Site icon nuga.co

Marquez : “Saya Masih Belajar dari Rossi”

Seri kelima MotoGP bakal berlangsung pada Minggu, ini

Balapan  itu dilaksanakan di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis.

Dan motoGP Prancis akan berlangsung sebanyak dua puluh tujuh putaran.

Sirkuit yang memiliki panjang empat koma dua kilometer tersebut merupakan trek yang disukai dua pembalap Repsol Honda Team, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo.

Lorenzo tercatat sudah memenangkan MotoGP Prancis hingga lima kali, sedangkan Marquez baru dua kali.

Namun, Marquez telah mencatatkan tiga pole position, lebih banyak dari pembalap lain.

Marquez juga sedang on fire. Dia merupakan juara MotoGP Prancis tahun lalu. Selain itu, pria  itu juga baru menjadi juara di MotoGP Jerez, awal Mei lalu.

Selain dua honda, rider lain yang wajib diwaspadai adalah Valentino Rossi. Pembalap Monster Energy Yamaha itu bisa tampil menggila di Le Mans, mengingat performa yang on fire dalam empat balapan sebelumnya.

Dan jelang MotoGP PrancisMarc Marquez mengakui masih terus belajar dari sang pebalap veteran MotoGP, Valentino Rossi, di trek balapan.

Alih-alih menekankan Rossi sebagai rival, pebalap Repsol Honda itu menganggap pebalap yang sudah meraih tujuh gelar MotoGP tersebut merupakan anutannya.

“Saya banyak belajar dari Valentino [Rossi]. Saya masih belajar darinya. Apa yang dia lakukan luar biasa.”

“Meski demikian, contohnya saat ini, Fabio Quartararo telah muncul. Saat di Sirkuit] Jerez saya melihat sejumlah talenta muda sangat cepat. Itulah olahraga,” terang Marquez dalam wawancara eksklusif dengan Speed Week.

Menanggapi kemunculan para pebalap muda potensial, Marquez juga bicara perihal persaingan di MotoGP musim ini. The Baby Alien mengaku tidak bisa membaca peta persaingan tahun ini.

“Saya tidak tahu. Namun, saya sadar bahwa suatu saat seorang akan muncul dan akan lebih cepat dari saya. Begitulah olahraga ini, sama halnya seperti kehidupan.”

“Setiap orang memiliki eranya. Tahun-tahun terus berlalu dan dalam poin tertentu di olahraga akan ada waktu ketika pesepakbola atau pebalap yang lebih muda lebih baik dari juara bertahan. Hal ini proses yang alamiah,” tutur Marquez.

Pebalap asal Spanyol itu bertekad meraih kemenangan di Sirkuit Le Mans, MotoGP Prancis. Marquez saat ini merangsek ke puncak klasemen sementara MotoGP 2019 setelah menang di MotoGP Spanyol, Sirkuit Jerez.

Sementara itu, Rossi yang sempat berada di posisi kedua, melorot ke peringkat keempat klasemen sementara. Marquez dan Rossi berjarak sembilan poin.

Sementara itu Valentino Rossi sudah gemas dengan dominasi Marc Marquez di MotoGP.

Sejak kehadiran Marquez untuk pertama kali di MotoGP enam tahun lalu  lalu, hanya Jorge Lorenzo yang bisa kalahkan dominasi pembalap Repsol Honda tersebut.

Selebihnya, Marquez mampu sapu bersih gelar juara di MotoGP.

Tahun ini menjadi keenam kalinya Rossi mencoba untuk kalahkan Marquez.

Momentum itu mulai dirasakannya di empat seri MotoGP yang baru saja dilakoni. Meski belum merasakan banyak perubahan usai tes paska musim di sirkuit Jerez, Rossi mengaku hanya ada satu cara kalahkan Marquez.

“Dia pembalap terkuat dan untuk bisa bersaing raih juara, saya harus mulai memenangkan balapan. Apalagi segalanya bisa terjadi di MotoGP, sesuatu terjadi dengan cepat,” katanya seperti dikutip GPone.

“Sekarang, kami harus menjalaninya semuanya dengan bertahap. Kami harus fokus balapan di MotoGP Le Mans dan langsung kompetitif.”

Rossi memang hanya meraih posisi ketujuh belas  pada tes di Jerez. Namun itu bukan sesuatu yang baru karena Rossi tidak mengejar waktu laps.

“Kami belum menemukan sesuatu yang bisa mengubah motor langsung, tapi beberapa detail kecil mungkin bisa bantu kami,” katanya.

“Segalanya berjalan lancar dan kami memang fokus untuk memperbaiki akselerasi dan grip.”

Saat tes di Jerez, kru Rossi juga mencopot dua sayap yang ada di bagian depan motor. “Sayap motor kami lebih tua di konsep dan tidak membantu aerodinamika,” katanya.

Michelin memberi ban belakang medium untuk pembalap saat tes di Jerez.Rossi cukup puas dengan hasil uji coba ban.

“Kami akan menggunakannya hanya di Austria dan Thailand, tapi saya ingin mengujinya karena ini lebih keras dari ban standar dan kami biasanya kesulitan. Tapi kali ini berjalan baik,” ujarnya.

Sehari sebelumnya Rossi mengakui Marc Marquez sebagai masalah terbesar dalam persaingan meraih gelar juara MotoGP karena memiliki kualitas yang mumpuni di lintasan.

Rossi yang gagal meraih podium pada balapan MotoGP Spanyol akhir pekan lalu menilai Marquez memiliki kemampuan yang menimbulkan problem bagi dirinya.

Kini Marquez kembali memimpin klasemen pebalap dengan tujuh puluh poin, atau hanya unggul satu poin dari Alex Rins.

Sementara Andrea Dovizioso menempati peringkat ketiga dengan enam puluh tujuh poin dan Rossi menyusul di peringkat keempat dengan koleksi enam puluh satu poin.

“Saya tidak terlalu jauh dari persaingan di klasemen. Masalah terbesar dalam kompetisi adalah Marquez karena dia adalah yang tercepat. Jika dia tidak terjatuh di Austin  maka perbedaan akan sangat jauh,” kata Rossi dikutip dari Motorsport.

Kendati mengaku sulit mengejar Marquez, Rossi masih optimistis memburu gelar juara dunia yang kedelapan di kelas MotoGP.

“Kami lebih kuat dibanding tahun lalu. Jalan masih panjang, ada tantangannya, tetapi kami berada di jalur yang tepat. Saya tidak sepenuhnya senang karena saya berharap di Jerez,  kami bisa bersaing untuk menempati podium, tetapi pada akhirnya saya lebih pelan,” jelas pebalap yang pernah memperkuat tim Honda dan Ducati.

Hanya finis di peringkat keenam dan lebih buruk satu peringkat dibanding musim lalu, Rossi mensyukuri capaian di MotoGP Spanyol karena memiliki catatan waktu yang lebih baik.

“Musim lalu saya finis peringkat lima di sini tetapi itu karena banyak yang mengalami kecelakaan. Dan kecepatan pada saat balapan jauh lebih cepat, saya merasa dua puluh lima detik lebih cepat dibanding tahun lalu,” terang Rossi.

“Saya merasa nyaman dengan motor dan khususnya pada lap terakhir saya sangat cepat,” sambungnya.

Exit mobile version