Site icon nuga.co

Jorge Lorenzo Makin Menakutkan

Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, makin menakutkan usai memenangi empat seri lomba MotoGP terakhir, dan berjanji akan menaklukkan Assen Circuit, GP Belanda, Minggu pekan depan untuk berada di puncak klasemen dengan menggeser posisi Valentino Rossi, yang kini memiliki keunggulan satu poin.

Paolo Ciabatti, staf Ducati, dengan terus terang ikut terkesan dengan performa jagoan Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo. Menurut Ciabati, Lorenzo yang begitu mendominasi di tiga seri terakhir di MotoGP 2015 sangat menakutkan!

“Apa yang dilakukan Jorge di tiga seri terakhir sangat mengesankan, sekaligus juga menakutkan bagi kami! Kita tahu, Dovi gagal finis akibat sprocket yang rusak. Tapi, kalaupun dia tidak sial, saya pikir tetap akan sulit menyamai ritme balap Jorge,” ungkap Ciabatti mengutip dari Speedweek.

Ditambahkan Ciabatti, performa Lorenzo belakangan memang flawless alias tanpa cacat, terutama di Mugello, beberapa waktu lalu.

“Performa Jorge begitu spektakuler. Dia membuat gap yang begitu besar dan memimpin sendirian. Tak ada yang bisa mengancamnya, dia sangat mengesankan khususnya di Mugello. Saya adalah salah satu pengagumnya,” tandasnya.

Tidak hanya Ciabati, Wilco Zeelenberg, direktur teknik Yamaha, juga mempunyai komentar atas keberhasilan Lorenzo menaklukkan empat seri terakhir. Ia mengatkan,performa Lorenzo sangat didukung oleh pengetahuannya akan seluk beluk mesin motor YZR-M1.

Zeelenberg menilai, pemahaman terkait mesin jadi penting bagi pembalap, mengingat seorang rider tak hanya diwajibkan tangguh dalam membalap, namun juga mengerti akan kualitas mesin motor yang dipakai.

Berkat pemahaman mesin yang luar biasa itulah, X-Fuera –julukan Lorenzo– berhasil memenangi dua gelar juara MotoGP pada 2010 dan 2012. Bahkan, jika tampil konsisten di musim ini, bukan tak mungkin pembalap berusia 28 tahun itu akan merebut gelar ketiganya.

“Pengetahuan Jorge akan mesin sangat luar biasa. Namun, ia bukan orang paling berpengalaman terkait kebisingan yang ditimbulkan motor,” jelas Zeelenberg seperti mengutip Speedweek, Minggu, 21 Juni 2015.

Sejatinya wajar seorang pembalap diwajibkan mengetahui lebih dalam terkait motor yang mereka tunggangi. Dengan mengetahui kondisi mesin, para pembalap jadi bisa berdiskusi lebih dalam dengan mekanik yang ada di tim mereka.

Terbukti berkat pengetahuan itu, Lorenzo bisa merebut dua gelar juara MotoGP. Belum lagi Valentino Rossi yang dianggap banyak orang memiliki pengetahuan akan mesin motor yang luar biasa sekaligus membawanya merebut tujuh gelar lomba balap motor paling prestisius tersebut.

Zeelenberg menilai, pembalap berjuluk X-Fuera itu juga bisa mengubah sikapnya sehingga mampu meraih hasil memukau dalam periode tersebut.

Sebagaimana diketahui, pembalap asal Spanyol itu sempat mengalami masa-masa sulit. Ia gagal naik podium di tiga race awal musim ini. Berturut-turut, juara dua kali MotoGP itu hanya sanggup menduduki posisi empat, empat dan lima.

Namun, setelah mendapat motivasi dari Zeelenberg, Lorenzo di luar dugaan mampu bangkit setelah diprediksi akan gagal di musim balap kali ini. Serie Spanyol, Prancis, Italia, dan Katalunya bisa dimenangkan Lorenzo.

Hasil itu praktis membuatnya merangsek ke posisi dua klasemen dengan raihan 137 poin. Ia hanya tertinggal satu angka dari Valentino Rossi yang untuk sementara berada di puncak klasemen MotoGP 2015.

“Lorenzo mampu mengubah sikapnya serta melakukan beberapa pendekatan sederhana. Kami berbicara terkait perubahan sikap tersebut jelang tampil di Jerez. Saat itu, ia mendengarkan semua nasihat saya dan juga memikirkan solusi apa saja yang bisa ia tampilkan di balapan,” jelas Zeelenberg seperti mengutip Speedweek.

Sementara itu kepada cras, Minggu, 21 Juni 2015, Jorge Lorenzo, mengaku selain Repsol Honda dan Ducati, ia juga mewaspadai kebangkitan Suzuki di seri-seri MotoGP mendatang.

Geliat kebangkitan Suzuki memang sempat terlihat pada sesi Free Practice dan kualifikasi MotoGP Katalunya akhir pekan lalu, meski akhirnya mengecewakan saat race sebenarnya.

Seperti diketahui, duo rider Suzuki, Aleix Espargaro dan Maverick Vinales sukses menjadi dua pembalap tercepat di sesi kualifikasi MotoGP Katalunya.

Sayang, Espargaro gagal finis saat balapan, sementara Vinalles hanya finis di posisi enam. Meski demikian, menurut Lorenzo, Suzuki bisa jadi kuda hitam di MotoGP Belanda yang akan dihelat di sirkuit Assen, akhir pekan depan

Jika bicara penampilan individual, sebenarnya penampilan duo Suzuki juga sebenarnya bisa dibilang tidak terlalu buruk musim ini. Vinales bahkan saat ini berada di urutan kedelapan klasemen sementara pembalap.

Semenetara itu, belakangan diketahui kalau Suzuki juga telah menyempurnakan perangkat elektronik, serta menyempurnakan sasis baru pada motor GSX-RR.

“Suzuki melakukan tugas yang hebat, perkembangan mereka sangat pesat. Penampilan mereka sangat luar biasa di Katalunya.”

“Sayangnya karena beberapa faktor, mereka kurang bagus di race. Saya pikir mereka kini kompetitif, bukan tak mungkin kalau ke depannya mereka akan meramaikan persaingan bersama kami, Ducati, dan Honda,” ucap X-Fuera mengutip dari Crash.

crash, motogp.com dan speedweek

Exit mobile version