Site icon nuga.co

Kecepatan Mercedes Bikin Gaduh di Sepang

Laporan Kontributor “nuga” Mohamed Nasri dari KL

==============

Dominasi Mercedes di Formula One, atau F1, usai seri balap pembuka di Albert Park, Grand Prix Australia, dua pekan lalu, masih membetot pemberitaan media, dua hari sebelum lomba seri kedua di Sirkuit Sepang, GP Malaysia, Minggu 29 Maret 2015, dengan menempatkan protes Red Bull sebagai jangkar pemberitaannya

Tidak hanya Red Bull, otoritas F1, Bernie Ellestone, juga menanggapi dengan serius kecepatan Mercedes dan merencanakan pengajuan regulasi baru untuk menahan laju pabrikan Jerman itu lewat penghentian pembaruan mesin.

“Di Sepang pembicaraan penggemar F1 juga diisi oleh kontroversi kecepatan Mercedes. Ada yang senang dan banyak yang mencibir. Mereka kebanyakan pendukung masing-masing tim. Ramai sekali pembicaraan tentang laju kencang Mercedes,” tulis kontributor “nuga” Mohamed Nasri dalam surat elektroniknya Jumat pagi WIB, 27 Maret 2015.

Nasri menulis tentang jawaban Lewis Hamilton terhadap kritikan kepala tim Red Bull, Christian Horner, yang menyatakan kecepatan Mercedes akan menghancurkan popularitas F1.

Dominasi Mercedes di F1 sangat terasa setelah tim yang berbasis di Brackley, Inggris itu merajai race pembuka musim 2015 yang digelar dua pekan lalu.

Lewis Hamilton dan Nico Rosberg sukses finis di posisi satu-dua dan diprediksi akan terus berjaya di seri berikutnya.

Apakah seluruh tim melancarkan kritik terhadap Mercedes?

Mohamed Nasri mengabarkan, Ferrari yang dianggap sebagai kompetitor utama Mercedes tak mau panik menghadapi situasi ini.

Menurut Kepala Tim, Maurizio Arrivabene, ‘Kuda Jingkrak’ seharusnya tidak perlu merasa inferior dan panik.

“Ini hanya bagaimana soal kami melanjutkan program dan teknologi yang kami miliki, serta tetap kerja keras, melakukan inovasi, hingga meningkatkan kinerja pada mobil,” ujar Arrivabene seperti dikutip dari Autosport.

“Tidak perlu panik. Saya sendiri bangga dengan hasil kerja tim, namun sebagai orang yang bertanggung jawab, saya belum puas dengan hasil di Australia.”

“ Salah satu mobil kami gagal finis, sedangkan pembalap lainnya naik podium. Menurut saya, kami baru setengah perjalanan,” tambahnya.

Di seri pembuka yang digelar di Australia, pembalap anyar Ferrari, Sebastian Vettel sukses meraih podium ketiga. Meski begitu, dengan perbedaan waktu lebih dari tiga puluh detik, boleh dibilang Hamilton-Rosberg menang mutlak dari mantan pembalap Red Bull tersebut.

Sementara itu, pembalap Ferrari lainnya, Kimi Raikkonen gagal finis meskipun sempat nyaman di posisi lima besar. Well, menarik memang mengikuti kiprah tim asal Italia itu di GP Malaysia yang akan dihelat akhir pekan ini. Mampukah Vettel-Raikkonen mematahkan superioritas duo Mercedes? We’ll see.

Seperti yang dilansir “Sky Sport,” juara bertahan F1 itu mengaku sedikit terganggu dengan sejumlah komentar menyusul dominasi timnya belakangan ini.

Hamilton bahkan berkomentar sinis ketika mendengar sindiran pedas yang diberikan oleh Horner, bos Red Bull, beberapa waktu lalu.

Saat itu, orang nomor satu Red Bull memberikan kritik kepada Federasi Otomotif Internasional terkait dominasi Mercedes. Horner meminta FIA mengubah beberapa regulasi yang saat ini digunakan dalam ajang F1.

Ia menilai, dominasi Mercedes saat ini terjadi dikarenakan beberapa regulasi yang dianggap menguntungkan tim yang bermarkas di Brackley, Inggris.

“Kami semua mempunyai regulasi yang sama. Balapan ini ialah tentang siapa yang terbaik,” ujar Hamilton menanggapi kritik Horner.

Menurut driver yang disapa “Boss” ini, apabila FIA mengubah aturan dan regulasi hanya untuk menghentikan dominasi Mercedes, hal ini akan sangat tidak adil.

“Tim lain pernah menunjukkan dominasinya beberapa tahun lalu, dan sekarang giliran kami. Kami telah bekerja sangat keras, dengan aturan yang sama. Kami melakukan pekerjaan dengan sangat baik,” paparnya.

“Target selalu untuk menang di tiap perlombaan, bahkan di hari-hari terburuk. Tapi tahun ini kami memiliki mobil hebat yang berkembang dari segi ketahanan, jadi targetnya adalah untuk menciptakan sejarah kembali,” terang Hamilton di Dailymail.

“Menang di satu seri selalu jadi langkah kecil di perjalanan panjang, langkah berikutnya adalah Malaysia dan ini satu-satunya fokus saya setelah meninggalkan Melbourne. Perlombaan bakal sulit dengan kelembapan dan panas, tapi saya siap untuk segalanya dan siap mengulangi performa musim lalu,” tegas Hamilton.

Berlainan dengan berbagai tanggapan yang miring tentang Mercedes, pembalap Williams, Felipe Massa, lebih senang bicara tentang lomba yang akan digelar di Sepang, Malaysia akhir pekan ini.

Seperti dilansir Motorsport.com, Jumat, 27 Maret 2015, driver asal Brasil ini optimis dengan peluang timnya.

Ia menuturkan, hasil pada seri pertama yang menempatkan Williams berada dua tingkat di bawah Ferrari tidak akan terjadi lagi di Sepang.

“Pada seri pertama, Ferrari memang memiliki poin yang lebih tinggi dari pada kami. Tapi kali ini kami yakin akan lebih baik,” ujar Massa.

Pembalap asal Brazil itu juga mengatakan timnya sudah memperbaiki beberapa elemen penting demi memberikan performa terbaik. “Kami telah bekerja sangat keras untuk memperbaiki mobil kami. Saya harap ini dapat membuat kami tampil lebih baik,” tambahnya.

Menurut Massa, kali ini timnya sudah berhasil menyamakan kekuatan yang dimiliki oleh Ferrari.

Dibandingkan dengan musim lalu, pembalap yang taun lalu finis di posisi tujuh itu yakin kualitas mesin mobil yang dimiliki timnya sudah jauh lebih baik.

“Musim lalu Ferrari memiliki sistem dan mesin yang jauh lebih baik dibanding kami. Tapi kali ini, kami yakin kami mampu menyainginya. Kami tahu ini akan menjadi pertarungan yang sengit. Saya sudah tidak sabar,” tandasnya.

sumber : autosports, daily mail, sky sports dan motorsports.com

Exit mobile version