Site icon nuga.co

Dovizioso Sah Pemenang MotoGP Qatar

Andrea Dovizioso mencatatkan dirinya sebagai juara MotoGP  pembuka di Qatar setelah  steward  menolak protes yang dilancarkan empat tim pabrikan terkait penggunaan winglet di motor Ducati

Empat pabrikan, yaitu Aprilia, Honda, Suzuki, dan KTM. Hanya Yamaha yang tidak melancarkan protes.

Mereka memprotes penggunaan winglet di depan ban belakang di motor Ducati, baik yang ditunggangi oleh Dovizioso maupun rekannya, Danilo Petrucci.

Stewart MotoGP langsung menginvestigasi komponen tersebut setelah balapan. Namun, delegasi teknik MotoGP akhirnya menyatakan perangkat itu legal. Kemenangan Dovizioso tetap sah.

Seperti dilansir Motorsport, pada pernyataan pers secara resmi MotoGP menyatakan bahwa berdasar regulasi yang berlaku, Stewart MotoGP menolak protes terkait perangkat tersebut.

Itu artinya posisi Dovizioso tak bergeser, tetap menduduki podium utama. Sementara Petrucci juga tetap menempati posisi keenam.

“Dengan demikian, Andrea Dovizioso tetap menjadi juara, tulis laman “crash,” hari ini, Senin, 11 Maret.

Kemenangan perdana yang baru saja diraih Dovi sempat menuai keraguan.

Hal itu dikarenakan protes yang dilakukan Aprilia, KTM, Honda, dan Suzuki terkait paket aerodinamika Ducati.

Keempat pabrikan itu memprotes penggunaan winglet di depan ban belakang di motor Ducati, baik yang ditunggangi Dovizioso maupun Danilo Petrucci.

Dilansir Motorsport, investigasi pun langsung dilakukan oleh Steward MotoGP usai balapan. Namun, delegasi teknik MotoGP memastikan winglet di motor Dovi dan Danilo Petrucci tidak melanggar aturan.

“Berdasarkan pedoman dan peraturan yang berlaku saat ini, Steward MotoGP menolak protes tersebut,” bunyi pernyataan dari pihak MotoGP.

Keputusan ini membuat Dovizioso tetap menjadi juara seri perdana MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Losail. Petrucci juga tetap berada di peringkat keenam dalam balapan MotoGP Qatar.

Dovi memenangi lomba MotoGP Qatar setelah memenangi persaingan dengan pebalap Repsol Honda Marc Marquez. Meski sempat disalip Marquez, rider asal Italia itu tetap finis terdepan di Sirkuit Losail.

Kendati menang, Dovi mengaku sempat khawatir dengan tekanan yang diberikan rider Repsol Honda Team, Marc Marquez.

Sepanjang balapan MotoGP Qatar, Marquez dan Dovizioso silih berganti memimpin. Namun, Marquez yang terus mendorong Dovizioso hingga tikungan terakhir kehilangan grip pada ban belakang.

Alhasil, Marquez harus puas di posisi kedua, tertinggal dari Dovizioso. Usai balapan, Dovizioso mengaku mempunyai cara yang tepat untuk meredam tekanan dari juara MotoGP musim lalu itu.

“Dia bisa menyusul saya dengan gayanya. Dia sangat bagus ketika mencoba menyalip. Ketika dia tidak memiliki kecepatan yang sama, saya bisa menjawab tantangannya dengan benar. Tentu, dengan akselerasi saya yang bagus,” ucap Dovizioso, dikutip dari Motor Sport.

“Saya mencoba mengambil risiko, dia sangat baik di beberapa waktu. Namun, kami tahu dan saya bisa menjawabnya dengan cara yang benar,” kata pembalap MotoGP  tersebut, menambahkan.

Dovizioso mengaku senang bisa mengalahkan Marquez, yang merupakan juara MotoGP dalam dua tahun terakhir. Terlebih, ini menjadi yang kedua secara beruntun Dovizioso mengalahkan Marquez di Qatar.

Pada tahun lalu, Marquez tertinggal dari Dovizioso yang menjadi pemenang.

“Senang bisa bermain seperti ini, melawan juara. Namun, saya akui hanya Marquez yang bisa seperti itu. Dalam situasi itu tidak ada yang bisa menekan sepertinya,” ucap Dovizioso.

Marquez sendiri  harus puas finis di urutan kedua

Kekalahan yang dialami Marquez dari Dovizioso musim ini seperti mengulang kejadian di MotoGP Qatar tahun lalu

Pada tahun lalu, Marquez tertinggal  dari Dovizioso yang menjadi pemenang.

Usai balapan, rider  itu menyebut Sirkuit Losail merupakan lintasan yang buruk untuk Honda. Hal itu dijadikannya alasan sebagai penyebab kekalahannya secara beruntun dari Dovizioso di Qatar.

“Ini merupakan salah satu sirkuit terburuk buat kami. Salah satu tempat yang membuat saya berjuang sangat keras,” kata Marquez, dikutip dari Crash.

Marquez mengatakan demikian karena ban belakang motornya sudah aus di lap terakhir. Dia juga berjuang untuk mempertahankan ban depannya.

“Saya berjuang memahami dan mengelola ban depan. Saya juga berjuang menyelamatkan ban belakang. Saya mencoba menyalip Dovizioso, tapi ban belakang saya sudah selesai,” ucap pembalap MotoGP asal Spanyol tersebut.

Kendati kalah dari Dovizioso dalam dua tahun beruntun di tempat yang sama, Marquez sangat bersyukur. Juara MotoGP tahun lalu itu senang membawa pulang dua puluh poin di seri pertama.

“Saya sangat senang karena dapat dua puluhpoin di sirkuit yang membuat saya berjuang keras. Saya memang kalah, tapi saya senang,” ujarnya.

“Lagi pula saya sudah mencoba untuk menekan dan mencoba sesuatu di tikungan terakhir. Namun saya melihat kecepatan Dovizioso lebih baik,” katanya menegaskan.

Exit mobile version