Site icon nuga.co

Bautista: Valentino Rossi Itu “Gila”

Valentino Rossi itu “gila.” Ucapan itu terlontar secara spontan oleh pebalap Gresini Honda Alvaro Bautista usai terlibat duel sengit dengan jagoan Yamaha Racing berumur 34 tahun di MotoGP Inggris, Sirkuit Silverstone akhir pekan lalu.

Spntanitas Bautista terlontar karena kemampuan Rossi dalam usianya yang sudah sangat “tua” untuk ukuran balapan MotoGP masih mampu memberkan hiburan “maut” kepada publik. Bak deja vu, Bautista lagi-lagi harus menelan kekalahan dari The Doctor di MotoGP Inggris.

Pada perebutan tempat keempat, di Silverstone, Valentino Rossi akhirnya finis lebih dulu dari Bautista setelah keduanya terlibat saling dahulu mendahului dan saling berhimpitan di tikungan. Rossi unggul dengan waktu 41 menit 5,748 detik atau hanya selisih 0,065 detik dari Bautista.

Hasil itu balapan di Silverstone mengingat banyak orang pertarungan kedua ketika berlomba di Brno pekan lalu. Saat itu Rossi juga mengalahkan Bautista untuk perebutan posisi kelima.

Meski dua kali kalah dari The Doctor, Bautista tak kecewa. Pembalap yang kini menempati posisi ketujuh itu justru senang dengan performa motornya yang mulai konsisten.

“Sungguh disayangkan, saya mesti kalah dari Valentino sekali lagi. Tapi ini menyenangkan,” kata Bautista di situs resmi MotoGP.

“Lap terakhir sungguh hebat. Kami saling menyusul beberapa kali. Namun, sayangnya dia bisa mengalahkan saya dengan selisih hanya 0,065 detik,” sebut Bautista.

“Memang sayang sekali tetapi bagaimanapun saya tetap senang karena berhasil meningkatkan performa motor. Ini seakan menjadi konfirmasi dari performa bagus belakangan,” cetus Bautista.

“Semoga kami bisa mendapat balapan yang bagus di Grand Prix Misano, home race kami,” harap Bautista.
Sementara itu Valentino Rossi masih belum mampu menembus dominasi tiga pembalap tercepat yang diduduki Marc Marquez, Dani Pedrosa, dan Jorge Lorenzo. Meskipun merasa hasil balapan akhir pekan lalu lebih baik ketimbang seri sebelumnya di Brno, The Doctor sebenarnya berharap bisa melaju lebih cepat.

Sempat finis terdepan pada MotoGP Belanda di sirkuit Assen, hingga kini Rossi belum mampu lagi melakukannya. Bahkan, dalam tiga balapan terakhir, rider asal Italia tersebut hanya mampu menjadi tercepat keempat, di belakang Marquez, Pedrosa, dan Lorenzo, yang dinilainya memiliki kecepatan yang sulit untuk ditandingi.

“Bagi saya, hasil ini sedikit lebih positif ketimbang Brno, karena trek ini sangat sulit. Setiap kali saya datang ke sini, saya meraih hasil buruk, sedangkan kali ini kami bekerja dengan cara berbeda dan lebih baik. Tapi sayangnya, itu tetap tak cukup mampu membuat tetap bersama tiga pembalap terdepan. Mereka terlalu cepat,” ujar Rossi, seperti dilansir Crash.

“Tempat keempat (kali ini) lebih baik daripada di Brno, tapi itu tetaplah keempat. Saya melakukan start dengan baik tapi pada lap-lap awal, di antara lap kedua dan ketujuh, para rider lain jauh lebih cepat dari saya. Tapi, segalanya tak buruk pada separuh kedua balapan,” sambung juara dunia tujuh kali pada kelas utama tersebut.

Rossi juga berkomentar tentang kemenangan rekannya, Lorenzo, yang diraih secara dramatis, menyalip Marquez pada lap terakhir. “Jorge luar biasa sepanjang akhir pekan. Dia pantas meraih kemenangan. Menyalip perolehan poin Marquez sulit, tapi tak mustahil,” ujar Rossi. “Yamaha harus menggunakan seamless gearbox secepatnya,” tutup pembalap berusia 34 tahun itu.

Exit mobile version