertama berlangsung cukup baik.

“Kami memulai dengan komponen baru musim ini. Memang sulit saat beradaptasi di hari pertama, tapi sedikit demi sedikit penampilan kami berangsur baik setelah mendapat informasi dari sana-sini. Kami berharap yang lebih baik di Australia,” kata Marquez

“Di Australia kami akan coba memperbaiki kinerja sistem elektronik, karena itu yang tersulit. Dan musim ini sulit, lawan terberat tentu dari pebalap Yamaha dan juga Ducati. Tapi tak masalah, tahun ini target saya untuk meraih gelar lagi,” katanya menambahkan.

Untuk diketahui, musim ini tim Repsol Honda mengganti jenis mesin screamer ke big bang.

Perbedaan mendasar dari kedua mesin itu dapat dilihat dari jeda pengapian.

Mesin berjenis screamer mempunyai kerja mesin yang agak lama dan sukar dikendalikan, sedangkan jenis big bang memiliki kerja mesin yang lebih cepat dan jinak.

Karakter jenis mesin baru inilah yang otomatis mempengaruhi sistem eletronik motor RC213V.

Direktur Balap Honda Racing Corporation (HRC), Livio Suppo, juga menegaskan pihaknya harus memperhatikan hal tersebut.

“Kami sedang bekerja dari sekarang untuk mengubah beberapa aspek seperti dari aedordinamis dan mesin,” ucap Suppo singkat secara terpisah.

 

“Sulit memahami dimana kami bisa berkembang dan dengan satu motor lagi, kami mendapatkan tenaga lebih besar dan saya merasa kami masih memiliki ruang untuk lebih baik lagi,” terangnya.

“Namun, kami harus membutuskan jalan untuk bisa maju. Kami akan bekerja dengan yang satunya lagi untuk meraih tenaga lebih besar dan mencoba mengatasinya.”

Juara MotoGP musim lalu  itu sendiri meraih hasil yang kurang memuaskannya pada hari pertama dan kedua tes Sepang Malaysia.

Di hari pertama, ia finis pada posisi kesembilan, dan hari kedua berakhir di posisi kesepuluh.

Marquez baru bisa meraih hasil maksimal pada hari ketiga dengan finis di peringkat kedua.

Kendala eletronik dan mesin motornya menjadi persoalan di tes tersebut.

Padahal, Marquez termasuk sangat cepat di Sepang pada tes lalu.

Meski demikian, ia kini mengaku sudah memahami persoalan pada motornya.

“Tahun lalu kami berada di depan pebalap lainnya, padahal saya belum banyak memahaminya,” terang Marquez.

“Sekarang kami mengerti dan memahami masalahnya. Tapi saya masih menanti di sitkuit lain karena Malaysia sirkuit yang spesial bagi saya.”

Tentang tes di Sepang sendiri Marquez menegaskan bahwa tes itu lebih di titikberatkan pada adaptasi terhadap motor baru yang bakal digunakan musim ini.

“Saya menjalani banyak putaran bersama motor baru ini dan semakin mengerti ritmenya. Kami bekerja dengan baik tetapi bisa lebih baik karena masih ada beberapa hal yang saya kurang sukai.”

“Di sesi kedua kami mengalami masalah dengan perangkat elektronik namun hal itu sudah teratasi. Hal seperti itu wajar terjadi saat menjajal motor baru,” kata juara dunia tiga kali di kelas MotoGP ini.

Marquez mengakui bahwa kondisi hujan yang ada di sirkuit Sepang membuat ambisi Marquez dan Tim Honda tak sepenuhnya bisa dijalankan.

“Hujan membuat kami tak bisa menjalankan seluruh tugas dan pekerjaan yang kami inginkan, tetapi kami tetap fokus pada pengaturan mesin,” ujar pebalap Spanyol tersebut

Exit mobile version