Site icon nuga.co

Terus Melangkah, Penyakit akan Enyahkan

Banyaklah berjalan. Tambah terus langkah Anda. Seribu, sepuluh ribu dan seterusnya. Anda akan mendapat sehat dan risiko penyakit-penyakit dapat dihindari. Sederhana bukan? Hanya dengan lebih banyak berjalan dan terus melangkah.

Sebuah studi baru menemukan, menambah langkah di sela-sela aktivitas sehari-hari dapat sangat signifikan mengurangi risiko penyakit.

Para peneliti menganalisa data orang dewasa dengan pradiabetes karena diketahui pradiabetes merupakan kondisi yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.

Dalam studi itu mereka diharuskan meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi berat badan, dan mengurangi makanan berlemak dalam diet mereka. Langkah kaki mereka pun dicatat pada awal mengikuti program dan satu tahun kemudian.

Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal The Lancet tersebut, kapasitas berjalan peserta dari awal studi yang meningkat hingga di penghujung studi dapat menurunkan risiko dari penyakit jantung Misalnya, di awal studi A berjalan empat ribu langkah dan tidak melakukan penambahan langkah hingga penghujung studi.

Sementara peserta B di awal studi berjalan enam ribu langkah dan secara konsisten menambah kapasitas berjalannya hingga delapan ribu di akhir studi. Maka peserta B memiliki risiko penyakit delapan belas persen lebih rendah daripada peserta A.

Ketua studi Thomas Yates, peneliti dari University of Leicester mengatakan, temuan kami membuktikan, perubahan kadar aktivitas fisik sangat substansial dalam mengurangi risiko penyakit jantung.

“Yang lebih penting, manfaat ini tidak bergantung pada berat badan peserta saat ikuti serta dalam program penambahan aktivitas fisik,” pungkas Yates.

Makanya cobalah dengan sepuluh ribu langkah sehari sebagai jumlah ideal yang kerap disarankan untuk mendapat aktivitas fisik yang cukup. Meski begitu, perlukah kita berjalan sebanyak itu untuk menjadi sehat?

Para pakar mengatakan, sepuluh ribu langkah per hari memang merupakan angka yang perlu dicapai, tetapi aktivitas fisik lainnya yang dilakukan dalam hari tersebut juga memberikan manfaat bagi kesehatan.

Catrine Tudor-Locke, direktur dari Walking Behavior Laboratory di Pennington Biomedical Research Center, Amerika Serikat, mengatakan, rekomendasi 10.000 langkah per hari sebenarnya tidak benar-benar atas dasar ilmiah.

Pasalnya, rekomendasi tersebut berkembang dari alat penghitung langkah pedometer yang dijual di Jepang pada tahun 1960-an dinamakan manpo-kei, yang berarti “penghitung sepuluh ribu langkah”. Alat tersebut kemudian laku keras dan memengaruhi lebih banyak orang di seluruh dunia.

Sejumlah studi pun menunjukkan manfaat dari penambahan langkah sampai 10.000 langkah per hari untuk kesehatan. Sebuah studi menemukan, wanita yang berjalan hampir 10.000 langkah sehari tekanan darahnya menurun setelah 24 minggu. Studi lainnya menunjukkan bahwa wanita dengan kelebihan berat badan yang berjalan 10.000 langkah per hari kadar glukosa dalam darahnya menjadi lebih baik.

Kendati demikian, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), berjalan 10.000 langkah per hari bukanlah rekomendasi kesehatan yang resmi. Sebaliknya, CDC menekankan pada pentingnya aktivitas fisik 150 menit aktivitas fisik moderat dalam satu minggu, seperti berjalan cepat.

“Untuk mencapai rekomendasi tersebut, maka rata-rata dalam sehari seseorang harus berjalan 7.000-8.000 langkah setiap hari,” ujar Tudor-Locke.

Ia pun menyarankan, jika setiap hari seseorang terbiasa berjalan 5.000 langkah sehari maka menambah jalan cepat selama 30 menit akan menambah langkah menjadi 8.000 langkah. “Namun, jika Anda sanggup untuk berjalan lebih banyak, tidak ada alasan bagi Anda untuk berhenti di angka 8.000,” katanya.

Sementara itu, Mayo Clinic menyarankan penggunaan pedometer untuk menentukan target jangka pendek, seperti mendapat tambahan 1.000 langkah dalam satu minggu. Kemudian, perlahan-lahan mulai membentuk target jangka panjang untuk 10.000 langkah per hari.

Exit mobile version