Site icon nuga.co

Duet Tim “Biskuit” Marc Marquez-Lorenzo

Kepergian Dani Pedrosa dan kedatangan Jorge Lorenzo di Repsol Honda pada MotoGP  musim depan membuat gaduh jagat berita  mengenai kemungkinan duet yang akan terjadi bersama Marc Marquez.

Laman media “crash,” hari ini, Jumat, 08 Juni, menamakan duet antara Marquez dan Lorenzo sebagai tim biskuit.

Media  lainnya, Diariodelweb, menyebut kerja sama Marquez-Lorenzo di Honda untuk musim depan  juga sebagai tim biskuit karena insiden pada musim tiga tahun lalu

Rossi pernah menyenggol Marquez hingga terjatuh pada MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang.

Pada musim itu pula, Rossi pernah terlibat pertikaian pula Marquez karena The Doctor menuduhnya melakukan team order atau beberapa kali menolong Lorenzo dengan menghalangi Rossi untuk meraih gelar juara pada tahun itu.

Publik Italia pun menyebut mereka sebagai biskuit karena sengaja ingin merusak Rossi dengan cara apapun. Kini keduanya dijuluki sebagai tim biskuit kerena satu tim.

Pada MotoGP musim tersebut Valentino Rossi nyaris memenangi juara dunia kesepuluh di kelas utama.

Namun, saat balapan di MotoGP Australia, laju Rossi di Sirkuit Phillip Island itu dihalang-halangi Marquez.

Melambatnya Marquez dalam balapan itu membuka ruang bagi Lorenzo untuk menyalip. Rossi pun harus puas finis keempat setelah Marquez memenangi balapan di MotoGP Australia 2015 disusul Lorenzo dan Andrea Iannone.

Karena ‘konspirasi jahat’ itu, Rossi pun membalas perlakuan Marquez dengan menendang Marquez saat di MotoGP Malaysia

Lorenzo akhirnya berhasil memenangi MotoGP musim itu  dengan keunggulan lima poin atas Rossi.

Peristiwa menyakitkan bagi The Doctor diungkap kembali oleh media-media Italia setelah mengetahui Lorenzo akan menjadi rekan Marquez di Honda pada musim depan.

“Lorenzo dengan Marquez: Honda menjadi tim impian, dari biskuit,” tulis Diariodelweb dikutip dari Marca.

Selain Diariodelweb, koran lokal di Rumini dan Tavullia, Italia, juga menggunakan gambar biskuit, dengan menulis “Dari biskuit ke Honda”.

Kepastian Lorenzo menjadi rekan Marquez diungkap pihak Honda Racing Corporation  melalui situs resmi perusahaan

HRC meyakini kehadiran Lorenzo akan membuat Repsol Honda semakin kuat di MotoGP.

Sementara itu Marc Marquez mengatakan akan sangat merindukan sosok Dani Pedrosa di tim Repsol Honda dalam perjalanan kariernya di MotoGP.

Pedrosa dan pihak Honda Racing Corporation  sepakat untuk berpisah pada akhir musim ini. Hingga saat ini belum diketahui langkah berikutnya pebalap asal Spanyol tersebut.

Marquez sendiri mengaku kaget mendengar kabar hengkangnya Pedrosa mengingat pengabdiannya yang cukup lama di Honda.

“Kami sudah mengetahui berita tentang Dani, amat disayangkan karena ia sudah berkontribusi banyak untuk Honda.”

“Ia sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa, sudah dua belas hingga tiga belas tahun di Honda. Tentu saja saya akan sangat merindukannya, tapi sekarang Honda akan berusaha keras untuk mendatangkan pebalap yang kuat,” ujar Marquez seperti dikutip dari Mundo Deportivo.

Komentar Marquez sendiri diucapkan sebelum Honda memastikan merekrut pebalap Ducati Jorge Lorenzo. Marquez dinilai akan mendapatkan pesaing satu tim yang lebih sepadan dengannya.

Pedrosa sebelumnya sudah mengucapkan kata-kata perpisahan usai sepakat memutus ikatan kerja sama dengan HRC.

“Saya ingin berterima kasih kepada HRC untuk tahun-tahun penuh kesuksesan. Saya tumbuh bukan hanya sebagai pebalap, tapi juga sebagai manusia bersama mereka.”

“Saya akan selalu mengenang HRC dalam ingatan dan di hati saya. Dalam hidup ini kami amat membutuhkan tantangan dan saya merasa inilah saatnya untuk berubah. Terima kasih, HRC,” ucap Pedrosa.

Pedrosa sendiri yang akan mundur dari balapan mengatakan, adanya antara sensasi mengendarai mobil Formula 1 dengan menunggangi motor MotoGP.

Pedrosa mendapat kesempatan menjajal mobil F1 di sirkuit Red Bull Ring, Austria. Setelah menjajal mobil F1, Pedrosa mengaku mendapatkan pengalaman berharga.

“Saya sangat gembira. saya benar-benar mendapatkan kesenangan dan tak akan melupakan hari ini,” kata Pedrosa seperti dikutip dari GPOne.

Pedrosa lalu memberikan gambaran jelas mengenai perbedaan mengemudikan mobil F1 dan motor MotoGP.

“Bila saya harus membuat perbandingan, saya akan mengatakan bahwa mobil Formula 1 serupa dengan jet. Mobil sangat cepat dan seperti menempel ke lintasan.”

“MotoGP seperti halnya kuda, terus bergerak dan kalian harus menggunakan tubuh kalian untuk menyeimbangkannya,” tutur Pedrosa.

Pedrosa mengakui kesulitan terbesar mengemudikan mobil F1 adalah saat membawanya melewati tikungan.

“Hal tersulit adalah mobil melaju sangat cepat saat melewati tikungan. Hal itu membuat otak harus memahami batas kecepatan mobil agar tidak kecelakaan.”

“Sensasi di atas mobil sangat fantastis karena saya bekerja sama dengan baik bersama rekan-rekan. Saya sangat senang dengan performa mobil dan memiliki waktu yang menyenangkan,” ujar pebalap

Pedrosa baru saja memastikan berakhirnya kerja sama dengan Honda usai MotoGP musim ini. Saat ini, Pedrosa belum mengumumkan langkah yang akan ia ambil.

Exit mobile version