Site icon nuga.co

Marquez Makin Menderita di Mugello

Pebalap Repsol Honda, Marc “Baby Allien” Marquez, makin menderita setelah dalam latihan bebas sesi ketiga di Sirkuit Mugello, Sabtu malam WIB, 30 Mei 2015, tidak mampu tampil impresif usai tercampak dari posisi sepuluh besar.

Marquez berada di posisi sebelas di latihan bebas ketiga. Dalam latihan bebas pertama dan kedua Marquez berada di posisi empat dan dua.

Dalam latihan bebas ketiga ini Jorge Lorenzo tampil impresif dengan menyingkirkan Andrea Dovizioso yang dalam dua sesi latihan bebas berada paling depan.

Sama dengan Marquez, di latihan bebas ketiga ini Valentino Rossi juga kurang greget. Ia hanya berada di posisi sembilan setelah sebelumnya berada di posisi enam.

Yang pasti, di sesi latihan bebas ketiga MotoGP Italia menjadi milik Jorge Lorenzo.

Sementara Ducati meneruskan performa apiknya dengan menempatkan Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso di tiga besar.

Lorenzo mencatatkan waktu tercepat. Catatan itu menjadi rekor baru mengalahkan rekor Dani Pedrosa dengan selisih satu detik.

Iannone meneruskan penampilan bagus Ducati dengan menempati posisi kedua. Sementara Dovizioso yang menguasai sesi latihan pertama dan kedua kini berada di urutan ketiga.

Pemegang wildcard Michael Pirro menempati posisi keempat. Sedangkan posisi kelima menjadi milik Pol Espargaro yang baru saja menjalani operasi.

Rekan setim Lorenzo, Valentino Rossi, masih belum mampu menembus papan atas. Dia hanya menempati posisi kedelapan di belakang Cal Crutchlow, Dani Pedrosa, dan Bradley Smith.

Sementara itu, Marc Marquez terlempar dari sepuluh besar dan hanya menempati posisi ke-11. Dengan demikian, pebalap Honda itu tidak bisa langsung masuk ke Q2.

Marc Marquez, yang masih belum menemukan kecepatannya, menyerahkan performa motornya RC213V kepada tim teknis Honda sebelum menjalani GP Italia, Minggu 31 Mei 2015.

Marquez harus menang jika ingin memangkas perolehan poinnya dengan pemuncak klasemen sementara, Valentino Rossi.

Yang menjadi masalah adalah, regulasi MotoGP menyebutkan desain mesin tidak boleh diganti saat musim

“Kami mencoba untuk memperbaiki mesin. Itu adalah masalah tersulit karena mesin ‘dibekukan’ dan itu terdapat masalah kami. Terlalu agresif saat memasuki dan keluar tikungan. Tapi, kami mencoba untuk memperbaiki itu,” kata Marquez, seperti diberitakan Crash.

“Kami akan memperbaikinya dengan tim mengenai elektronik. Mencoba untuk menyesuaikan masalah-masalah ini dan menghindari terlalu agresif. Tentang sisi teknis, mesin tidak bisa disentuh. Tapi, hal lain saya pikir kami bisa mencari solusinya,” lanjutnya.

Andrea Dovizioso, pebalap Ducati, juga meyakini hasil minor yang diraih tim rival, Repsol Honda, musim ini bukanlah kesalahan pembalapnya Marc Marquez. Menurut Dovi, itu murni akibat permasalahan di Departemen Balap Honda sendiri.

Dovi melihat tak hanya faktor motor Marquez yang bermasalah. Dia juga melihat hal serupa pada rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, serta rider LCR dan Marc VDS yang merupakan tim satelit Honda yakni Cal Crutchlow dan Scott Redding. Para rider ini memang mengendarai motor yang sama dengan Marquez, walaupun versi factory specification.

“Saya rasa orang terlalu berlebihan soal Marc, kita tak boleh meremehkannya. Dia rider muda yang telah membuktikan kualitasnya. Saya pikir Honda tak berada di level yang kita kira musim ini.”

“ Semua pembalap Honda tidak tampil terlalu bagus musim ini, saya tidak tahu kenapa. Dengan segala masalahnya, Marc masih mampu menang di Amerika dan finis kedua di Spanyol. Jadi, dia tetap hebat,” ujar Dovi, mengutip dari Speedweek, Sabtu , 30 Mei 2015.

The Little Dragon – julukan Dovi – juga meyakini bahwa level persaingan yang begitu ketat musim ini sedikit banyaknya membuat Honda kian terlihat buruk.

crash, speedweek dan mcn

Exit mobile version