Site icon nuga.co

Aragon? Rossi: Saya akan Juara Disana

Sirkuit Aragon? Kenapa? “Saya akan memenanginya. Saya tak peduli itu rumahnya Mar Marquez,” tantang Valentino Rossi yang telah menemukan kecepatannya setelah memenangkan podium puncak di Sirkuit Misano, MotoGP San Marino di ujung pekan lalu.

Di usianya yang telah mencapai tiga pul;uh lima tahun, Rossi membuktikan diri masih bertaji. Juara dunia MotoGP enam kali itu baru saja meraih kemenangan pertamanya di 2014 setelah menjadi kampiun di San Marino.

Sepanjang musim ini pun, Rossi tampil apik dengan sembilan kali finis di podium dalam 13 balapan yang telah digelar. Selain itu, Rossi juga beberapa kali mampu memberi gangguan kepada Marc Marquez,

Balapan MotoGP tinggal menyisakan lima seri lagi. Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, sejauh ini masih kukuh berada di posisi teratas klasemen pembalap .. Meski tertinggal jauh dalam perolehan poin, Valentino Rossi yang duduk di peringkat ketiga kembali mengincar kemenangan di seri Aragon.

Motivasi pembalap asal Italia itu sedang tinggi berkat keberhasilannya meraih podium pertama di Sirkuit Misano, San Marino, dua pekan lalu. Rossi optimistis bisa menyaingi dua pembalap Repsol Honda yang sepanjang musim ini begitu mendominasi di setiap balapan. “Hasil di Misano amat luar biasa. Kami harus bisa meneruskan tren positif ini,” kata Rossi seperti dilansir situs Crash.

Rossi mesti bekerja keras jika ingin menggeser Marquez. Tapi pembalap berusia 35 tahun ini tidak akan kesulitan menyalip Dani Pedrosa. Rekan Marquez itu berada di peringkat kedua klasemen pembalap dengan mengumpulkan 215 poin, selisih satu poin dengan Rossi.

Mengincar peringkat kedua klasemen merupakan target paling realistis bagi Rossi. Ia mengatakan akan berjuang habis-habisan meraih peringkat kedua di akhir musim. “Kami sudah berada di jalur yang benar. Saya berharap di sisa seri nanti Yamaha semakin kuat,” ucap juara dunia sembilan kali ini.

Musim lalu, penampilan Rossi di Sirkuit Aragon terbilang bagus. Ia menyelesaikan lomba dengan finis di tempat ketiga, di belakang Marquez dan Lorenzo

“Selama ini saya begitu termotivasi dan telah mencapai sebuah peforma yang jauh lebih tinggi daripada ekspektasi kami, meskipun kami bisa percaya dia bisa menang,” kata Rossi kepada MCN.

“Tidaklah mudah di usia tiga puluh lima tahun bagi saya untuk mengubah gaya membalapnya. Kami harus mengapresiasi setiap usaha untuk berubah dan menyesuaikan setelah bertahun-tahun dan menjadi gaya modern dari Marquez.”

“Ini sangat sulit ketika Anda sudah membalap dengan satu gaya untuk menyesuaikan tapi saya paham ini adalah satu-satunya cara untuk mengejar para rival. Tidak diragukan bahwa kami adalah pebalap yang lebih baik daripada sebelumnya, tapi kompetisinya memang jauh lebih sulit.”

Valentino Rossi akan menyambangi MotoGP seri ke empat belas di Aragon dengan antusias besar. Persaingan ketat antara duo Repsol-Honda dan Movistar-Yamaha akan kembali tersaji di atas lintasan.

Marc Marquez sejauh ini masih memuncaki klasemen sementara pembalap dengan raihan 289 poin, disusul Dani Pedrosa di posisi dua. Marquez yang membela bendera Honda dipastikan berambisi meraih poin penuh di seri ini, usai gagal naik podium di GP San Marino.

Sedangkan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terus mengintai dari posisi empa tiga dan empat. Seri ini menjadi peluang bagi Rossi menggeser Pedrosa karena hanya terpaut selisih satu poin saja. Berbeda dengan Lorenzo, jawara dunia MotoGP 2012 ini mengincar kemenangan perdananya di musim ini.

Para pembalap akan melakoni sesi latihan bebas pertama, Jumat siang WIB, 26 September kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua Jumat malam WIB. Sebelumnya, menyaksikan para pembalap memacu ‘kuda besinya’ mari kita fakta menarik GP Aragon, seperti dilansir situs resmi MotoGP.

Tentang Sirkuit Aragon, MotoGP Spanyol, Rossi mengakui sangat sulit menaklukkan para rider Spanyol seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan Marquez. Sejauh ini baru Casey Stoner menjadi satu-satunya rider non-Spanyol yang pernah memenangi balapan MotoGP di Motorland Aragon.

Selama dua musim terakhir, rider Spanyol bahkan dominan di seluruh kelas. Bagaimana akhir pekan ini?

Aragon kali pertama melangsungkan kejuaraan dunia grand prix pada tahun 2010 lalu. Situs MotoGP mencatat bahwa tempat itu menjadi sirkuit keenam di Spanyol yang pernah menghelat balapan grand prix–setelah Jerez, Catalunya, Jarama, Montjuich, dan Valencia.

Dalam pelaksanaannya di kelas MotoGP, Casey Stoner meraih kemenangan dalam tahun pelaksanaan pertama. Setelah melakukannya bersama Ducati pada tahun 2010 pebalap Australia itu mengulanginya bersama Honda pada tahun 2011.

Setelah itu dua nama rider Spanyol yang sama-sama membela Repsol Honda, Dani Pedrosa dan Marc Marquez, secara beruntun memenangi balapan MotoGP 2012 dan 2013–yang mana turut membuat Honda memenangi tiga balapan MotoGP terakhir di Aragon.

Nah, selama periode dua musim terakhir itu pula seluruh podium tertinggi pada semua kelas yang ada dalam balapan di Aragon memunculkan nama-nama pebalap berkebangsaan Spanyol.

Selama penyelenggaraannya sejauh ini, Aragon pun cuma memunculkan dua nama pebalap non-Spanyol yang berhasil jadi pemenang. Selain Stoner di kelas MotoGP pada 2010 dan 2011, ada pula nama Andrea Iannone, rider MotoGP yang memenangi balapan di 2010 pada kelas Moto2.

Menyoal dominasi rider Spanyol di Aragon, balapan MotoGP musim ini pun secara umum memperlihatkan kecenderungan serupa. Dari 13 balapan yang sudah dijalani, 12 di antaranya dimenangi pebalap Spanyol–11 Marquez, 1 Pedrosa.

Satu-satunya pebalap non-Spanyol yang mampu memenangi balapan MotoGP musim ini adalah Valentino Rossi. Mengingat bahwa rider top Italia itu melakukannya di balapan terakhir sebelum ini, di Misano, tentu Rossi dapat dikedepankan sebagai salah satu kandidat untuk mematahkan dominasi rider-rider Spanyol di Aragon pada akhir pekan.

Exit mobile version