Site icon nuga.co

Marquez Benar Sudah Melecehkan Rossi

Marc Marquez, pebalap Repsol Honda, melecehkan dan meminggirkan Valentino Rossi sebagai musuh utamanya dalam “perang” perebutan” gelas MotoGP musim ini.

“Valentino Rossi sudah tidak jadi musuh utama saya lagi,” kata Marquez seperti dikutip “marca,” hari ini, Jumat, 11 Mei

Selain “marca,” media Spanyol, Spanyol lainnya, Diario Gol, memberitakan Marquez sedang menghadapi perang baru dengan pebalap LCR Honda Cal Crutchlow.

Hubungan kedua pebalap sedang memanas karena masalah sepeda motor Honda.

Usai gagal finis meski start terdepan di MotoGP Spanyol,  Crutchlow mengeluarkan pernyataan miring untuk Marquez.

Pebalap asal Inggris itu mengatakan Marquez tidak mungkin bisa meraih kemenangan jika menggunakan sepeda motor Honda RC213V milik LCR.

“Saya pikir Marquez tidak akan menang mudah jika menunggangi sepeda motor saya. Saya memiliki kecepatan yang sama sepanjang akhir pekan, tapi ketika level cengkeraman ban berkurang, saya tidak bisa tampil cepat. Itu karena saya tidak punya motor yang sama dengan Marquez,” ujar Crutchlow.

Marquez kemudian membantah pernyataan Crutchlow. Meski LCR tim satelit Honda, Marquez memastikan Crutchlow juga menggunakan sepeda motor Honda RC213V 2018 seperti yang digunakan dua pebalap Repsol Honda.

“Crutchlow punya sepeda motor yang sama dengan saya. Bahkan dia menerima perangkat baru lebih dulu daripada saya, karena dia mencobanya lebih dulu. Dia punya sepeda motor tim pabrikan,” ujar Marquez.

Hubungan Crutchlow dan Marquez sebelumnya sudah dikabarkan tidak bagus.

Hal itu dikarenakan Marquez mencegah Crutchlow untuk promosi ke tim Repsol Honda sebagai pengganti Pedrosa.

“Perang baru untuk Marquez kini sudah datang. Marquez tidak mau rekan setim yang bisa menyulitkan dia, dan Crutchlow adalah salah satunya. Seperti  Zarco dan Lorenzo, Crutchlow tidak akan memaafkan Marquez. Marquez menambah daftar musuh di MotoGP. Crutchlow bukan pebalap yang menahan ucapannya,” tulis Diario Gol.

Crutchlow belakangan dikabarkan lebih memilih hengkang ke Ducati sebagai pengganti Lorenzo jika gagal promosi ke Repsol Honda.

Marquezjuga menuding  Yamaha melakukan blunder dengan melepas pebalap asal Perancis Johann Zarco dari genggaman mereka.

Zarco memutuskan untuk bergabung dengan KTM setelah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun hingga MotoGP dua tahun mendatang

Keputusan bergabung dengan KTM diambil Zarco setelah  gagal menjadi pebalap pabrikan Yamaha.

Semula Zarco membidik salah satu tempat di tim Movistar Yamaha. Namun, keputusan Yamaha untuk memperpanjang kontrak Valentino Rossi dan Maverick Vinales menutup peluang Zarco.

Peluang Zarco untuk bergabung dengan Yamaha semakin sulit setelah Tech3 mengakhiri kerja sama dengan pabrikan asal Jepang itu dan menjadi tim satelit KTM mulai musim depan.

Keputusan Yamaha tidak mempertahankan Zarco dianggap Marquez sebagai kesalahan. Pebalap asal Spanyol itu menganggap Zarco layak mendapat kepercayaan sebagai pebalap tim pabrikan Yamaha.

“Kondisi dengan Yamaha cukup aneh karena Zarco kini memimpin pebalap Yamaha. Sebagai pengamatan yang netral, Yamaha menurut saya sudah kehilangan pebalap bagus,” ujar Marquez dikutip dari Crash.

“Maksud saya dia pergi ke KTM. Saat ini dia yang tercepat. Tentunya pengalaman Rossi sangat bagus dan Vinales punya kecepatan. Tapi, saat ini Zarco tampil luar biasa,” sambung pebalap  itu.

Hingga seri keempat MotoGP musim ini, Zarco menempati posisi dua klasemen sementara dengan lima puluh delapan poin dan tertinggal dua belas poin dari Marquez.

Zarco unggul delapan poin atas Vinales di posisi ketiga, sedangkan Rossi berada di posisi keenam dengan empat puluh poin.

Lebih lanjut Marquez mengomentari kesulitan yang dialami Yamaha musim ini. Baik Rossi dan Vinales kesulitan dengan sepeda motor yang mengalami masalah dengan perangkat elektronik.

“Zarco menjadi yang tercepat di Yamaha adalah sesuatu yang aneh. Saya tidak bisa menjawab kenapa, karena bahkan mereka sendiri tidak bisa menjawabnya dan mereka punya datanya,” ucap Marquez.

Sementara itu, rekan satu tim Rossi di Yamaha Maverick Vinales membenarkan apa yang dikatakan oleh “the doctor” tentang kondisi motornya musim ini.

Vinales memiliki keluhan dan kebingungan yang sama dengan Rossi soal performa motor tunggangannya di Yamaha.

Ia menilai ada persoalan yang harus segera diatasi sehingga Yamaha bisa kembali bersaing di barisan terdepan.

“Kami sama sekali belum memecahkan persoalan apapun. Kami harus sabar dan menunggu apakah kami bisa lebih bagus dalam beberaoa hari ke depan karena hari ini tetap sama.”

“Motor kami amat jauh dari performa terbaiknya saat ini. Saya sudah memberikan kemampuan 100 persen, tapi hanya finis di posisi ketujuh. Situasinya sulit saat ini,” terang Vinales dikutip dari Motorinews24.

Pebalap asal Spanyol itu memang merasa kecewa ia bersama Rossi tak mampu bersaing di posisi terdepan, terutama di MotoGP Spanyol. Vinales finis di peringkat ketujuh, sedangkan The Doctor di posisi kelima.

MotoGP Perancis kini menanti dua pebalap itu untuk kembali bersaing. Namun, Vinales tetap pesimistis situasinya bisa berubah lebih baik karena masalah performa motornya.

“Dengan Sirkuit Le Mans  yang merupakan favorit saya, kita lihat saja sebarapa jauh perubahan bagus akan bekerja untuk motor saya.”

“Seperti yang dinyatakan Rossi, rasanya hampir mustahil membuat kemajuan sebelum tengah musim ini,” terang Vinales.

Rossi sebelumnya mengeluhkan performa yang jauh dari maksimal di MotoGP Spanyol. The Doctor bahkan mengaku bingung ia hanya meraih peringkat kelima, padahal sudah menekan hingga batas maksimal.

“Situasi yang paradoks. Kami haris merayakan posisi kelima berdasarkan kecepatan yang sudah saya tunjukkan. Rasanya cukup frustrasi karena jika tidak terjadi kecelakaan yang dialami Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan Andrea Dovizioso, mungkin saya finis di peringkat ke delapan.”

“Performa saya bahkan lebih bagus tahun lalu, sekarang tak cukup untuk bisa meraih podium. Kami harus secepatnya mencari solusi,” ujar Rossi.

Exit mobile version