Site icon nuga.co

Marquez Belum Siapkan Pesta Juaranya

 

Marc Marquez mengungkapkan belum berniat menyiapkan pesta juara di MotoGP Thailand, awal Oktober.

Marquez diprediksi berpeluang memastikan gelar juara MotoGP  di Sirkuit Internasional Buriram.

Pebalap asal Spanyol tersebut masih bercokol di puncak klasemen sementara dengan mengumpulkan  dua ratus tujuh puluh lima poin. Di peringkat kedua ada pebalap Ducati Andrea Dovizioso dengan seratus delapan puluh dua poin atau selisih  sembilan puluh tiga poin.

The Baby Alien punya kans memastikan juara musim ini usai balapan di MotoGP Thailand dia berjarak minimal  seratus  poin dari Dovizioso.

Peluang Marquez juara di MotoGP Thailand semakin dekat jika pada seri sebelumnya yakni MotoGP Aragon, finis di depan Dovizioso.

Meski demikian, Marquez enggan sesumbar dan mengaku belum terpikirkan untuk menyiapkan pesta juara di Buriram.

“Kami dalam posisi teratas dengan selisih yang bagus di kompetisi ini. Namun, itu tidak akan mengubah pendekatan kami di setiap seri.”

“Kami akan terus menekan dan selalu berusaha meraih hasil terbaik. Kita lihat saja yang akan terjadi,” ujar Marquez dikutip dari GPOne.

Marquez sendiri optimistis akan mendapatkan hasil bagus di MotoGP Aragon dengan meraih podium pertama.

“Setelah kemenangan fantastis di [Sirkuit] Misano, saya semakin antusias balapan lagi, terutama di Aragon. Saya merasa balapan di rumah karena jaraknya sangat dekat dengan Cervera  yaitu kota kelahirannya,” tutur Marquez.

“Orang-orang dari kota kelahiran saya akan banyak yang datang untuk menyaksikan langsung [MotoGP Aragon]. Para fan juga selalu memberikan saya sesuatu yang ekstra.”

Sementara itu pembalap tim Ducati, Andrea Dovizioso, mulai menyerah dalam mengejar perolehan poin Marc Marquez di klasemen sementara pembalap. Saat ini, pembalap asal Italia itu hanya fokus meningkatkan performa motor Ducati.

Pada MotoGP San Marino di Sirkuit Misano,  Andrea Dovizioso mengawali balapan dari urutan keenam. Berada di baris kedua membuat pembalap asal Italia kesulitan merangsek naik ke urutan tiga besar.

Setelah melibas dua puluh tujuh lap MotoGP San Marino, Dovizioso harus puas finis di peringkat enam.

Menyudahi balapan di peringkat keenam, pembalap  tersebut hanya mendulang sepuluh poin. Alhasil, dia terpaut semakin jauh dari Marc Marquez di klasemen sementara pembalap.

Dovizioso masih berada di tempat kedua dengan mengoleksi seratus delapan puluh dua poin. Mantan pembalap Yamaha Tech 3 tersebut tertinggal hingga sembilan puluh tiga poin dari Marquez yang berada di urutan teratas.

Dengan MotoGP musim ini yang menyisakan enam seri lagi, Andrea Dovizioso masih berpeluang untuk menyalip Marc Marquez sekaligus meraih titel juara dunia. Namun, Dovi merasa bukan perkara mudah mengalahkan pembalap Repsol Honda tersebut.

“Saya bahkan sudah tak lagi melihat Marc Marquez. Tak ada gunanya memikirkan cara mempersempit margin dari Marc jika kami terus-terusan tertinggal di setiap balapan,” ujar Andrea Dovizioso.

Kini, Dovizioso fokus menghadapi MotoGP Aragon, . Pada musim lalu, dia bersaing ketat dengan Marquez untuk finis terdepan.

Dovi pun bertekad untuk mengulangi performa impresif tersebut. Tetapi kali ini, dia berharap bisa meraih podim juara.

“Tahun lalu, saya bertarung sampai akhir. Tahun ini, semua rival saya mengalami peningkatan dan lebih kompetitif. Yang jadi favorit pemenang selalu berubah di setiap balapan. Contohnya di Silverstone,” ungkapnya.

“Saya memulai pekan balap dengan sangat buruk, namun membaik pada setiap sesi, dan saya yakin bisa ikut memperebutkan kemenangan. Setiap pekan balap punya cerita berbeda, dan kinerja kami akan mengubah potensi. Grip dan temperatur juga mengubah segalanya,” pungkas Dovizioso.

Sementara itu, jelang MotoGP Aragon , pebalap Repsol Honda Marc Marquez diklaim sempat tidak bisa tidur karena insiden yang melibatkan Valentino Rossi di MotoGP San Marino, akhir pekan lalu.

Marquez meraih kemenangan di MotoGP San Marino dengan mengalahkan pebalap Petronas Yamaha Fabio Quartararo. Kemenangan itu diraih Marquez setelah termotivasi insiden cekcok dengan Rossi pada babak kualifikasi.

Pengamat MotoGP Carlo Pernat yakin jika insiden dengan Rossi tidak terjadi Marquez akan kalah kali ketiga beruntun. Sebelumnya Marquez kalah dari Andrea Dovizioso di MotoGP Austria dan kalah dari Alex Rins di MotoGP Inggris.

“Jika insiden dengan Rossi tidak terjadi, Marquez akan kalah di MotoGP kali ketiga beruntun, finis kedua di belakang Quartararo. Setelah insiden di babak kualifikasi Marquez ingin merespons dengan aksi di sirkuit dan membuktikannya. Dia sangat emosi dengan insiden itu,” ujar Pernat melalui GP One.

Pernat bahkan mengklaim Marquez tidak bisa tidur jelang balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano karena insiden dengan Rossi.

“Marquez marah. Malam sebelum balapan dia tidak bisa tidur. Di hari Minggu dia kembali ke trek dan meraih kemenangan,” ujar Pernat yang saat ini berstatus sebagai manajer Andrea Iannone.

Dalam wawancara dengan GP One, Pernat juga memuji penampilan Rossi. Meski gagal meraih podium setelah finis di posisi keempat, The Doctor dianggap Pernat tampil luar biasa di MotoGP San Marino.

“Saya ingin memberi medali emas kepada Rossi setelah finis di posisi keempat. Rossi bisa bersaing meraih kemenangan melawan pebalap-pebalap muda yang bisa saja menjadi anaknya,” ucap Pernat.

Exit mobile version