Site icon nuga.co

“Kok Marquez Terus Membenci Saya”

Valentino Rossi kembali mempertanyakan alasan Marc Marquez bisa sebegitunya sebal kepada dirinya di balapan musim ini dengan selalu menyudutkan peran The Doctor di tiga lomba yang sudah berlangsung.

Rossi menduga rasa kesal yang ditunjukkan Marquez kepadanya merupakan bentuk pelampiasan atas musimnya yang buruk di tahun lalu

“Saya sudah memikirkan hal itu beberapa kali, tetapi saya tidak menemukan jawaban sama sekali,” terang Rossi seperti dikutip dari Sport Rider, Jumat, 15 April 2016.

“Mungkin saya adalah pelampiasannya, menyalahkan saya atas kesulitan yang dialaminya pada musim sebeleumnya Tetapi Anda harus bertanya kepadanya soal hal itu,” tambah rider peraih total sembilan gelar juara dunia tersebut.

Hingga kini hubungan kedua rider sama-sama dingin. Bahkan ketika mereka berada satu podium di seri Argentina, tidak ada sepatah kata pun terlontar di antara keduanya.

The Doctor juga memilih untuk merayakan podium sendiri ketimbang bersama Marquez.

Banyak yang menduga perilaku Marc Marquez yang begitu bengis menyerang Valentino Rossi di atas lintasan musim lalu diakibatkan oleh perkataan Rossi pada sesi konferensi pers.

Namun menurut The Doctor, Marquez sejak awal memang berniat membuatnya gagal musim lalu.

Rossi memang mengeluarkan statement yang mengejutkan dengan mengatakan The Baby Alien – julukan Marquez – dengan sengaja membantu Lorenzo untuk mendulang poin di seri Philip Island.

Dari perkataan Rossi tersebut, Marquez lalu menyerang habis-habisan Rossi di lintasan Sepang.

Adu manuver pada balapan tersebut pun tidak terhindarkan. Puncaknya Rossi dan Marquez bersenggolan dan membuat rider Repsol Honda tersebut tersungkur.

Dalam replay, kaki Rossi tampak aktif saat Marquez menyenggolnya yang membuat asumsi Rossi menendangnya dengan sengaja.

“Saya sama sekali tidak setuju kepada yang mengatakan tindakan Marquez dipicu karena perkataan saya. Itu tidak benar, dia memang sudah memutuskan untuk membuat saya kehilangan gelar juara,” tegasnya seperti ditulis  Sport Rider.

“Jadi ya saya akan melakukan hal yang sama jika memang bisa kembali ke tahun lalu. Perkataan saya tidak akan pernah berubah,” tuntasnya.

“Sama halnya pada elektronik, ada kemunduran jika dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut saya normal saja ketika semua rider mengeluh soal itu,” tambahnya.

Kegagalan Valentino Rossi meraih gelar musim lalu tampaknya sudah dilupakan oleh sang rider.

Menurutnya, meski ia kecewa karena gagal mendapatkan gelar, ia tetap bangga karena pembalap pesaingnya seperti Jorge Lorenzo dan Marc Marquez mengerahkan segalanya untuk mengalahkannya.

Sebenarnya Rossi berpeluang besar untuk merengkuh gelar kesepuluh, namun kejadian di Sepang yang melibatkannya dengan Marquez membuatnya mendapatkan penalti harus start dari grid terbelakang di seri terakhir di Valencia.

“Betul pada akhirnya saya kehilangan gelar pada 2015, tetapi tahun itu bisa dikatakan adalah tahun yang bagus,” ujar Rossi seperti menukil Sport Rider, Jumat (15/4/2016).

“Saya menggapai race terakhir berjuang untuk mendapatkan gelar juara dunia. Itu bisa dikatakan sebagai sebuah kehormatan karena mereka harus mengerahkan segalanya untuk melawan saya,” tambah Rossi.

Musim ini Rossi memulai jalannya kompetisi dengan cukup baik. Dari tiga seri yang dilakoni, Rossi sudah satu kali naik podium yakni pada seri Argentina di mana ia finis di posisi dua.

Sementara pada seri Qatar ia berada di peringkat empat, dan seri Amerika Serikat ia gagal finis karena terjatuh.

Masalah lain yang muncul di musim balapan tahun ini adalah persoalan ban Michelin. Setelah tiga seri diaksanakan, perbedaan pun mulai dirasakan oleh para rider.

Salah satu yang merasakan benar perbedaan Michelin dengan Bridgestone adalah pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi.

Menurut The Doctor, gaya membalapnya kini menjadi berbeda dibandingkan ketika menggunakan Bridgestone.

“Tidak ada yang mengetahui kesimbangan yang ideal ketika menggunakan ban Michelin. Gaya membalap sangat berbeda ketika menggunakan Bridgestone, contohnya seperti ketika melibas tikungan,” ujar Rossi seperti disitat Sport Rider.

Tidak hanya masalah ban saja yang menghampiri, masalah elektronik juga sempat membuatnya tidak nyaman ketika membalap.

Namun menurut pengguna nomor 46 tersebut berbagai keluhan yang datang di awal musim adalah hal yang wajar, terlebih karena performa motor malah menurun ketimbang musim lalu.

“Sama halnya pada elektronik, ada kemunduran jika dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut saya normal saja ketika semua rider mengeluh soal itu,” tambahnya.

Exit mobile version