Site icon nuga.co

Antusiasme Rossi Balapan di San Marino

Menjelang balapan di San Marino, pebalap Yamaha Valentino Rossi,me yambutnya dengan wajah  berseri-seri.

Kenangan manis membuat antusiasme The Doctor menjalani seri ketiga belas  MotoGP ini membuncah.

Sirkuit Misano Marco Simoncelli tak ubahnya seperti rumah bagi Rossi.

Pebalap yang khas dengan nomor 46 itu sudah sangat akrab dengan sirkuit yang dibangun empat puluh Sembilan tahun lalu tersebut karena sangat dekat dengan rumahnya.

“Balapan selanjutnya adalah di Misano, rumah saya. Bagi saya, Misano spesial karena di sana saya mengendarai motor di lintasan untuk kali pertama dan itu hanya berjarak sepuluh kilometer dari rumah saya. Di sana impian saya menjadi pebalap motor dimulai,” ucap Rossi seperti dikutip Tuttomotoriweb.

Kembali ke lintasan yang sudah dikenal sejak kecil tidak membuat Rossi menganggap enteng balapan yang akan berlangsung Minggu

Pebalap tim Yamaha itu justru menilai lintasan  itu menghadirkan tantangan tersendiri.

“Treknya sangat sulit karena akan sering mengerem dan berakselerasi. Jadi setiap Anda melihat tikungan, itu sangat sulit. Tahun lalu turun hujan dan itu membuat situasi menjadi semakin rumit karena Misano sangat licin,” ujar pengoleksi sembilan juara dunia balap motor.

Rossi pun mengaku siap menghadapi antusiasme fan yang mendukung pebalap veteran tersebut menghadapi rival-rival di balap motor kelas premium.

“Atmosfernya sangat spesial karena akan ada banyak fan, banyak warna kuning. Ini akan menjadi fantastis bagi semua orang, akan menyenangkan bagi saya bila bisa menjadi juara di Misano. Saya sangat senang,” kata Rossi.

Tahun lalu Rossi tidak ikut membalap di MotoGP San Marino lantaran mengalami cedera kaki dan harus beristirahat.

Kali terakhir Rossi menjadi juara di MotoGP San Marino adalah pada empat tahun silam.

Dalam tiga balapan terakhir di Sirkuit Misano Marco Simoncelli, pebalap Honda selalu menjadi juara.

Menjelang balapan di San Marino Valentino Rossi mendapat dukungan dari seorang kawan lama bernama Alessi Salucci .

Salucci yang mengenal Rossi sejak kecil menilai pebalap yang memiliki ciri khas nomor 46 itu adalah sosok yang amat memahami motor, khususnya Yamaha yang sudah ditunggangi sejak empat belas tahun silam.

“Dia mengetahui situasi hingga ke detail terkecil. Siapa yang berada di belakangnya, siapa yang ada di depannya, siapa yang membalap dengan ban lunak atau keras. Valentino adalah seorang jenius terhadap hal-hal detail,” kata Salucci dilansir Tuttomotoriweb.

“Saya memiliki momen yang sangat emosianal ketika Valentino pertama kali menguji motor Saat kami menang untuk kali pertama di Welkom kami mendapat tekanan dan ekspektasi berlebih,” sambungnya.

Dalam perjalanan karier Rossi, Yamaha menjadi tim paling lama yang pernah dibela. Setelah menyudahi kerja sama dengan Honda, Rossi menjadi andalan tim berlambang garpu tala

“Kembali ke Yamaha adalah sesuatu yang indah. Tidak mudah jika dilihat secara atletik. Jika Anda kembali mengendarai motor yang kuat setelah mengendarai motor dengan level dibawahnya, maka Anda membutuhkan adaptasi lagi. Di samping Anda tidak terbiasa bersaing di papan atas. Tapi saya tidak ragu dia akan kembali meraih kemenangan,” ucap Salucci.

Rossi memang belum pernah menjadi juara dunia sejak kembali membela Yamaha sejak lima tahun silam

Namun dalam lima tahun terakhir, pebalap veteran itu tiga kali menempati peringkat kedua di klasemen akhir pebalap.

Menjelang balapan di San Marino, Rossi juga masih terpaku di peringkat kedua di bawah Marc Marquez.

Selain itu Rossi berada dalam ancaman dua pebalap Ducati, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso yang tampil cukup baik pada dua seri balap MotoGP terakhir.

Sementara itu, bos Yamaha, Lin Jarvis, menolak keinginan Valentino Rossi yang tertarik satu tim dengan Marc Marquez di Movistar Yamaha jelang MotoGP San Marino.

Tim tersebut bahkan menyatakan tak mungkin pula merekrut sang adik, Alex Marquez

Jarvis menegaskan tak akan mungkin Yamaha mendatangkan Marquez dan satu tim dengan The Doctor.

Meski selalu menjadi rival berat, Rossi sempat mengatakan penasaran apabila Marquez berada satu tim dengannya. Rossi ingin melihat penampilan rivalnya itu mengendarai motor M1.

“Menarik untuk melihat bagaimana penampilan Marquez di Yamaha, dan dia akan menjadi rekan setim yang sulit dikalahkan,” ujar Rossi dikutip dari Motorsport.

“Menjadi rekan setim Lorenzo sudah cukup sulit. Saya bisa katakan saya akan melakukan yang terbaik untuk mengalahkan rekan setim, siapapun orangnya,” sambung The Doctor.

Respons Rossi itu menanggapi kabar yang mengatakan Marquez pernah dilobi Yamaya untuk bergabung pada tahun lalu. Pebalap asal Spanyol itu sendiri membantah pernah ditawari Yamaha, khususnya Lin Jarvis untuk bergabung.

“Saya mendapat tawaran dari Ducati. Yamaha memberi tawaran di masa lalu, tapi bukan kali ini. Lin Jarvis juga mengatakan hal itu tidak mungkin,” ucap Marquez.

Belakangan, Lin Jarvis juga menegaskan pihaknya tak pernah berbicara dengan Marquez terkait kabar tersebut.

“Saya tidak pernah bicara dengan Marquez sehingga kalian tak bisa mengatakan apapun. Memang benar bakal ada pebalap lain di proyek ini.”

“Marc [Marquez] sendiri pernah mengatakan bahwa adiknya juga belum siap di MotoGP. Kemudian, merekrut adiknya di tim sedangkan dia berada di tim lawan, sungguh tak masuk akal,” ujar Lin Jarvis seperti dikutip dari InSella

Exit mobile version