Site icon nuga.co

Jangan Pernah Memusuhi Valentino Rossi

Jangan pernah bermusuhan dengan Valentino Rossi!!

Jangan bermusuhan dengan Rossi?

Ya. Itulah yang ditulis “crash,” Kamis, 28 Juli 2016, tentang tindakan Marc Marquez yang bermusuhan dengan Rossi di ujung musim balapan MotoGP tahun lalu.

Lantas?

Tindakan Marquez itu  ditekan oleh banyak pihak.

Hubungan keduanya yang sebelumnya tak bermasalah menjadi tak harmonis akibat perselisihan di Sepang, Malaysia.

Menurut pimpinan HRC, Livio Suppo, pembalapnya itu sempat tersudutkan dengan tekanan yang ada. Namun dirinya mengakui bahwa Marquez menjadi lebih dewasa akibat kejadian tersebut.

Suppo juga mengatakan bahwa tak mudah untuk berselisih dengan Rossi karena rekam jejak yang telah ia lakukan di kompetisi MotoGP.

Dalam kesempatan yang sama, Suppo mengatakan bahwa Marquez memang sudah lama ingin berjabat tangan dengan Rossi.

Rossi dan Marquez memang sempat berjabat tangan pada balapan di Katalunya dan membuat hubungan mereka kembali membaik.

“Harus diakui tak mudah untuk melawan Rossi di dunia MotoGP. Saya sadar betul dengan itu. Ia memiliki rekam jejak yang baik di MotoGP dan pantas mendapat penghargaan,” ujar Suppo seperti diberitakan Crash.

“Kejadian tersebut membuat Marc semakin dewasa di luar balapan tetapi itu tak berpengaruh di balapan sama sekali. Marc selalu berkata bahwa dirinya selalu ingin berjabat tangan dengan Rossi,” tandasnya.

Sementara itu ketika ditanya tentang keterpurukan Rossi musim ini Marquez dengan santun menyatakan tak paham

Baby Alien –julukan Marquez– menilai, hal yang aneh pembalap selevel Rossi  dapat melakukan banyak kesalahan sepanjang MotoGP 2016 menggelar sembilan seri.

Pada MotoGP 2016, performa Rossi  memang jauh dari harapan. Dari sembilan race yang sudah berlangsung, The Doctor –julukan Rossi– tiga kali gagal finis dan dua kali tidak naik podium.

Alhasil, perolehan poin  Rossi terpaut jauh dari Marquez yang memuncaki klasemen.

Terkhusus Rossi, raihan tersebut sangat jauh dibandingkan musim lalu.

Pada sembilan race awal MotoGP 2015, Rossi selalu mampu menaiki podium.

“Saya tidak tahu alasan pasti mengapa keduanya tampil buruk. Jika karena pergantian ban  juga tak masuk akal, karena keduanya sama-sama kurang maksimal,” jelas Marquez mengutip dari Marca.

Tentang keterpurukan yang dialami Lorenzo, pebalap Repsol Honda itu optimistis  bakal bangkit.

Sebab, tampil buruk bukanlah yang pertama kali dialami Lorenzo.

Pada awal MotoGP musim lalu, Lorenzo sempat tiga kali beruntun gagal naik podium. Namun, setelahnya ia sukses menang lima kali beruntun dan akhirnya menjadi kampiun.

“Jorge Lorenzo mengalami kemerosotan performa. Namun, hal ini bukanlah yang pertama dialaminya. Ia sempat merosot dan kemudian memenangi race lima kali beruntun,” jelas Marquez.

Exit mobile version