Site icon nuga.co

Lorenzo Tetap Pesaing Kuat untuk Rossi

Meski memiliki hubungan yang tak harmonis, Valentino Rossi tetap menghormati Jorge Lorenzo sebagai salah satu pembalap terbaik di MotoGP.

Itu yang membuat Rossi selalu menjadikan Lorenzo sebagai salah satu pesaingnya.

Salah satu alasan yang membuat Rossi begitu menghormati Lorenzo adalah prestasinya mengoleksi tiga gelar juara dunia bersama Movistar Yamaha

Musim ini Rossi tak akan lagi menjadi rekan setim Lorenzo yang hijrah ke Ducati.

Sebagai gantinya, Rossi bakal ditemani Maverick Vinales yang direkrut dari Suzuki Ecstar.

Masalahnya, Vinales juga memiliki potensi meraih gelar juara dunia seperti Lorenzo. Itu yang membuat The Doctor juga ikut mewaspadai Vinales.

“Tak akan ada dampak, tapi saya penasaran melihat bagaimana selanjutnya. Vinales lebih muda, generasi setelah Lorenzo. “

“Lorenzo pembalap hebat, saya berharap Maverick tidak lebih kuat. Tapi, itu tak akan menjadi pesaingan yang menjalan keluar dari MotoGP,” kata Rossi seperti dikutip Tuttomotoriweb.

Jika Vinales mampu melaju kencang bersama Yamaha, Rossi juga mengaku sudah siap menghadapi persaingan.

Itu karena ia sudah berpengalaman dalam menghadapi para rivalnya di lintasan MotoGP.

Sebelum Lorenzo, pembalap yang disebut-sebut sebagai rival utama Rossi adalah Casey Stoner.

Ia juga sempat memiliki rival seperti Max Biaggi, Sete Gibernau, Marco Melandri, Nicky Hayden, Loris Capirossi, hingga Dani Pedrosa.

“Saya punya lawan yang sangat kuat dalam karier saya dan saya tak pernah menghentikan siapa pun.”

“Saya pikir itu tak akan terjadi sekarang. Atau setidaknya saya berharap seperti itu. Semua akan bergantung pada hasil,” papar Rossi.

Di MotoGP 2017, Rossi akan segera mengetahui pesaing utamanya dalam ambisi mengejar juara dunia. Itu karena akan ada tiga sesi tes pramusim yang digulir.

Valentino Rossi dan Maverick Vinales akan menjalani musim perdananya sebagai rekan setim di MotoGP musim in

Direktur Movistar Yamaha Massimo Meregalli pun mengungkapkan kondisi keduanya jelang bergulirnya musim baru.

Banyak yang menilai Rossi dan Vinales bakal menjadi duet terkuat di musim depan.

Itu karena Rossi masih dalam performa terbaik meski sudah tua.

Sedangkan Vinales telah menunjukkan potensinya di arena MotoGP selama setahun terakhir.

Dan, publik pun semakin tak sabar melihat kolaborasi keduanya

Apalagi, duet Rossi dan Vinales bakal diuji kecepatan Marc Marquez bersama Repsol Honda dan Jorge Lorenzo bersama Ducati.

“Ia cepat, tenang, dan cerdas untuk menemukan hal-hal baru. Saya bisa memberitahu Anda bahwa Vinales sudah siap.”

“Memang sulit menilai kedua pembalap hanya dari dua kali tes. Sedangkan Valentino terlihat lebih santai. Ia mulai terbiasa dengan motor baru,” kata Meregalli seperti dikutip GP One.

Baik Rossi maupun Vinales telah memperlihatkan hasil bagus dengan motor baru pada tes pramusim di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia

Vinales menempati posisi teratas dalam tes dua hari tersebut.

Sedangkan Rossi menguntit dari urutan kedua pada hari pertama dan urutan ketujuh pada hari kedua.

Sejak resmi menjadi pembalap tim Movistar Yamaha, Maverick Vinales belum banyak mengetahui tentang Valentino Rossi.

Namun, mantan joki tim Suzuki itu telah melihat beberapa trik yang dilakukan rekan setimnya tersebut selama melakukan pengujian di Valencia dan Malaysia, pada November 2016.

Vinales mengatakan, jika Rossi sangat tenang dalam memberikan informasi tentang data kepada para mekanik. Diakuinya, mungkin itu adalah salah satu rahasia terbesarnya.

“Kami belum bercerita banyak karena kami belum bersama-sama. Tapi, saya melihatnya di beberapa kesempatan, dan apa yang dia lakukan serta bagaimana melakukannya,” kata Vinales seperti dikutip dari Sport Rider.

“Dia (Valentino) bekerja sangat tenang dan saya pikir itu adalah kelebihan atau rahasia terbesarnya. Karena selama pengujian tak banyak yang dilakukannya, dan dia hanya membuat pilihan tepat. Bahkan, dia tahu apa yang harus dikesampingkan. Intinya, saya mengamatinya,” tambah Vinales.

Vinales juga mengomentari pendapat Rossi yang menyatakan ia adalah kandidat juara.

Menurutnya, apa yang dikatakan rekan setimnya tersebut bisa dijadikan sebagai motivasi yang besar, bukan sebagai tekanan.

“Mendengar ini memberi saya motivasi ekstra. Karena mereka berpikir bahwa saya memiliki banyak potensi. Jadi saya senang dan bersemangat memulai musim baru bersama Yamaha,” tutup Vinales.

Meski jumlah gelarya masih kalah dari Giacomo Agostini, Valentino Rossi tetap layak disebut sebagai pembalap terbaik MotoGP.

Ia adalah alasan mengapa MotoGP menjadi olahraga balap yang paling disukai di dunia.

Rossi sudah memulai petualangan di dunia balap sejak usia muda tahun.

Sejak itu, ia sudah mengumpulkan satu gelar juara dunia di kelas 125cc, satu di 250cc, satu di 500cc, dan enam di MotoGP.

Dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, The Doctor mengungkapkan sosok penting di balik kehebatannya.

“Saya tak tahu, tanpa Graziano apakah saya bisa menjadi pembalap. Mungkin tidak, karena ia yang mengarahkan saya. Jika ia pesepakbola, mungkin saya memiliki karier yang lain,” kata Rossi seperti dilansir Tuttomotoriweb.

Graziano sendiri adalah ayah kandung Rossi.

Kebetulan, ia juga tercatat sebagai mantan pembalap.

Namun, ia tak langsung mencicipi dunia balap motor. Rossi lebih dulu mengawali kariernya dari karting. Penyebabnya karena ibunya, Stefania, khaw

Kariernya di dunia karting pun terbilang mulus. Banyak gelar yang dimenangkan Rossi. Namun, akibat permasalahan biaya, Rossi pun mulai berlaih ke kenderaan roda dua. Dan ternyata, di sinilah peruntungan Rossi didapat.

Hingga kini, kedekatan Rossi dan Graziano masih sering terlihat.

Tak jarang pula Graziano angkat bicara saat Rossi tengah menemui masalah.

Selain Graziano, Rossi juga tak melupakan peran Stefania dalam kehidupannya.

“Mamma Stefania adalah seseorang yang lebih banyak membesarkan saya. Anda tahu, saya jarang bertemu dengan Graziano saat kecil. Saya berutang begitu banyak kepadanya, pendidikan, cara berpikir, bahkan sikap manis,” tutur Rossi sambil tertawa.

Exit mobile version