Site icon nuga.co

Marquez Bikin Rekor Gila di GP Valencia

Memenangkan lomba secara dramatis di GP Valencia, Minggu malam WIB, 09 November 2014, Marc Marquez bukan hanya menjadi yang tercepat di seri penutup MotoGP itu, tapi juga membuat rekor tersendiri, tiga belas kali memenangkan seri lomba dalam satu musim, dengan mematahkan rekor Mick Doohan, yang dua belas kali.

Kemenangan ini membuat Marquez menjadi bagian dari sejarah di arena MotoGP dengan menjadi pembalap dengan kemenangan terbanyak dalam satu musim.

Kemenangan di Valencia ini menyempurnakan penampilannya yang sangat impresif di tahun 2014 ini, di mana dia menyapu bersih sepuluh kemenangan beruntun di awal tahun.

Maquez pun mematahkan rekor milik Mick Doohan sebagai pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim. Tujuh belas tahun lalu Mike Doohan mengukir rekor tersebut dengan meraih dua belas kemenangan.

Pebalap Honda Repsol, Marc Marquez, memecahkan rekor kemenangan terbanyak setelah menjadi jawara di Valencia. Meski begitu, rekor tersebut nyatanya tak terlalu membuat Marquez gembira.

Setelah memastikan gelar juara dunia, Marquez menuntaskan musim balap 2014 dengan gaya. Pebalap muda Spanyol itu finis pertama di depan Valentino Rossi dan Dani Pedrosa dalam balapan di Sirkuit Ricardo Tomo.

Walau melebihi rekor Doohan, Marquez masih kalah dalam jumlah seri yang diperlombakan. Ketika itu, balapan hanya terdiri dari lima belas seri sehingga dengan kata lain pria Australia itu memenangi delapan puluh persen balapannya dibandingkan dengan Marquez yang hanya tujuh puluh dua persen.

“Itu bukanlah rekor yang aku merasa sangat-sangat senang jika bisa mengalahkannya, jujur saja sebelumnya kompetisi memang berjalan lebih singkat,” sahut Marquez yang dikutip Crash.

“Jadi Doohan memenangi lebih banyak daripada aku dari persentase). Dia memenangi dua belas dari lima belas balapan. Jadi tiga belas kemenangan sekarang adalah rekor baru tapi tidak terlalu penting.”

“Hari ini adalah hari yang luar biasa bagiku, bagi keluargaku dan untuk tim karena dua puluh menitt sebelum balapan aku merayakan gelar juara dunia saudaraku,” ucap pengoleksi dua titel juara dunia MotoGP ini di Crash.

“Tadi adalah sebuah balapan yang sulit dan penting bagiku dan tim karena seperti Aragon, dan hari ini kami memiliki sebuah strategi yang lebih baik.”

“Aku senang untuk itu dan sekarang kami harus menikmati musim 2014 karena itu berjalan sulit sekali dan hampir mustahil bisa terulang, terutama bagiku dan saudaraku.”

Marquez mengaku sempat mempertimbangkan ganti motor. Menyusul ancaman turun hujan saat balapan meski pada akhirnya ia tetap di lintasan dan trek pun perlahan mengering.

“Di suatu lap aku sempat berpikir untuk mengganti motor dan aku memberi tanda kepada timku dengan kakiku bahwa aku ingin masuk pit setelahnya, tapi kemudian aku memutuskan sebaliknya,” beber Marquez.

Dalam sebuah pesta l;ainnya Valentine Rossi dikukuhkan sebagai pemilik status runner up di musim 2014. Memulai balapan dari posisi terdepan, pebalap berjuluk The Doctor ini finis di posisi kedua.

Awalnya diprediksi Rossi akan bersaing ketat dengan Jorge Lorenzo untuk merebut runner up. Ternyata perjuangan Rossi tidak seberat yang diperkirakan. Lorenzo gagal finis di race ini.

Podium terakhir di Valencia menjadi milik Dani Pedrosa

Balapan penutup musim ini diwarnai dengan hujan yang turun dua kali. Yang pertama turun saat start memberi keuntungan besar pada Andrea Iannone karena dia berhasil menyodok ke posisi terdepan setelah menyalip Rossi si pemilik pole position.

Iannone menggeber Pramac Ducatinya hingga dia sempat memimpin balapan di awal lomba. Namun keunggulan Iannone tak bertahan lama karena Rossi dan Marquez, yang naik dari urutan lima ke posisi tiga, mulai mendekatinya.

Hujan yang hanya sebentar mengguyur lintasan menguntungkan Iannone sampai sepertiga awal race, karena setelah itu dia mulai diganggu Marquez yang sudah ada di belakangnya.

Setelah dua upaya pertama menyalip Iannone gagal, Marquez akhirnya bisa memimpin balapan di upayanya yang ketiga. Bukan cuma Marquez yang kesulitan menyalip Iannone, Rossi pun demikian. Sempat dapat ancaman dari Dani Pedrosa di posisi empat, Rossi akhirnya bisa merebut posisi dua dari Iannone.

Setelah disalip Marquez dan Rossi, kecepatan Iannone merosot tajam. Tak lama dia sudah tergusur ke posisi tujuh.

Punya kans merebut posisi runner up di balapan terakhir, Lorenzo justru dinaungi nasib buruk. Hujan yang turun di awal balapan membuat Lorenzo kehilangan kecepatannya dan turun dari posisi stert empat ke urutan tujuh.

Seiring lintasan yang mulai mengering, juara dunia dua kali di kelas MotoGP itu berhasil menemukan ritme dan bersaing dengan rider lain untuk kembali masuk empat besar. Hujan kedua yang turun di tengah balapan menjadi awal bencana untuk Lorenzo. Dia memutuskan mengganti motor demi beradaptasi dengan trek basah, namun perjuadiannya itu harus dibayar mahal.

Karena hujan kembali turun hanya sebentar, ban basah membuat Lorenzo – dan Iannone yang juga mengganti motornya – kehilangan kecepatan. Keduanya tercatat sepuluh detik lebih lambat dari para rider terdepan. Perjuangan Lorenzo akhirnya tuntas di balapan sementara Iannone pada akhirnya finis tertinggal satu lap.

Hujan yang turun di tengah balapan juga nyaris menyulitkan Rossi. Di momen itu dia harus bersaing ketat dengan Pedrosa yang berhasil merapatkan jaraknya. Namun saat ritik air berhenti turun, The Doctor kembali bisa meninggalkan rider Honda itu.

Persaingan terakhir di balapan ini melibatlan Pedrosa dengan Andrea Dovizioso dan Cal Crutchlow demi merebut podium terakhir. Pedrosa pada akhirnya berhak atas posisi tiga. Sementara seelah terlibat dalam beberapa adu susul Dovizioso memenangi duel sengit dengan Crutchlow dan menyentuh garis finis untuk merebut urutan empat.

Exit mobile version