Site icon nuga.co

Julukan The Doctor dan Nomor “46” Rossi

Tak banyak orang yang tahu asal muasal nama “the doctor” dan nomor 46 yang dimiliki oleh Valentino Rossi.

Untuk itulah, dalam sebuah kesempatan menjelang balapan di Jerez, pekan ini,  Rossi mengungkapkan asal muasal dirinya mendapat julukan The Doctor.

Dan  nomor 46 yang selalu melekat pada motor balap yang ditungganginya.

Julukan The Doctor, memang yang paling populer untuk pembalap Movistar Yamaha.

Rossi pun menjelaskan asal julukan tersebut kepada anak kecil bernama, Hayes Edwards.

Hayes sendiri adalah putra dari sahabat, sekaligus mantan rekan satu tim Rossi, Colin Edwards.

Menurutnya, The Doctor adalah sebutan untuk orang yang sudah melakukan suatu hal dengan tingkatan cukup tinggi.

“Di Italia, Anda disebut seorang dokter, ketika Anda sangat baik, ketika Anda melakukan sesuatu yang serius, tingkat tinggi, dan menyenangkan,” kata Rossi yang dilansir Tuttomotoriweb.

Tak hanya itu, pembalap berusia gaek ini juga mengungkapkan kenapa memilih nomor 46 untuk motornya. Nomor tersebut, sebelumnya pernah digunakan oleh sang ayah, Graziano Rossi, saat masih aktif balapan.

“Saya memilih 46, karena etika saya lahir, ayah saya membalap  dan memakai nomor itu, itulah kenapa saya memilihnya,” ujarnya.

Rossi memulai karier balapnya di ajang Grand Prix pada dua puluh dua tahun lalu

Tercatat, pembalap asal Italia ini sudah meraih sembilan gelar juara dunia, di mana empat di antaranya diraih di ajang MotoGP.

Tentang peluangnya mendapatkan gelar pada musim ini Rossi khawatir dengan kecepatan motor yang dimiliki Repsol Honda.

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez benar-benar tak terbendung ketika mampu finis tercepat enam kali beruntun di Circuit of The Americas, Austin, Texas pada akhir pekan kemarin.

Sedangkan, jagoan Movistar Yamaha, Valentino Rossi hanya mampu mengakhir perlombaan di peringkat empat.

Sebelumnya, pada MotoGP Argentina, pembalap Honda lainnya Cal Crutchlow mampu menjadi yang terdepan.

Dan saat balapan pembuka Qatar, Marquez tampil kuat mengimbangi pembalap Ducati, Andrea Dovizioso hingga lap terakhir.

Melihat performa rival pabrikan, Rossi langsung mengutarakan kekhawatirannya.

Kendati demikian, The Doctor tetap positif atas daya kompetitif Yamaha, di mana rekan setimnya, Maverick Vinales mampu finis di belakang Marquez.

“Ini mengkhawatirkan, karena mereka sangat kuat, tetapi terutama itu adalah motor yang selalu berkinerja baik.”

“ Mereka kompetitif lebih atau kurang dalam setiap kondisi. Jadi, itu akan sulit,” kata Rossi, seperti dikutip Motorsport.

Pembalap Italia itu juga mengatakan bahwa podium di Austin menjadi targetnya setelah mengawali balapan dari urutan kelima.

Akan tetapi, masalah ban depan membuyarkan semuanya, ditambah Rossi tak dapat bertarung melawan Vinales dan pembalap Suzuki, Andrea Iannone.

“Balapan sedikit lebih buruk dari yang saya harapkan. Saya berharap memiliki kecepatan tinggi  karena pada Jumat sore latihan bebas dan Sabtu sore kualifikasi, saya berada di kecepatan itu,” ucapnya.

“Saya tahu dengan kecepatan itu bisa bertarung untuk podium, dan targetnya adalah bertarung demi podium. Namun sayangnya, saya lebih kesulitan dibandingkan lainnya, terutama dengan ban depan,” tutur pembalap berusia gaek tersebut.

Exit mobile version