Site icon nuga.co

Benci atau Rindu, Rossi Magnet MotoGP

Sebagai magnet dan ikon MottoGP  Valentino Rossi belum tergantikan oleh pebalap manapun.

“Ia masih tetap menjadi nomor satu,” ujar runner up MotoGP musim lalu Andrea Dovizioso .

Dovizioso mengakui  Rossi punya pengaruh besar terhadap dunia MotoGP.

Menurutnya  tak sembarang orang bisa ada di lingkar dalam dan jadi sahabat Rossi. Hal itu terjadi lantaran banyak orang yang ingin dekat dengan ‘The Doctor’.

Terlepas dari hal itu, Dovizioso menyebut Rossi memiliki pengaruh besar dalam dunia MotoGP.

“Valentino Rossi adalah sosok yang besar. Kalian bisa mencintai atau membencinya, namun ia bakal jadi magnet yang menarik jutaan penggemar.”

“Dia adalah anomali yang terkadang muncul dalam dunia olahraga, seperti halnya Usain Bolt dalam dunia atletik,” tutur Rossi seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Dovizioso menyebut Rossi sudah layak menyebut dirinya raja di dunia MotoGP lantaran memiliki efek besar di dunia balap tersebut.

“Ketika seseorang punya kekuatan untuk mengubah kondisi, maka itu berarti dia adalah raja dunia tersebut,” ucap Dovizioso memberikan pujian.

Rossi musim lalu gagal bersaing di ajang MotoGP. Setelah sempat jadi pemimpin klasemen di awal musim, Rossi harus puas duduk di peringkat kelima pada akhir musim.

Dovizioso justru membuat kejutan dengan jadi pebalap terakhir yang mampu memberikan perlawanan pada Marc Marquez.

Dovizioso membuat Marquez bekerja keras dan baru bisa memastikan titel juara dunia di seri terakhir.

Valentino Rossi akan  kembali beraksi di Sirkuit Sepang, Malaysia, di pengujung  Januari mendatang, pada tes resmi pramusim pertama MotoGP.

Dikutip dari situs resmi MotoGP, Sirkuit Sepang menjadi tempat pertama bagi para pebalap MotoGP untuk menjalani tes pramusim

Tes di Sepang akan berlangsung selama dua hari

Dari Sepang, para pebalap MotoGP akan menjalani tes pramusim di Sirkuit Buriram, Thailand, pada pertengahan  Februari. Buriram merupakan satu-satunya seri baru pada MotoGP tahun ini

Sirkuit Buriram menjadi pengganti Sirkuit Phillip Island, Australia, yang musim-musim sebelumnya sering menjadi tempat untuk menjalani tes pramusim.

Tes pramusim terakhir akan digelar di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, pada awal Maret . Sementara musim balapan kali ini  akan dimulai di Qatar pada 18 Maret mendatang.

Ketiga jadwal tes pramusim itu sangat penting bagi seluruh pebalap untuk mendapatkan setelan motor yang pas menyambut musim ini

Bagi Valentino Rossi tes itu juga sangat penting untuk menentukan masa depannya di MotoGP.

Rossi sebelumnya mengatakan jika sepeda motor M1 milik Yamaha tidak kompetitif, maka kemungkinan besar pebalap yang dijuluki The Doctor itu tidak akan memperpanjang kontrak bersama Movistar Yamaha. Rossi juga berpeluang pensiun usai musim ini.

Menjelang tes resmi ini, legenda MotoGP, Kevin Schwantz mengingatkan bahwa Valentino Rossi masih patut diwaspadai di MotoGP musim mendatang.

Rossi mendapat hasil buruk di MotoGP lalu saat dirinya hanya sanggup finis di posisi kelima pada akhir musim. Rossi ada di bawah Dani Pedrosa, Maverick Vinales, Andrea Dovizioso, dan Marc Marquez.

Meski demikian, Schwantz menganggap Rossi masih jadi sosok pebalap yang wajib diwaspadai oleh lawan-lawannya.

“Valentino Rossi masih cukup kuat di tahunini untuk mengalahkan lawan-lawannya di lintasan balap.”

“Saya yakin Rossi masih punya kecepatan untuk merebut titel juara,” ujar Schwantz dalam wawancara dengan Motorsport.

Schwantz juga menilai Maverick Vinales akan tampil lebih bagus di musim ini setelah hanya finis di posisi ketiga pada akhir musim lalu.

“Yamaha adalah pabrikan yang dibangun dengan tujuan untuk menang dan itu meningkatkan tekanan pada diri Maverick Vinales.”

“Sungguh situasi yang sulit untuknya namun ia melakukan tugasnya dengan baik. Saya rasa nasib baik akan menunggunya di tahun ini,”  ucap pria asal Amerika Serikat ini.

Schwantz sendiri pada awalnya yakin Vinales bisa berprestasi melebihi posisi ketiga di musim debutnya bersama Yamaha.

“Pada awal musim lalu, saya meyakini Maverick Vinales setidaknya memenangkan setengah dari total seluruh seri.”

“Semua berjalan baik di awal kemudian motor Yamaha mulai sulit untuk dikemudikan dan segalanya semua jadi terlihat salah,” kata Schwantz.

Sementara itu, mantan pebalap MotoGP, Carlos Checa yakin Valentino Rossi tak akan pensiun hanya karena mencapai usia tertentu dalam hidupnya.

Rossi pada MotoGP 2018 akan berusia tiga puluh sembilan tahun.

Bila saja ia memutuskan untuk kembali tampil di MotoGP berikutnya, maka usianya akan menginjak empat puluh tahun

Bagi Checa, usia bukanlah pertimbangan bagi Rossi untuk memutuskan undur diri dari dunia balap motor.

“Valentino Rossi adalah pebalap yang pintar dan akan terus membalap sepanjang ia tampil kompetitif,” ujar Checa memberikan penilaian seperti dikutip dari GPOne.

Checa sendiri yakin bahwa Rossi masih punya kesempatan untuk jadi juara dunia di MotoGP musim ini  dengan syarat Rossi harus tampil kompetitif sejak awal balapan.

“Rossi punya ambisi yang besar untuk bertarung dalam perburuan titel juara dunia dan bila Rossi bisa bertarung dengan para pebalap terbaik sejak seri pertama, maka ia bisa jadi penantang titel juara dunia,” kata Checa.

Pada musim lalu, Rossi sejatinya tampil baik di awal musim.

Ia bahkan sempat jadi pemimpin klasemen namun kemudian penampilan Rossi menurun seiring memburuknya performa Yamaha YZR M1.

Saat ini, Rossi sudah mengoleksi tujuh gelar juara dunia MotoGP. Namun gelar terakhir didapatkan Rossi pada sembilan tahun  silam dan setelah itu Rossi kesulitan jadi juara.

Peluang terbaiknya untuk jadi juara dunia ada pada tiga musim lalu saat Rossi harus merelakan titel juara dunia pada Jorge Lorenzo di seri terakhir

Exit mobile version