Site icon nuga.co

Stroke Kini Mengancam “Kaum Muda”

Pergeseran serangan serangan stroke yang mulai mengancam “kaum muda”, yang dulunya  ‘didominasi’ kalangan lanjut usia,  memang menakutkan sekaligus memberi sinyal tentang terjadi perobahan pola penyakit yang mendunia.

Studi terbaru  di Amerika Serikat menyatakan serangan stroke pertama kali makin kerap menyasar kaum muda.

Seperti ditulis secara ekslusif oleh media kesehatan terkenal dunia “Live Science,” Kamis, 24 November 2016,  penelitian ini mencatat rata-rata usia orang yang terkena serangan stroke mengalami penurunan

Menurut Chengwei Li, epidemiologist di University of Michigan School of Public Health sekaligus kepala penelitian ini, memang terjadi kasus serangan stroke di usia lebih dini, namun belum terjadi tren serupa di usia bawah enam puluh lima tahun.

Sebaliknya, kasus orang yang terkena serangan stroke di bawah lima puluh lima tahun justru menunjukkan kenaikan yang signifikan.

Menurut hasil penelitian yang dibawa dalam pertemuan ilmiah tahunan American Heart Association, pada pertengahan  November lalu, penurunan rata-rata usia serangan stroke pertama ini dapat berimplikasi besar terhadap kesehatan masyarakat.

Penelitian ini mencontohkan, orang muda yang terkena serangan stroke berpotensi mengalami kelumpuhan lebih lama dibandingkan orang tua yang terkena stroke.

Setiap tahun, terjadi tujuh ratus sembilan puluh lima ribu kasus serangan stroke di Amerika Serikat, dan enam ratus sepuluh  ribu di antaranya adalah serangan yang pertama kali terjadi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, stroke menjadi penyebab utama kasus kelumpuhan jangka panjang.

Penelitian ini berfokus pada jenis stroke iskemia yang merupakan kategori stroke paling umum.

Stroke iskemia terjadi ketika gumpalan darah menghalangi alirah darah ke otak serta tersumbatnya pasokan oksigen dan nutrisi ke otak.

Selama penelitian berlangsung, tercatat lebih dari tiga ribu kasus kejadian stroke iskemia.

Sedangkan di Indonesia, menurut catatan Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas, pada tiga tahun silam, jumlah orang yang terkena stroke menunjukkan peningkatan.

Menurut Li, kini rata-rata usia seseorang mengalami stroke turun dua tahun lebih muda.

Berdasarkan keterangan Li tersebut,  diketahui faktor risiko terjadinya stroke semakin ‘merajalela’ di masyarakat.

Beberapa faktor risiko tersebut adalah atrial fibrillasi atau kondisi denyut jantung tak teratur, diabetes tipe-2 dan tekanan darah tinggi.

Li mengatakan, orang harus lebih peduli terhadap faktor risiko stroke guna mencegah terjadi stroke di usia pertengahan dan produktif.

Meski hasil penelitian menunjukkan ada kecenderungan serangan stroke mengintai usia muda, namun Li mengatakan perlu penelitian lebih lanjut alasan kejadian stroke di kalangan usia lebih muda.

Untuk mengetahui serangan stroke itu Anda harus gejala awalnya.

Jika tiba-tiba merasa kehilangan kekuatan atau tidak merasakan apa pun di satu sisi tubuh khususnya pada lengan dan kaki, ini biasanya gejala stroke.

Atau otot wajah yang melemah pada satu sisi juga pertanda serangan stroke.

Bisa juga ketika kemampuan berbicara terganggu dan Anda kesulitan untuk mengeluarkan kata-kata untuk berekspresi.

Anda mungkin juga sulit untuk memahami apa yang dikatakan orang lain.

Dokter bisa mengetahui tingkat keparahan serangan stroke melalui semacam “tes bicara”.

Terjadi sakit kepala berat. Ini biasanya terjadi pada stroke hemoragik, kondisi medis yang ditandai dengan pecahnya satu atau lebih pembuluh darah di dalam otak.

Stroke Hemoragik adalah suatu kondisi yang mengancam jiwa dan menyebabkan gangguan lebih besar pada tubuh dan fungsi otak, seperti paralisis, kehilangan kemampuan bicara dan menelan, hilang memori ingatan dan kehilangan kemampuan kognitif.

Selain itu mungkin juga keluhan berupa penglihatan yang tiba-tiba kabur atau menghilang adalah salah satu gejala dari stroke mata.

Stroke mata bisa menyebakan kebutaan total atau kebutaan ringan. Langkah pencegahan yang penting adalah dengan segera memeriksakan mata jika terjadi suatu gangguan.

Yang mengkhawatirkan munculnya gejala mendadak.

Jika empat gejala di atas Anda alami secara seketika, maka sebaiknya Anda langsung memeriksakan diri ke rumah sakit.

Gejala stroke muncul dengan cepat dan tidak semua gejala harus Anda rasakan sebelum terkena stroke. Tidak ada salahnya untuk berhati-hati, mengingat stroke adalah penyakit yang berbahaya.

Exit mobile version