Site icon nuga.co

Tidur Cukup Bisa Bikin Tubuh Langsing

Tidurlah yang cukup, tulis media terkenal “the new york time”

Lantas?

Tidur yang cukup menurut media itu akan bisa menjadikan seseorang langsing.

Dan jika Anda ingin menurunkan berat badan, maka ada hal yang penting untuk dilakukan selain mengatur pola makan adalah pola tidur di malam hari

Berdasarkan penelitian, tujuh puluh empat persen orang yang tidur nyenyak dan teratur di malam hari mengaku lebih mudah menurunkan berat badan.

Bahkan delapan puluh dua persen mengatakan mereka menjadi lebih mudah menjaga asupan makanan yang sehat.

Nah, berapa waktu tidur yan cukup? Pastikan antara tujuh setengah jam dan delapan jam tidur.

Waktu terbaik untuk mulai tidur adalah sekitar puku 22.10 malam— ini memberi dua puluh  menit untuk tertidur dan sembilan puluh menit untuk tidur nyenyak atau Rapid Eye Movement sebelum tengah malam.

Survei terhadap seribuan orang yang dilakukan oleh Forza Supplements berusaha memantau pola tidur orang yang tengah diet untuk menemukan faktor umum yang berpengaruh pada kenaikan berat badan.

Dalam riset itu  juga ditemukan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam memiliki pola makan kacau, lebih rentan terhadap penyimpangan diet, dan cenderung berlebih saat mengasup alkohol.

Dua per tiga dari kelompok tersebut juga lebih banyak mengasup makanan ringan di sela-sela makan pokok.

Selain itu, lebih dari setengahnya mengatakan bahwa mereka kesulitan berkomitmen untuk mengikuti program diet.

Sementara lima puluh empat persen mengatakan mereka secara teratur minum minuman beralkohol lebih banyak dari yang seharusnya.

Di lain pihak, hanya tujuh belas persen orang yang tidur nyenyak dalam jumlah cukup setiap malam tergoda untuk ngemil.

Masih dalam kelompok yang sama, tujuh puluh dua persen mengatakan bisa mengikuti rencana diet; dan hanya tiga belas persen yang mengatakan mengasup alkohol berlebih dari batas mingguan.

Sementara itu, sepertiga orang yang kurang tidur mengatakan kecenderungan kenaikan berat badan mereka karena terbangun lebih lama dan memiliki lebih banyak waktu untuk makan.

Menurut penelitian, pola tidur kita telah berubah drastis selama seratus tahun terakhir.

Sebelum Perang Dunia Pertama, rata-rata orang tidur lebih dari sembilan jam semalam. Penyebabnya antara lain karena tidak adanya “gangguan” di malam hari seperti mal, bar, atau kelab malam.

Namun, saat ini kita tidur rata-rata tujuh setengah jam, di mana waktu tidur perempuan rata-rata dua puluh  menit lebih lama dari pria.

Lee Smith, managing director Forza Supplements, mengatakan, mereka menyebutnya “beauty sleep” karena alasan yang sangat bagus—di mana delapan jam semalam benar-benar membantu menurunkan berat badan dan hidup lebih sehat.

“Penelitian baru ini menunjukkan bahwa kunci sukses diet adalah disiplin dan rutin—serta perlu menerapkan kebiasaan baik dan berkomitmen untuk melakukan hal-hal tersebut.”

“Jika pola tidur tak menentu dan sering terbangun di malam hari, ada kemungkinan Anda akan mencari makanan. Sementara mereka yang sukses berdiet tengah terlelap di tempat tidur.”

Sebuah riset terbaru menunjukan bahwa banyak jam yang dilewatkan untuk tidur bisa membuat tubuh Anda susut dengan mengurangi kontrol gen terhadap berat badan.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep ini melihat hubungan pola tidur dengan indeks massa tubuh .

Rata-rata sampel dalam penilitian tersebut tidur dalam waktu tujuh koma dua jam semalam. Durasi tidur ini adalah sesuai rekomendasi dari The National Sleep Foundation yang menyatakan durasi tidur terbaik adalah tujuh hingga sembilan jam.

Orang yang tidur kurang dari tujuh jam dalam semalam, didapati memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi daripada mereka yang tidur lebih dari sembilan jam.

Faktor genetika juga memiliki pengaruh lebih besar pada berat badan kelompok orang yang tidur dalam waktu singkat.

Hal ini dikarenakan tujuh puluh persen berat badan mereka dipengaruhi oleh gen, dibandingkan 32 persen untuk orang yang tidur lama.

Berat badan dibentuk oleh banyak faktor, baik genetik maupun lingkungan.

Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa gen dapat mempengaruhi berat badan dengan mengendalikan banyak fungsi tubuh, seperti metabolisme glukosa, penggunaan energi, penyimpanan asam lemak, dan rasa kenyang.

Dengan pengaruh gen tersebut, tidur juga berpengaruh terhadap berat badan. Dr. Nathaniel Watson, salah satu tim peneliti, mengatakan bahwa semakin singkat jam tidur, semakin banyak kontribusi gen yang menentukan berat badan kita.

“Sebaliknya, semakin banyak tidur maka pengaruh gen semakin kecil,” ucapnya.

Durasi tidur memang tidak memberikan pengaruh besar dalam penurunan berat badan.

Tapi, tidur lebih dari sembilan jam dalam semalam bisa mengurangi pengaruh gen terhadap berat badan. Inilah yang memberi lebih banyak kekuatan pada faktor-faktor yang bisa kita kendalikan, seperti diet dan olahraga.

Exit mobile version