Site icon nuga.co

Lorenzo: Saya Angkat Topi untuk Rossi

Untuk pertama kalinya sepanjang kehadiran Jorge Lorenzo di Yamaha Movistar, Jumat, 11 November 2016, kepada “crash” ia menyatakan kekagumannya kepada Valentino Rossi karena masih bisa tampil hebat di usia tuanya.

“Saya angkat topi untuk kehebatan Valentino Rossi yang masih jadi pebalap papan atas di usia tiga puluh tujuh  tahun. Saya juga  menyambut baik ambisi Rossi yang ingin terus membalap hingga tua nanti,” ujar Lorenzo yang akan hijrah ke Ducati di musim mendatang.

“Hal itu akan sangat hebat, bahkan jika Andadelapan puluh tahun dia masih tetap bisa membalap,” kata Lorenzo bergurau, seperti dikutip dari GP One.

“Tapi yang terpenting adalah kecepatan. Pujian saya untuk Rossi yang masih bisa bertarung di usia tua. Saya angkat topi untuk Rossi.”

Lorenzo telah tiba di Valencia untuk menjalani balapan terakhirnya dengan Yamaha setelah sembilan musim.

Sempat merebut tiga kali gelar juara dunia bersama pabrikan asal Jepang tersebut, Lorenzo mengakhiri kebersamaannya dengan Yamaha di posisi tiga klasemen akhir MotoGP  musim ini.

Ia mengaku sangat kecewa dengan raihan tersebut, terutama kesalahan gagal finis di GP Argentina dan GP Jepang.

“Saya sangat kecewa, terutama kesalahan yang saya buat. Marc (Marqeuz) tidak memiliki motor yang bisa membuatnya jadi juara dunia, tapi ia sangat bagus dengan tampil konsisten, dan juga menjalani kejuaraan yang sangat hebat.”

“Saya bisa saja finis kedua. Ada banyak kesalahan, yang pasti lebih sering ketimbang Valentino. Saya akan lebih terkejut jika saya tidak bisa memenangi MotoGP tahun lalu.”

Mulai musim depan, Lorenzo akan berdampingan dengan Andrea Dovizioso di bawah bendera Ducati.

Banyak yang memperkirakan Ducati bisa berbicara banyak, tapi Lorenzo menolak untuk menelan anggapan itu mentah-mentah.

“Untuk saat ini, sangat sukar untuk diperkirakan. Tidak ada yang tahu seberapa kompetitif MotoGP  nanti,” ucap Lorenzo.

Menjelang lomba di Valencia, Lorenzo mengaku masih belum bisa melupakan keberhasilan dirinya memastikan titel juara dunia musim lalu.

Musim lalu, Lorenzo finis di posisi pertama GP Valencia. Lantaran Valentino Rossi hanya sanggup masuk finis di peringkat keempat

Dengan itu maka titel juara dunia pun direbut oleh Lorenzo.

Gelar tersebut membuat Lorenzo jadi pebalap Spanyol pertama yang mampu meraih tiga titel juara dunia MotoGP.

“Musim akan segera berakkhir dan kini kami tiba di Valencia. Valencia merupakan tempat yang memiliki kenangan manis bagi saya, terutama ketika saya mampu jadi juara dunia musim lalu,” kata Lorenzo seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

GP Valencia musim ini sendiri juga bakal meninggalkan kenangan manis bagi Lorenzo.

Meskipun dirinya tak lagi berpeluang jadi juara dunia, namun GP Valencia adalah momen terakhir Lorenzo menunggangi Yamaha.

“Valencia musim ini juga bakal jadi seri yang spesial bagi saya karena setelah sembilan tahun bersama Yamaha, saya harus mengucapkan selamat tinggal. Tentunya hal itu tak mudah,” tutur Lorenzo.

Karena itulah Lorenzo bertekad untuk tampil maksimal di Valencia.

“Saya dan Yamaha telah meraih banyak kemenangan, baik kemenangan di seri GP dan juga titel juara dunia.”

“Saya ingin mengakhiri perjalanan bersama Yamaha dengan cara terbaik, yaitu memenangkan seri GP Valencia,” ucap Lorenzo.

Pada musim depan, Lorenzo bakal bergabung dengan Ducati. Dua hari setelah GP Valencia, Lorenzo untuk pertama kalinya bakal menjajal motor Ducati

Bersamaan dengan selesainya lomba MotoGP di Valencia  Yamaha masih melarang  Jorge Lorenzo memberi komentar usai menjalani debut tes bersama Ducati

Lorenzo mendapatkan izin dari Yamaha untuk menjalani tes bersama Ducati usai seri terakhir MotoGP  di Sirkuit Valencia.

Namun, dikutip dari Motorsport, pebalap asal Spanyol itu dilarang berbicara kepada media usai menjajal motor Desmosedici untuk kali pertama.

Sejauh ini belum ada strategi yang diungkap Ducati untuk bisa ‘menjual’ Lorenzo usai penampilan perdananya bersama tim asal Italia tersebut. Pasalnya, Lorenzo masih memiliki kontrak dengan Yamaha hingga akhir Desember.

Sebelumnya Yamaha juga melarang Lorenzo menjalani uji coba pribadi yang dijadwalkan Ducati di Sirkuit Jerez, Spanyol, akhir November.

Sejak memutuskan bergabung dengan Ducati, hubungan Lorenzo dengan Yamaha tidak berjalan dengan baik.

Lorenzo kecewa dengan keputusan Yamaha. Lorenzo menganggap dirinya layak menjalani uji coba bersama Ducati menyusul tiga gelar juara dunia MotoGP yang pebalap 29 tahun itu berikan kepada Yamaha.

Dalam situasi paralel, Suzuki memberi izin kepada Maverick Vinales, yang menjadi pengganti Lorenzo, untuk menjalani tes bersama Yamaha.

Tes akan berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia, di waktu yang hampir sama dengan Ducati melakukan tes di Jerez.

Ducati juga membuat keputusan yang sama terhadap Andrea Iannone, dengan memberi pebalap asal Italia itu kesempatan menjalani tes bersama Suzuki.

Sejauh ini, Yamaha menganggap pihaknya sudah cukup baik dengan memberikan kesempatan buat Lorenzo melakoni tes pasca-musim di Valencia.

Yamaha tidak bisa menerima salah satu aset termahalnya itu memberikan keuntungan besar buat tim barunya dalam hal pendapatan iklan.

Sejak mengumumkan kepindahannya ke Ducati enam bulan lalu, Lorenzo telah menghindari menyebutkan nama Ducati untuk menghindari masalah.

“Ini bisnis. Ini olahraga, benar-benar olahraga, tapi ini bukan amal. Ini adalah bisnis,” kata Lin Jarvis, Direktur pelaksana Movistar Yamaha,

Lanjut Jarvis, alasan yang diberikan Yamaha untuk tidak memperbolehkan Lorenzo tampil di uji coba bersama Ducati sudah tepat.

“Lorenzo ingin diberikan kesempatan melakukan uji coba karena misinya adalah bisa adaptasi secepat mungkin bersama Ducati musim depan.”

“Ia akan menjadi salah satu pesaing utama kami. Keinginan Lorenzo dengan keinginan kami berbeda,” ucap Jarvis.

Exit mobile version