Site icon nuga.co

Marquez Buka Rahasia Keseimbangannya

Marc Marquez secara terus terang mengungkapkan “rahasia” dirinya yang  beberapa kali sukses melakukan aksi penyelamatan saat nyaris terjatuh di lintasan dan ini, seperti ditegaskannya,  adalah sebuah hal alamiah yang ada dalam dirinya.

Sebut saja kasus musim lalu ketika, Marquez beberapa kali nyaris terjatuh saat melaju kencang

Tetapi, Marquez beberapa kali selamat dari insiden itu lantaran berhasil mengembalikan keseimbangan dengan siku atau lutut miliknya.

Aksi-aksi Marquez ini pun jadi salah satu hal yang menarik dari dirinya.

“Saya pun bahkan melakukan penyelamatan saat nyaris terjatuh di tes Sepang lalu namun tidak ada fotografer di sana.”

“Saya menggunakan siku, lutut, dan seluruh yang saya miliki,” ujar Marquez dalam wawancara dengan Crash.

Marquez sendiri tak bisa menjawab dengan pasti rahasia di balik keberhasilannya melakukan sejumlah penyelamatan gemilang ketika nyaris terjatuh di lintasan.

“Sejujurnya saya pun tidak tahu dengan pasti. Ketika itu terjadi, maka yang bergerak adalah insting dan saya hanya mencoba untuk konsentrasi di level maksimal.”

“Hal itu sangat penting karena karena ketika saya berada dalam fokus penuh, maka reaksi saya pun lebih cepat dibandingkan biasanya. Tetapi sulit bagi saya untuk menjelaskan bagaimana saya melakukannya,” tutur Marquez.

Marquez pun mengaku tak pernah menjalani latihan khusus untuk meningkatkan konsentrasi.

“Latihan fokus merupakan aspek yang juga saya kerjakan ketika saya berlatih normal dengan motor saya.”

“ Jadi saya tak hanya melatih kualitas mengendarai motor dan juga kondisi fisik, melainkan juga mental dan konsentrasi.”

“Tetapi saya tak melakukan latihan spesial untuk hal itu. Latihan utama saya hanya di gym, sepeda, dan dirt bike,” kata Marquez.

Marc Marquez  yang baru akan berusia dua puluh empat tahun  sudah mengoleksi lima titel juara dunia.

Marquez sendiri tak memiliki target berapa gelar juara dunia yang ingin ia miliki, namun selalu bertekad untuk jadi juara dunia di tiap musimnya.

Marquez telah merasakan titel juara dunia di kelas pemula pada usia belasan.

Pebalap asal Spanyol itu pun langsung meraih sukses saat turun di MotoGP pada musim tiga empat tahun lalu

Dalam empat musim perdananya di MotoGP, Marquez merebut tiga titel juara dunia.

“Target saya adalah sebanyak-banyaknya gelar yang bisa saya raih. Saya akan berusaha untuk berjuang tiap musimnya. Saya selalu memiliki beban untuk jadi juara dan target saya selalu bertarung untuk titel juara dunia,” ucap Marquez seperti dikutip dari Cras

Marquez menegaskan selalu jadi sosok yang lapar gelar meskipun telah memiliki lima titel juara dunia sejauh ini.

“Sejujurnya, seorang pebalap harus selalu terobsesi! Untuk bisa mewujudkan hal itu, saya harus bekerja keras di musim dingin untuk bisa dalam kondisi siap dalam perburuan gelar juara.”

“Mari kita lihat apa yang terjadi musim ini. Yang pasti semakin banyak gelar juara yang kami menangkan, maka itu semakin bagus bagi saya,” tutur Marquez.

Terkait persaingan musim ini, Marquez yakin tak mudah baginya untuk bisa jadi juara dunia lantaran ketatnya persaingan yang ada.

“Saya belum tahu jawaban tentang peta persaingan musim ini secara pasti, namun bisa kalian lihat di sesi tes resmi Sepang.”

“ Hari pertama Casey Stoner dan Andrea Dovizioso jadi yang tercepat. Hari kedua Andrea Iannone yang tercepat, sedangkan di hari terakhir Maverick Vinales dari Yamaha yang menempati posisi pertama.”

“Sepertinya empat pabrikan akan dalam kondisi sangat kuat dengan banyaknya pebalap yang berkualitas tinggi,” tutur sang pebalap

Marquez juga  harus memahami adaptasi sistem elektronik dengan mesin baru Honda di tes pra musim kedua yang rencananya akan digelar di Phillip Island, Australia.

Sebelumnya, para pebalap MotoGP baru saja menyelesaikan tes pra musim pertama di Sirkuit Sepang, Malaysiai

Dalam tes tersebut, Marquez berada di urutan kedua setelah pebalap Movistar Yamaha Maverick Vinales.

Salah satu masalah yang mengganggu Marquez adalah soal sistem elektronik

Pada awal  tahun lalu, ia juga mengalami masalah yang sama di sesi tes resmi, tapi pada akhirnya bisa memahami sistem elektronik tersebut setelah menjajal beberapa kali balapan.

Masalah sama kembali terjadi karena mulai musim ini Honda mengganti tipe mesin. Kendati demikian, Marquez menganggap tes pertama berlangsung cukup baik.

“Kami memulai dengan komponen baru musim ini. Memang sulit saat beradaptasi di hari pertama, tapi sedikit demi sedikit penampilan kami berangsur baik setelah mendapat informasi dari sana-sini. Kami berharap yang lebih baik di Australia,” kata Marquez

Di Australia kami akan coba memperbaiki kinerja sistem elektronik, karena itu yang tersulit.

Dan musim ini sulit, lawan terberat tentu dari pebalap Yamaha dan juga Ducati. Tapi tak masalah, tahun ini target saya untuk meraih gelar lagi,” katanya menambahkan.

Untuk diketahui, musim ini tim Repsol Honda mengganti jenis mesin screamer ke big bang.

Perbedaan mendasar dari kedua mesin itu dapat dilihat dari jeda pengapian.

Mesin berjenis screamer mempunyai kerja mesin yang agak lama dan sukar dikendalikan, sedangkan jenis big bang memiliki kerja mesin yang lebih cepat dan jinak.

“Kami sedang bekerja dari sekarang untuk mengubah beberapa aspek seperti dari aedordinamis dan mesin,” ucapnya.

Exit mobile version